- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Penyebab dan Cara Mengobati Mimisan
TS
thobias48
Penyebab dan Cara Mengobati Mimisan
Quote:
Budayakan Sebelum Membaca Bantu
Quote:
Yang ISO Boleh Kasih
Monggo disimak
Quote:
Mimisan merupakan gejala keluarnya darah dari hidung yang dapat terjadi akibat sebab kelainan lokal pada rongga hidung ataupun karena kelainan yang terjadi di tempat lain dari tubuh. Kelainan lokal dapat berupa trauma misalnya mengorek hidung, terjatuh, terpukul, benda asing di hidung, dan iritasi gas yang merangsang.
Quote:
Mimisan atau dalam bahasa kedokterannya disebut epitaxis merupakan gejala yang sangat sering dijumpai pada anak-anak dapat dijumpai juga pada orang dewasa. Walau demikian, banyak orangtua yang ketakutan dan bingung bila anaknya mimisan. Mimisan bukan merupakan suatu penyakit tetapi merupakan gejala dari suatu penyakit.
Quote:
Itu artinya penyebab mimisan bisa terjadi karena bermacam sebab dari yang ringan sampai yang berat. Mimisan merupakan gejala keluarnya darah dari hidung yang dapat terjadi karena kelainan local pada rongga hidung ataupun karena kelainan yang terjadi ditempat lain dari tubuh. Kelainan local penyebab mimisan tiba-tiba dapat berupa trauma misalnya mengorek hidung, terjatuh, terpukul benda asing dan iritasi gas yang merangsang.
Quote:
Ada 3 cara penanganan pertama pada mimisan yaitu :
1. Menghentikan pendarahan
2. Mencegah komplikasi
3. Mencegah terulangnya mimisan.
1. Menghentikan pendarahan
2. Mencegah komplikasi
3. Mencegah terulangnya mimisan.
Quote:
Untuk pendarahan yang ringan, menghentikan pendarahan dapat dilakukan dengan menekan kedua cuping hidung ke tengah selama beberapa menit. Seperti pada gambar di bawah ini :
Untuk Pendarahan yang hebat dan penghentian pendarahan dengan menekan cuping hidung gagal, maka pasien perlu segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Mimisan dapat dicegah dengan cara menghindari benturan atau kebiasaan mengorek-ngorek hidung. Selain itu, hindari menghirup asam sulfat, bensin, ammonia secara terus menerus. Untuk menangani mimisan, Anda dapat memilih salah satu tindakan dari beberapa alternative dibawah ini :
Untuk Pendarahan yang hebat dan penghentian pendarahan dengan menekan cuping hidung gagal, maka pasien perlu segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Mimisan dapat dicegah dengan cara menghindari benturan atau kebiasaan mengorek-ngorek hidung. Selain itu, hindari menghirup asam sulfat, bensin, ammonia secara terus menerus. Untuk menangani mimisan, Anda dapat memilih salah satu tindakan dari beberapa alternative dibawah ini :
Spoiler for Cara 1:
Quote:
Spoiler for Cara 2:
Untuk pendarahan yang hebat dan penghentian pendarahan dengan menekan cuping hidung gagal, maka pasien perlu segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Mimisan dapat dicegah dengan cara menghindari benturan atau kebiasaan mengorek-ngorek hidung. Selain itu, hindari menghirup asam sulfat, bensin, ammonia secara terus menerus. Untuk menangani mimisan, Anda dapat memilih salah satu tindakan dari beberapa alternative dibawah ini :
Menghentikan pendarahan tanpa bantuan obat dan alat. Caranya duduk dengan posisi badan atau kepala agak maju ke depan. Gunakan ibu jari telunjuk menekan dan menutup lubang atau menekan bagian cuping hidung yang lunak. Bernapas lewat mulut. Lakukan selama 1-2 menit.
Kalau belum berhenti coba ulangi 3-4 kali. Biasanya mimisannya berhenti.
Sediakan air steril dicampur garam lalu tempelkan dengan kapas ke bagian hidung yang berdarah.
Ambil daun sirih yang sudah dibersihkan lalu gulung seukuran lubang hidung. Selanjutnya sumbatkan daun sirih ke bagian hidung tersebut.
Bungkuslah es dengan sapu tangan, lalu tempelkan diantara kening dan hidung. Es yang ditempelkkan dapat memberikan efek mengecilkan pembuluh darah yang kemudian akan mengehentikan pendarahan. Seperti pada gambar diatas
Quote:
Bila Anda atau anggota keluarga Anda kerap terserang mimisan, coba lakukanlah hal ini untuk menghentikannyaa. Lakukan meramu bahan dengan merebus akar alang-alang sebanyak satu genggam (30 gr). Setelah mendidih, dinginkan air rebusan kemudian tuang dalam gelas lalu minum.
Ketika semua cara diatas tidak dapat menghentikan mimisan atau darah yang keluar dari hidung malah bertambah banyak, maka segera bawa ke dokter atau UGD untuk dipasang tampon atau kain dalam hidung untuk menghentikan pendarahan dari hidung agar dokter dapat mengobservasi lebih lanjut penyebab mimisan tersebut.
Ketika semua cara diatas tidak dapat menghentikan mimisan atau darah yang keluar dari hidung malah bertambah banyak, maka segera bawa ke dokter atau UGD untuk dipasang tampon atau kain dalam hidung untuk menghentikan pendarahan dari hidung agar dokter dapat mengobservasi lebih lanjut penyebab mimisan tersebut.
Penyebab Mimisan
Quote:
1. Infeksi lokal misalnya vestibulitis, sinusitis.
2. Selaput lendir yang kering pada hidung dan mengalami cedera atau trauma misalnya mengorek hidung, terjatuh, terpukul, adanya benda asing, pembedahan, patah tulang hidung, atau iritasi gas yang merangsang.
3. Penyakit kardiovaskular. Misalnya penyempitan arteri (arterioklerosis) pada hidung, menderita darah tinggi.
4. Infeksi sistemik (infeksi menyeluruh) misalnya pada demam berdarah, influenza dan thypus.
5. Kelainan darah dan tumor hidung baik jinak maupun ganas. Pada pasien anemia aplastik, leukemia, trombositopenia, hemofilia.
6. Gangguan endokrin, seperti pada kehamilan, menarche (menstruasi pertama kali) dan menopause.
7. Pengaruh lingkungan misalnya perubahan tekanan atmosfir mendadak (seperti pada penerbang dan penyelam), lingkungan udara sangat dingin dll.
8. Idiopatik biasanya merupakan mimisan yang ringan dan berulang pada anak dan remaja.
9. Pembuluh Darah Pecah
Secara umum, mimisan terjadi akibat pembuluh darah yang pecah di daerah hidung bagian tengah, bernama pleksus kieselbach. Pembuluh darah ini merupakan anyaman jaringan pembuluh darah yang sangat halus dan tipis. Pada anak-anak, pembuluh darah ini mudah berdarah terutama kalau ada infeksi di daerah hidung. Akibat infeksi, pembuluh darah yang tipis tersebut akan melebar dan kalau tersenggol sedikit saja akan mudah pecah.
10. Selaput Lendir dan Pembuluh Darah Tipis
Mimisan pada anak terjadi karena selaput lendir dan pembuluh darah anak masih tipis dan sensitif, sehingga saat ada faktor pencetus seperti udara dingin, panas yang terik atau trauma ringan (mengorek hidung, jatuh, terpukul, benda asing di hidung), darah pun langsung mengucur keluar. Biasanya terjadinya pun umumnya spontan, ringan, dan mudah berhenti.
11. Infeksi
Mimisan terjadi karena ada infeksi, terutama di daerah hidung, misalnya infeksi sinus yang mengakibatkan pembuluh darah melebar. Untuk meyakinkan, biasanya dilakukan foto sinus. Umumnya, darah akan keluar dari hidung, tetapi terkadang darah tidak keluar dari hidung, melainkan tertelan ke tenggorokan.
12. Alergi
Mimisan juga bisa terjadi karena alergi, yang biasa terjadi pada anak usia 4 tahun. Biasanya disertai pilek kental dan lama, terkadang juga disertai batuk berdahak dan napas berbau. Ada juga mimisan yang berkaitan dengan gender, meski sangat jarang terjadi Gangguan mimisan umumnya berkurang sesuai dengan pertambahan usia.
Semakin tambah usia, pembuluh darah dan selaput lendir di hidung sudah semakin kuat, hingga tak mudah berdarah. Meski mayoritas kasus mimisan tidak berbahaya, orangtua hendaknya waspada jika frekuensi mimisan itu cukup sering, sekitar 1-2 hari, karena ada kemungkinan si kecil mengidap penyakit berbahaya, yaitu seperti penyakit seperti
ITP (Idiopathic Thrombocytopenic Purpura), demam berdarah,leukemia, talasemia berat, atau hemofili, bisa juga menunjukkan gejala mimisan. Kadar trombosit yang rendah bisa pula menyebabkan pendarahan di hidung. Anak hemofili bisa saja memiliki kadar trombosit yang normal, tapi faktor pembekuan darah yang rendah sehingga penderita sering mengalami pendarahan.
2. Selaput lendir yang kering pada hidung dan mengalami cedera atau trauma misalnya mengorek hidung, terjatuh, terpukul, adanya benda asing, pembedahan, patah tulang hidung, atau iritasi gas yang merangsang.
3. Penyakit kardiovaskular. Misalnya penyempitan arteri (arterioklerosis) pada hidung, menderita darah tinggi.
4. Infeksi sistemik (infeksi menyeluruh) misalnya pada demam berdarah, influenza dan thypus.
5. Kelainan darah dan tumor hidung baik jinak maupun ganas. Pada pasien anemia aplastik, leukemia, trombositopenia, hemofilia.
6. Gangguan endokrin, seperti pada kehamilan, menarche (menstruasi pertama kali) dan menopause.
7. Pengaruh lingkungan misalnya perubahan tekanan atmosfir mendadak (seperti pada penerbang dan penyelam), lingkungan udara sangat dingin dll.
8. Idiopatik biasanya merupakan mimisan yang ringan dan berulang pada anak dan remaja.
9. Pembuluh Darah Pecah
Secara umum, mimisan terjadi akibat pembuluh darah yang pecah di daerah hidung bagian tengah, bernama pleksus kieselbach. Pembuluh darah ini merupakan anyaman jaringan pembuluh darah yang sangat halus dan tipis. Pada anak-anak, pembuluh darah ini mudah berdarah terutama kalau ada infeksi di daerah hidung. Akibat infeksi, pembuluh darah yang tipis tersebut akan melebar dan kalau tersenggol sedikit saja akan mudah pecah.
10. Selaput Lendir dan Pembuluh Darah Tipis
Mimisan pada anak terjadi karena selaput lendir dan pembuluh darah anak masih tipis dan sensitif, sehingga saat ada faktor pencetus seperti udara dingin, panas yang terik atau trauma ringan (mengorek hidung, jatuh, terpukul, benda asing di hidung), darah pun langsung mengucur keluar. Biasanya terjadinya pun umumnya spontan, ringan, dan mudah berhenti.
11. Infeksi
Mimisan terjadi karena ada infeksi, terutama di daerah hidung, misalnya infeksi sinus yang mengakibatkan pembuluh darah melebar. Untuk meyakinkan, biasanya dilakukan foto sinus. Umumnya, darah akan keluar dari hidung, tetapi terkadang darah tidak keluar dari hidung, melainkan tertelan ke tenggorokan.
12. Alergi
Mimisan juga bisa terjadi karena alergi, yang biasa terjadi pada anak usia 4 tahun. Biasanya disertai pilek kental dan lama, terkadang juga disertai batuk berdahak dan napas berbau. Ada juga mimisan yang berkaitan dengan gender, meski sangat jarang terjadi Gangguan mimisan umumnya berkurang sesuai dengan pertambahan usia.
Semakin tambah usia, pembuluh darah dan selaput lendir di hidung sudah semakin kuat, hingga tak mudah berdarah. Meski mayoritas kasus mimisan tidak berbahaya, orangtua hendaknya waspada jika frekuensi mimisan itu cukup sering, sekitar 1-2 hari, karena ada kemungkinan si kecil mengidap penyakit berbahaya, yaitu seperti penyakit seperti
ITP (Idiopathic Thrombocytopenic Purpura), demam berdarah,leukemia, talasemia berat, atau hemofili, bisa juga menunjukkan gejala mimisan. Kadar trombosit yang rendah bisa pula menyebabkan pendarahan di hidung. Anak hemofili bisa saja memiliki kadar trombosit yang normal, tapi faktor pembekuan darah yang rendah sehingga penderita sering mengalami pendarahan.
Quote:
"Semoga tips ane bisa bermanfaat buat agan, sista, dll"
SUMBER
0
10K
Kutip
132
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan