cutediyAvatar border
TS
cutediy
buku bacaan sd kelas 6 yg wow
Selasa, 09 Juli 2013
Komite Sekolah SDN Polisi 4 Bogor di 08.30
Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas 6 Yang
Perlu SEGERA Dicermati Materinya
Info terkait
Mohon juga ditelaah materi buku-buku
berikut
Pagi tadi,salah satu orangtua SDN Polisi 4 membagi
informasi bahwa semalam putrinya mempertanyakan
maksud yang terkandung dalam wacana buku paket
pelajaran Bahasa Indonesia kelas 6 terbitan CV Graphia
Buana halaman 55-60 yang berjudul "Anak Gembala dan
Induk Serigala". Karena penasaran sang ibu segera
mencermati wacana yang dimaksud putrinya..Sang ibu
yang juga berlatar belakang ilmu kependidikan dan
seorang guru dibuat terperanjat membaca wacana yang
disadur dari AkmalBlog tersebut. Sang ibu bingung
menerangkan karena meskipun putrinya hobby membaca,
tapi sejauh pantauan sang ibu putrinya tak pernah
bersentuhan dengan tema bacaan semacam itu.Untuk
itulah sang ibu berbagi informasi karena khawatir
jangan-jangan hanya dia yang mempersepsikan isi
wacana dalam buku yang disusun oleh Ade Khusnul dan
M.Nur Arifin edisi cetakan pertama Maret 2013 tersebut
tidak layak dibaca siswa-siswi kelas 6.
Kebetulan penulis blog ini juga telah membeli buku
tersebut untuk anak yang akan duduk di kelas 6 tahun
ajaran 2013/2014 di salah satu kios buku musiman
rujukan manajemen beberapa sekolah (SD) yang berada
di jalan Paledang , samping toko peralatan olahraga
Surya Sport,kira-kira 50 meter dari LP
Paledang ,kecamatan Bogor Tengah sejak awal liburan
minggu terakhir Juni 2013 .Karena didorong
keingintahuan ,maka penulis blog pun buru-buru ke
rumah dan membaca buku tersebut.Tapi selaku orangtua
yang bukan berlatar belakang pendidikan dan tidak
mengerti psikologi anak, maka penulis pun tidak bisa
menyimpulkan apakah wacana dalam buku yang
diterbitkan oleh penerbit yang beralamat di Jalan
Tumenggung Wiradireja ,Tanah Baru, Bogor Utara Kota
Bogor tersebut layak atau tidak dibaca siswa kelas 6,
maka penulis memposting hal tersebut di blog ini untuk
minta pendapat pembaca yang mengerti .
(M.Yusuf ,salah satu orangtua murid kelas 6)
Data Buku:
Judul : Aku Senang Belajar Bahasa Indonesia, untuk SD
MI kelas 6
Penyusun : Ade Khusnul dan M.Nur Arifin
Editor :Asep Setiawan
edisi :cetakan pertama Maret 2013
Penerbit : CV Graphia Buana
Alamat penerbit: Jalan Temanggung Wiradireja ,Tanah
Baru, Bogor Utara ,Kota Bogor
Berikut adalah kutipan dalam wacana halaman 55-60
yang membuat sang ibu terperanjat:
halaman tengah 57 - 60:
".....Beban yang berat membawanya untuk masuk lebih
dalam ke bilik kamar yang hanya ditutupi oleh kain.Bilik
itu bagian belakang dari sebuah warung remang-remang
di pinggiran kota .Tempat dimana sekarang dia
membanting tulang demi hidupnya dan keluarganya di
sebuah kampung.Di dalam bilik itu sudah menunggu
seorang laki-laki yang segera menyambutnya dengan
sebuah pertanyaan.
"Dari mana asalmu ?"
"Panyuren, " jawab perempuan ,yang baru saja duduk di
dalam kamar itu, singkat.
Gerakan perempuan itu terlihat masih kikuk .Benar
seperti kata pemilik warung ini, dia ini pendatang
baru !.Jakunnya bergerak turun naik melihat kemolekan
perempuan itu .Hanya saja dia masih penasaran dengan
nama kampung asal yang tadi disebut.
"Panyuren .Agaknya saya pernah ke sana .Kampung itu
terletak dekat dengan hutan lebat bukan?".
“iya benar,” perempuan itu menjawab singkat dan
terdengar ragu. Jangan-jangan lelaki di hadapannya
pernah mengenal dirinya. Hal itu semakin menambah
kekikukannya di depan lelaki itu. Sementara lelaki yang
dikuatirkan mengenalnya itu rupanya asyik meneguk
sejenis minuman beralkohol. Pada botol minuman itu,
ada gambar seekor banteng yang tengah menanduk. Dia
ingat pada orangtuanya yang punya dua ekor sapi.
Ayahnya pernah bilang kalau nanti anak yang
dilahirkannya sudah agak besar, akan dikenalkan dengan
ternak dan hutan seperti kakeknya. Ah, rahasia. Kenapa
harus begitu kelam?
Bertahun-tahun, seorang mandor penebangan kayu
melihatnya sedang mandi di sebuah telaga. Akhirnya
terjadilah peristiwa yang merenggut kegadisannya
sekaligus menimbulkan tumbuhnya janin di perutnya . Dia
tadinya tidak bisa terima. Begitu lahir, bayi itu
ditinggalkannya dengan kedua orangtuanya sementara
dia lari ke kota. Kini dia sadar bahwa dia harus berbuat
sesuatu untuk menghidupi anak yang pernah
dikandungnya. Walau bagaimanapun dia adalah darah
dagingnya. Dia ibu dari anak itu. Dari tempat paling hina
di dunia ini, warung remang-remang tempat dia
menjajakan badan, dia selalu diingatkan pada hal itu.
Apapun. Apapun harus ia lakukan demi kehidupannya
dan anak itu.
“Kamu cantik sekali. Marilah dekat kesini.”
Suara itu membuyarkan lamunannya. Pada awalnya dia
tampak ragu untuk meladeni rayuan lelaki itu. Akan
tetapi sebentar tadi, masa lalu yang kelam sudah
menyeretnya pada sebuah kesadaran, dia ingin
melupakan kepahitan hidupnya. Melupakan deritanya
pada sosok lelaki yang menistakan dirinya, pada sosok
jabang bayi yang meruak dari celah selangkangannya,
pada kesadaran bahwa dia adalah perempuan yang
sewaktu-waktu mudah dihempas oleh jerat nafsu .
Kali ini, dia membulatkan tekad untuk berkuasa
sepenuhnya pada daya tubuhnya. Hanya itu yang dia
punya. Hanya itu, Maka…
“Bergairahlah lelakiku. Aku ingin sekali menyempurnakan
keinginanmu.”
Lelaki itu tersenyum lebar. Dia mengulurkan segelas
minuman pada perempuan itu yang segera disambut dan
dituntaskan dalam satu tegukan. Mereka tenggelam
dalam pelukan dan ciuman.
“Tunggu dulu. Aku ingat lesung pipit ini. Bagaimana bisa
kau datang kemari?”
Dengan terpaksa, perempuan itu melepaskan erat
pelukan, berjalan ke arah saklar untuk menyalakan lampu
kamar. Dia ingin menegaskan wajah lelaki itu. Apakah
memang dia mengenalnya?
“Tidak. Tidak. Aku tidak mengenalmu. Dan tidak juga
ingin mengenalmu setelah pertemuan ini.” Begitu hatinya
bergemuruh.
“Ya, Aku pun begitu. Tapi kau kukenali sebagai gadis yang
berjalan menunduk ketika melewati kemah kami. Gadis
yang cantiknya sering sekali Mandor Onih ceritakan.
Gadis yang setiap malam kutangisi setelah kejadian itu.”
Lelaki itu tiba-tiba mengisak. Tangannya menggapai
seakan meminta perempuan itu mendekat dan memeluk
dirinya. Dan ketika perempuan itu terengkuh olehnya,
pada telinganya dia berbisik lirih.
“Gadis yang aku cintai.”
Ah, inikah cinta? Dia pun gemetar dalam pelukan lelaki
itu. Seperti lampu di kamar yang berpijar, dia merasa
terbakar sendirian .
“Kau punya anak?” Lelaki itu kembali bertanya.
Mengangguk lemah, dia memejamkan mata. Dua butir air
mata segara meluncur di atas pipinya yang keputihan
oleh pupur.
“Anak Mandor Onih?”
Dia mengangguk lagi. Kali ini dia melepaskan pelukan
lelaki itu. Lelaki itu kaget. Apakah dia menolak cintanya?
Dipandangnya lekat mata sembab perempuan itu. Mata
itu sudah berubah menyala. Ada sesuatu yang akan
terjadi.
“Kita jadi tidak? Aku dan anakku perlu makan bukan
rayuan!”
Senja itu, di sebuah lubang sarang, anak-anak serigala
mengunyah rerumputan. Induknya belum juga pulang.
Anak gembala yang lengan dan kakinya terluka karena
gigitan serigala tertatih mengiring ternaknya ke kandang,
dan perempuan yang adalah ibunya, di dalam kamar
mengisak perlahan. Entah isak tangis senang hari ini dia
mendapat uang dari langganan pertamanya, atau tangis
kerinduan pada kampung halaman. Atau…



ember http://komitesdnpolisi4.blogspot.com/2013/07/buku-paket-bahasa-indonesia-kelas-6.html?m=1
0
4.7K
28
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan