permisi, ijin tanya dan menumpahkan uneg-uneg ni..

saya ada permasalahn tentang jual beli sapi..
kronologinya seperti ini :

1. Saya membeli sapi dari seorang makelar sapi. Saya sudah membayar uang 8.5jt kepada makelar tersebut untuk dibelikan sapi, dan sapi sudah datang atau saya terima.. Tanda terima berupa kuitansi terlampir atas nama makelar sapi tersebut.

2. Setelah beberapa hari, saya didatangi oleh seseorang yang mengaku si pemilik sapi dan meminta sapinya kembali. Usut-punya usut, ternyata si makelar sapi belum membayar ke pemilik sapi nya dulu.

3.Musyawarah pun terjadi, namun tidak menemukan titik temu, karena si makelar ini lari dan tidak dapat dihubungi. Singkat cerita orang yang mengaku sebagai pemilik sapi ini membuat laporan penipuan yang ditujukan ke makelar sapi.

4. Setelah laporan jadi, pihak orang yang mengaku sebagai pemilik sapi memberitahu jika sapi nya akan diambil sebagai barang bukti. (si pemilik sapi ini berbicara ditemani oleh seorang oknum polisi dan oknum polisi tersebut juga mengatakan sapi tersebut akan diambil dengan catatan sebagai barang bukti, namun berhubung sapi itu benda hidup dan butuh makan, maka akan dipelihara oleh si pemilik sapi tersebut.)


Nah, dari kronologis diatas, ada beberapa hal yang saya mau tanyakan.. :

1. Apakah saya termasuk dalam katagori penadah?
2. Bagaimana prosedur penarikan barang bakti, dalam hal ini adalah sapi saya?
3. Bagaimana perlakuan barang bukti? jika memang diambil oleh pemilik sapi, bisakah barang bukti tersebut dijual sebelum proses hukum selesai?
4. Sebagai warga negara yang melek dan sadar hukum, saya akan mengikuti proses hukum ini. Bagaimana sikap saya selanjutnya?

terimakasih, dan mohon informasinya.