Kaskus

Entertainment

ainalizaAvatar border
TS
ainaliza
lolo ferrari mati setelah payudaranya pecah - bintang porno dengan payudara terbesar
Tak banyak bintang porno dunia yang memiliki cerita seperti Lolo Ferari. Membuka kisah Lolo Ferari, seperti membuka cerita tentang kisah anak kecil yang penuh dengan impian. Sayang, kehidupan tak menyenangkan membuat si anak berpikir: Kalau aku sudah besar nanti, aku mau melakukan semua yang dilarang. Demi ambisi dan balas dendam, Lolo memilih melawan takdir Tuhan. Tragisnya, dia harus membayar mahal pilihannya dengan kematian. Sejak itu Lolo dikenal sebagai simbol seks paling mudah diingat dengan payudara terbesar di dunia.

Sepanjang tahun 1990 hingga 2000, Lolo Ferari telah mencatat sejarah paling spektakuler. Dialah satu-satunya wanita yang mencatatkan rekor di Guinness Book of Record. Lolo memiliki payudara terbesar di dunia. Nama Lolo dielu-elukan jutaan pria. Bagi mereka yang maniak seks, Lolo telah menjadi ikon dunia seks.

Di beberapa film panas yang dibintanginya, Lolo merajai dunia hiburan-hiburan panas. Seiiring dengan namanya, di Eropa puluhan gambar-gambar Lolo dengan berbagai pose beredar luas. Gambar-gambar itu bukan saja menghiasai internet, tapi juga menjadi daya tarik luar biasa di café-café, pub, diskotik, dan club-club seks.

Yang menarik, Lolo Ferari terlihat lebih mencintai Eropa dari pada Amerika. Bahkan, saat di Amerika sedang booming dengan produksi film-film panas, baik semi porno atau hardcore (untuk kategori film triple XXX), daya tarik seksual Lolo nyaris tak tertandingi oleh bintang-bintang seksi Amerika.

Lolo lebih banyak menghabiskan waktu di negara kelahirannya; Perancis. Namun, hampir tiap bulan dia melakukan perjalanan ke negara-negara di Eropa.

Selama hampir sepuluh tahun Lolo Ferari menebar fantasi-fantasi seksual yang liar. Bukan saja pada pria-pria Eropa, tapi juga menyebar virus seksual ke seluruh dunia. Orang tua, dewasa, remaja hingga anak-anak mengenal Lolo Ferari.

Hanya saja tak banyak orang yang tahu di balik keliaran Lolo terpendam sebuah cerita pahit. Derita yang lahir dari dendam masa lalu. Dendam yang membuat Lolo rela melakukan apa saja. Bahkan kalau perlu dia berani melawan Tuhan.
Perubahan karakter Ferrari dari bentuk pribadi manusia dewasa ke pribadi yang mirip perilaku anak kecil merupakan kisah perjalanan yang sangat panjang. Akhirnya bunuh diri adalah solusinya.

Sering Dihujat
Lolo Ferari terlahir dengan nama Eve Valois. Dia dilahirkan di kota Clermont-Ferrand tahun 1970. Ferrari adalah anak kedua dari empat bersaudara. Dia merupakan gadis cantik dan mempesona.

Ayahnya seorang pekerja kantor di proyek energi nuklir Perancis. Sejak kecil Lolo sering berpindah-pindah tempat mengikuti pekerjaan ayahnya. Saat masih belia, Lolo sempat tinggal di Inggris. Hingga kemudian keluarganya pindah ke pinggiran Kota La Baule.

Lolo termasuk anak yang rajin dan pandai. Ia berhasil menamatkan sekolahnya dengan nilai memuaskan. Bukan itu saja, sewaktu kecil Lolo pernah mengikuti kursus vocal. Tak heran jika wanita yang pernah mencatatkan rekor dunia itu sering tampil di panggung-panggung hiburan dengan suaranya yang merdu.

Di hadapan para guru, Lolo pernah diramal menjadi orang yang memiliki karir cemerlang. Sesuai dengan minatnya, diprediksi Lolo akan menjadi sosok ahli di bidang obat-obatan. Setidaknya kelak jika dewasa, ia bisa mengajar.
Memasuki aqil baliq, Lolo sering mendapat ejekan dari teman-temannya. Bukan itu saja, sang ibu yang juga seorang alkoholik sering mengejek Lolo sebagai wanita yang kuper, jelek dan dungu.

Memang, waktu itu dalam hal berpenampilan Lolo tak seperti wanita pada umumnya. Boleh dibilang penampilan dia jauh dari yang diharapkan. Tidak sedikit pria-pria yang menjauhinya. Lolo dijuluki kutu buku. Kemana-mana wanita ini selalu membawa buku. Hal inilah yang membuat Lolo lupa segalanya. Penampilannya kerap kali acak-acakan, tidak teratur alias tidak terawat. Rambutnya saja dikuncir dua.

Tak heran jika Lolo dijauhi orang-orang di sekitarnya, termasuk keluarganya. “Ibuku mengatakan bahwa aku ini jelek dan dungu,” ungkapnya dalam sebuah wawancara.

”Ibu mengatakan bahwa aku ini cocoknya di tempatkan dalam sebuah timba kosong. Aku ingin menjadi seorang
anaesthetist. Tapi Ibu mengatakan katanya aku tak mampu melakukannya,” katanya.

Ketika Lolo dilahirkan, ibunya seperti melihat dirinya sendiri dan sering menghujat segala bentuk kekurangan yang melekat pada Lolo. Di mata ibunya, Lolo benar-benar dianggap sebagai anak yang rendah.

Hingga suatu hari, timbul niat untuk meluruskan anggapan orang yang selama ini salah. Lolo berang. Dia ingin membalas dendam terhadap lingkungannya. “Saat itu aku benar-benar paranoid. Aku ingin merubah bentuk wajahku, tubuhku, merubah diriku sendiri. Aku ingin mati yang sebenarnya, sungguh,” ujarnya.

Akhirnya Lolo memutuskan untuk minggat dari rumah. Dia hengkang dari sekolah dan masuk ke dunia modeling. Lolo memiliki minat besar untuk menggeluti dunia modeling dan merubah dirinya. Dalam waktu singkat, harapan Lolo menjadi kenyataan. Setelah melalui proses panjang, Lolo akhirnya berhasil melambungkan namanya dengan menjadi sampul majalah Couple of Girlie.

Dari sinilah karir Lolo di dunia bisnis hiburan mulai terbuka. Dia bertemu dengan Vigne, seorang produser film panas. Ketika itu usia Lolo masih 17 tahun. Dia lantas ditawari main film panas untuk yang pertama kalinya.

Tak Bisa Tidur Telungkup
Setelah membintangi film pertamanya, hubungan Lolo dan Vigne makin dekat. Rupanya produser itu mulai tertarik dengan sosok Lolo. Setahun berselang, laki-laki berusia 39 tahun itu memutuskan untuk menikahi Lolo.

Tahun 1990, atas dorongan suaminya Lolo mulai melakukan operasi payudara berukuran super, big, gajah, besar, atau bagaimana orang menyebutnya. Wanita berpostur bongsor ini juga tertarik mendesain bentuk mulut dan alis matanya. Sehingga tak pelak julukan kutu buku yang pernah disandangnya berhasil dihancurkan.

Bersamaan itu namanya diubah, dari Eve Valois menjadi Lolo Ferrari. Nama Ferari didapatnya setelah 3 tahun dirinya terlibat masalah dengan perusahaan mobil di Italia, Ferari.

Tahun 1996, Lolo kembali mengubah bentuk bibirnya. Dia mengangkat sumbing bibirnya makin ke atas hingga nampak sampai ke hidung, dan mengisi padatnya bibir dengan collagen. Tiada kekhawatiran ataupun kegundahan dalam dirinya.
Saat dioperasi, Lolo mengaku merasa bahagia. Dia suka pada waktu operasi anaesthetic.

Operasi itu mengantarkan dirinya pada sebuah lubang hitam dan tahu-tahu dirinya aku sudah terbujur tidur layaknya di altar. Pada operasi pertama, payudaranya diubah pada ukuran 102 cm. Merasa belum puas, dia kembali memperbesar payudaranya menjadi 115 cm. Kulit luar makin kencang mengembang hingga pada batasnya.

Sejak itu Lolo hidup dalam ketakutan. Misalkan, seperti saat ia menyanyikan sebuah lagu dan harus mencopot pakaiannya. Itu dilakukannya dari sebuah klub hiburan satu ke klub yang lain hampir di penjuru Eropa.

Pernah suatu ketika, seorang pria yang lagi emosi, nekat naik panggung dan berusaha meninju payudaranya. Beruntung perbuatan lelaki itu bisa digagalkan oleh bodyguardnya.

Sementara profesinya sebagai bintang porno dunia tetap dilakoni. Beberapa pemain pria yang bersanding dengannya kerap grogi lantaran wanita tersebut memiliki payudara berukuran tidak normal.

Melihat ukuran payudara Lolo yang belum sempurna, lantas Vigne mendorong istrinya kembali mengoperasi payudaranya. Sampai kemudian, Lolo memiliki ukuran payudara 54G.

“Aku hitung volumenya, diameternya, kurancangkan desainnya, lalu kubawa ke seseorang yang kukenal sebagai seorang ahli bedah plastik yang kerap menjadi perancang di sebuah perusahaan elastisitas,” katanya.

Si perancang lantas membuatkan cetakan desain. Dia kemudian meminta seorang ahli bahan untuk memproduksi bahan-bahan kosong sintetis yang siap diisi dengan silikon. Persiapan tersebut berlangsung lama, sangat lama hingga jelang operasi dilaksanakan

Demi sempurnanya hasil yang dicapai, Lolo dan tim medisnya memindahkan kantung lama (payudara), dan menggantikannya dengan yang baru. Tiap kantung telah terisi setidaknya dua liter formula. Selang berapa lama, kemudian dia menambahnya mencapai tiga liter per kantung.

Di setiap kemunculannya, Lolo selalu menebar senyum. Orang-orang juga mengenalnya sebagai Lolo yang periang. Joke-jokenya selalu menyertai penampilannya wanita ini.

Lolo sangat menyadari betul bahwa dimana pun dirinya berada, puluhan pasang mata selalu menatap dua benjolan miliknya yang super itu. Karenanya, Lolo selalu menjaga penampilannya agar penampilannya selalu menarik di hadapan fans-fansnya.

Untuk menjaga dua semangka itu, tentunya diperlukan perancang khusus. Lolo memiliki beberapa perancang spesialis kutang atau BH. Untuk menahan kedua payudaranya, Lolo memerlukan kutang yang bukan cuma elastis. Tetapi bisa menahan agar jangan sampai barang itu terlalu kendor ke bawah. Sebab terlalu lama barang itu kendor ke bawah, bukan tidak mungkin itu akan menyulitkan Lolo. Bisa jadi ia akan mengalami kesulitan bernafas.

Karenanya BH yang dibuat untuk Lolo bukan berfungsi sebagai kecantikan, tapi juga berfungsi untuk menjaga beban semangkanya agar tidak kendor. Lolo sendiri dikenal sebagai orang yang selalu terbuka. Bicaranya blak-blakan. Lolo tidak termasuk orang yang agresif. Dia bukan tipe orang yang suka menyerang. Dia akan diam jika tidak diajak ngomong atau ditanya. Dia juga tak akan merespon jika tidak dilibatkan. Dia juga tak suka tertawa terbahak-bahak. Kalau tertawa lepas, dia memilih untuk tidak terlalu membiarkan semua tubuhnya bergetar. Sebab bila hal itu terjadi, maka hentakan akibat tertawa bisa mengganggu pernafasannya. Wanita itu benar-benar sangat menjaga penampilannya.

Selama memiliki payudara jumbo, yang membuat Lolo sering tersiksa adalah dia tidak tidur dalam posisi terkelungkup. Posisi seperti itu bukan saja akan membahayakan hidupnya–sebab sewaktu-waktu dadanya akan pecah–tapi juga akan membuatnya sulit bernafas.

Ingin Dikubur dengan Kain Kafan
Pada Senin, 5 Maret 2000, dunia porno sejagat merasa kehilangan seorang Lolo Ferrari. Bintang porno asal Perancis itu meninggal di usia menginjak 30 tahun. Meski Lolo Ferrari telah tiada, tapi namanya tak pernah surut. Dia adalah bintang porno bagi semua orang. Dia adalah simbol seks yang mudah diingat di seluruh dunia.

Kendati demikian, Lolo Ferrari tidaklah seperiang yang dikatakan orang. Sesungguhnya wanita itu selalu dihadapkan pada penderitaan tak kunjung habis. Tak seorang pun yang mau mendengarkan keluhannya, termasuk suaminya. Yang mereka tahu Lolo adalah seabrek fantasi yang telah menelorkan komedi di muka umum dengan dada paling besar di seantero jagad.

Namun Lolo tak pernah menyesali sesuatu yang sudah menjadi keputusannya. “Kulakukan karna kutak mampu bertahan hidup. Ada kalanya aku merasakan sebuah momen dimana aku terputus sama sekali dengan realita hidup. Dan kemudian, aku tak mampu berbuat apapun, sama sekali tak mampu. Aku telan butir-butir pil. Kuletakkan diriku pada luar jendela. Mati terlihat sebegitu mudah,” itulah kata-kata terakhir Lolo Ferari, malam sebelum meninggal.

Malam sebelum kematiannya, wanita itu merasakan tubuhnya kurang enak. Dia lantas mengambil obat anti depresi. Seperti biasa pil tidur 12mg dosis penggunaan sehari, selalu menyertainya.

Disebutkan, saat itu Lolo mengkonsumsi obat melebihi batas penggunaan alias over dosis. Perbuatan Lolo, menurut Vignes, istrinya melakukan tindakan menjurus ke aksi bunuh diri.

Hanya dalam waktu singkat, tubuh wanita itu tergolek lemas tak berdaya. Sang Suami yang merangkap manajer, menemukan tubuh istrinya tergolek di kamar atas rumah modes yang terletak di The hillside dekat Grasse, Perancis Selatan.
Yang mencengangkan, ketika Vignes mendapati tubuh istrinya tergolek kaku, ia melihat payudaranya istrinya mengeluarkan air alias pecah. Diduga pecahnya payudara Lolo akibat ia terjatuh pingsan dalam posisi tertelungkup sehingga menyebabkan payudaranya sebelah kanannya pecah.

“Dia (Lolo Ferrari) meminta untuk tidur sendiri agar ia cukup merasa dekat dengan udara ease (Grasse), tanpa harus membangunkan atau mengganggu tidurku. Pada saat itu aku tidur di kamar bawah. Ketika aku terbangun pada Senin pagi, aku melihat ia masih tertidur. Tubuhnya sangat dingin,” cerita sang suami.

Setelah diperiksa, tak ada denyut nadi. Rupanya Lolo Ferrari telah menghembuskan nafas yang terakhir. Semasa hidup Lolo hanya mempunyai sedikit teman. Tapi beberapa orang sempat meluangkan waktu untuk berbincang dengannya, benar-benar dibuat terpesona.

“Dia (Ferrari) bisa sangat akrab jika diajak bicara, sebegitu terbuka,” ujar Elisabeth Alexandre, yang meluangkan waktu selama beberapa hari dengannya dalam liputan majalah Perancis Marie Claire, tepat sesudah operasi payudara besar dan pada saat pemilihan film dalam The Cannes festival di tahun 1995 yang mengangkat namanya di seantero dunia.

Sementara berdasarkan pernyataan yang dibuat sang suami, Lolo pernah merencanakan pemakamannya sendiri. Ia telah mengunjungi seorang ahli pemakaman, dalam rangka menyusun acara doa kematiannya. Ia telah memilih kain kafan putih dan meminta untuk dikubur bersama boneka teddy bear kesayangannya.

“Jika aku mati, aku ingin dikubur dengan kain kafan putih bersama teddy bearku,” kata Lolo seperti diceritakan Vignes.

sumber: http://www.siaga.co/news/2013/07/10/...daranya-pecah/
Diubah oleh ainaliza 10-07-2013 21:21
nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
59.6K
14
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan