Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jakartapeduliAvatar border
TS
jakartapeduli
Pemprov DKI "haramkan" sahur on the road selama Ramadhan
Jakarta - Momen Ramadan tampaknya benar-benar dimanfaatkan oleh para pengemis musiman yang kerap meminta-minta selama bulan suci tersebut. Bahkan, acara-acara yang sering dilakukan oleh masyarakat selama berpuasa seperti buka puasa dan sahur di jalan sering menjadi lahan bagi mereka untuk mengais keuntungan.

Mengantisipasi hal tersebut, Dinas Sosial Jakarta Selatan mengimbu kepada masyarakat untuk tidak melakukan hal serupa pada Ramadan tahun ini. Hal ini untuk mengantisipasi bertambahnya para pengemis dan gepeng yang makin hari semakin meresahkan.

"Kami mengingatkan kepada warga untuk tidak melakukan sahur on the road atau buka puasa di jalan. Karena ini merupakan daya tarik mereka di jalan dan kesempatan untuk mereka meraup keuntungan," ujar Kepala Dinas Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda ketika dihubungi, Rabu (26/6/2013).

Menurutnya, walaupun masyarakat mengadakan acara tersebut sebagai cara untuk berbagi kepada yang kurang mampu, Miftahul tetap menyarankan untuk tidak dilaksanakan. Kegiatan semacam itu hanya akan menambah jumlah pengemis dan tidak akan memberikan efek apapun kepada mereka.

"Malahan mereka makin senang kan, ada yang beri makan di jalan, ngasih sedekah di jalan. Selamanya mereka akan tetap seperti itu, dan pengemis akan semakin banyak di Jakarta, mereka tidak akan mau berusaha untuk bekerja," tuturnya.

Miftahul menambahkan, para pengemis dan gepeng yang banyak beroperasi di jalanan Jakarta Selatan merupakan lulusan Panti Sosial. Setelah mereka dibina dan keluar dari Panti, mereka akan kembali menjalani profesi awal mereka sebagai pengemis.

"Banyak di antara mereka yang merupakan alumni Panti Sosial. Setelah dibina, bukannya jera dan mencari pekerjaan, mereka akan kembali ke profesi lamanya sebagai pengemis. Kenapa? Karena mind set mereka sudah merasa enak menjadi pengemis, tinggal tengadah tangan, duit mereka dapat," jelasnya.

Dari wawancara detikcom dengan seorang pengemis perempuan yang beroperasi di perempatan Mampang Prapatan, dalam sehari dia dapat meraup keuntungan sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu per hari.

"Sehari saya bisa dapat Rp 60 ribu sampai Rp 100 ribu. Selama ini banyak yang menolak untuk memberi. Tapi saya tidak pernah memaksa, saya hanya butuh keikhlasannya saja," ujarnya (21/6).

Perempuan yang sedang hamil tua itu mengaku terpaksa melakukan profesi ini karena harus mencari biaya untuk persalinannya. Sementara sang suami saat ini sedang terbaring lemah karena penyakit TBC.

[url]http://news.detik..com/read/2013/06/26/073450/2284256/10/antisipasi-pengemis-dadakan-dinsos-jaksel-larang-sahur-on-the-road?nd771104bcj[/url]

Semoga tidak ada lagi warga Jakarta yang mengelar sahur on the road demi mencegah makin banyaknya pengemis di jakarta

salam Jakarta

0
2.2K
20
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan