Anak-anak yang menonton televisi tiga jam atau lebih sehari selama tiga bulan lebih banyak ternyata mendapatkan manfaat lebih banyak dalam kemampuan akademik dibandingkan rekan-rekannya yang menonton televisi kurang dari satu jam perhari. Ini kontradiktif dengan pemahaman selama ini yang cenderung menyalahkan televisi karena menurunkan kemampuan otak anak-anak.

Riset yang dilakukan para peneliti dari University of London ini juga menyatakan bahwa aturan yang ditetapkan para orangtua yang diharapkan bisa membantu perkembangan akademik anak, misalnya menetapkan jam makan dan tidur yang teratur, ternyata hanya memberikan sedikit pengaruh.

Menurut ketua peneliti Dr Alice Sullivan, akademisi senior di Insbaikute of Education universitas tersebut, manfaat pendidikan dari menonton telvisi sudah dinilai secara rendah. "Menonton televisi bahkan membantu anak-anak belajar mengenai kosa kata yang lebih luas ketimbang yang diperoleh di rumah," kata dia seperti dikutip situs Telegraph edisi 24 Juni 2013.

Dalam penelitian yang membandingkan anak-anak dari kelas sosial yang sama, waktu makan tertentu hanya memberikan manfaat sekitar enam minggu dalam hal kemampuan menulis dan membaca sementara mengatur jam tidur memberikan hanya dua bulan lebih awal manfaat.

Analisis ini menyimpulkan bahwa "kelas sosial dan pendidikan khusus para orangtua merupakan faktor dominan dalam mengetahui seberapa baik anak-anak maju secara akademis." Diketahui bahwa anak-anak yang para orangtuanya mempunyai penghasilan tetap dan bagus ternyata satu tahun lebih cepat belajar dibandingkan anak-anak yang orang tuanya bekerja di sektor informal dan kurang keahlian.

Hasil riset yang dipublikasikan di jurnal Sociology menggunakan data 11 ribu anak-anak Inggris berusia tujuh tahun yang diikuti perkembangannya sejak lahir, sebagai bagian dari projek jangka panjang yang disebut Millenium cohort Study".

Hasil riset ini merupakan bagian dari analisis yang menguji klaim yang dibuat oleh politisi bahwa keahlian mendidik anak lebih penting ketimbang latarbelakang sosial dalam mengetahui sebagus apa anak-anak di sekolah dan di kemudian hari.