Jakarta - Dua pemuda pengangguran mengeroyok seorang pedagang pecel ayam hanya karena tak diberi tempe. Akibat tindakan kriminal dua pemuda tersebut, korban yang bernama Ahmad Irfan (19) harus meregang nyawa.

Peristiwa nahas itu terjadi Jumat (14/12) sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu korban sedang berjualan di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Cipinang Lontar, Jakarta Timur. Salah seorang tersangka, RND, lalu datang membeli tempe dan meminta tambahan tempe kepada korban. Namun permintaan tersangka tidak dipenuhi korban. Karena kesal, RND lalu pergi ke rumah temannya, RRI untuk minta tolong.

Setelah diceritakan oleh RND, RRI lalu mengambil celurit dan pergi ke warung tempat korban berjualan. Setibanya di warung, RRI langsung menghujamkan celurit yang dibawanya ke korban. Korban sempat melawan. Namun akhirnya korban tak kuasa lalu terpuruk karena terkena bacokan.

"Saat itu teman saya datang minta tolong, katanya mereka beli tempe Rp 5.000, sama minta ditambahin. Tapi nggak dikasih tambahannya sama korban," ujar RRI saat diperiksa penyidik, di Polsek Jatinegara, Jakarta Timur, Senin, (17/12/2012).

Kepada petugas, tersangka mengaku tidak sadarkan diri karena sedang mabuk minuman minuman keras jenis ciu dan ginseng saat melakukan kejahatannya. Keduanya adalah pemuda pengangguran.

"Saat mengeroyok korban, saya juga lagi mabuk," kata tersangka lain, RND.

RRD mengatakan usai kejadian tersebut, dia dan temannya langsung melarikan diri. "Saya cuma mau ngasih pelajaran ke korban. Saya nggak tahu kalau korban sampai tewas," ucapnya.

Korban sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun karena luka yang cukup parah, korban akhirnya meninggal.

Sementara itu Kapolsek Jatinegara Kompol Suminto menyatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan kasus kejahatan tersebut. "Saat ini kita tengah melakukan penyelidikan," jelas Suminto.