- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
The Wise Frog
TS
acah21
The Wise Frog
Siang Agan-agan sekalian, mohon dukungannya, thread perdana ane.
Alkisah di negeri katak diadakan sebuah sayembara. Barang siapa mampu memanjat sebuah menara yang tinggi di tengah kota akan mendapatkan sekantong uang emas. Semua katak muda di negeri itu begitu antusias dengan sayembara tersebut, termasuk seekor katak kecil yang hidup di pinggiran negeri itu. Begitu si katak kecil datang ke perlombaan, semua kata tertawa mengejek. Apalagi saingannya adalah katak bertubuh kekar, dan dia amatlah kurus. Namun, si katak kecil hanya tersenyum dan tetap membulatkan tekadnya untuk mengikuti sayembara tersebut.
Akhirnya perlombaan dimulai. Baru beberapa meter menanjak, beberapa ekor katak jatuh kebawah. Katak yang lain memandangi katak yang jatuh ketanah dengan pandangan ngeri. Mereka baru sadar, bahwa kemampuan mereka sebagai katak adalah melompat, bukan memanjat. Satu persatu katak mulai berjatuhan, hingga akhirnya tinggal tiga katak yang bertahan.
Saat itu penonton berteriak, “puncak menara itu terlalu tinggi. Mustahil untuk mencapainya. “ Katak yang telah jatuhpun ikut berteriak, “dari ketinggian tiga meter saja badanku sudah sakit semua, apalagi jatuh dari ketinggian 15 meter. Pasti mengerikan! Tulang-tulangmu pasti remuk.“ Seekor katak yang masih memanjat mulai khawatir. Ketika melongok kebawah, ia sadar ternyata memang menara itu tinggi sekali. Akhirnya ia pun mengundurkan diri.
Tinggal dua katak lagi termasuk si katak kecil. “Hati-hati, diatas sana licin, kamu pasti terpeleset,“ lagi-lagi teriakan dari bawah. Teriakan tersebut membuat saingan si katak kecil berpikir, “Licin? Aduh bagaimana kalau nanti aku jatuh?“ akhirnya saingan si katak kecil mundur, khawatir terpeleset.
Tinggal katak kecil seorang diri. “Sikatak kecil, di atas licin, kamu pasti jatuh,“ suara lain menimpali. “iya. Menyerah saja. Angin di atas berhembus sangat kencang, kamu pasti terbang terbawa angin.“ Katak kecil tak perduli danterus memanjat keatas. Akhirnya, HAP, katak kecil sampai di puncak. Penonton menyorakinya, “Ya Tuhan... ia berhasil!“
Saat katak kecil turun, penonton mengerubutinya dan bertanya-tanya, bagaimana katak kecil berhasil. Ketika katak kecil diam saja, barulah mereka sadar katak kecil itu tuli, sehingga tidak bisa mendengar peringatan mereka. Ibu katak kecil akhirnya menimpali, “Katak kecil dapat sampai ke puncak karena ia tidak dapat mendengar ucapan-ucapan kalian yang melemahkan semangatnya. Ia bisa terus sampai ke atas karena ia hanya mendengarkan suara hatinya dan konsisten pada tujuan yang ingin dicapainya.“
Insight: Cerita diatas menginspirasi bahwa dalam setiap perjalanan kita meraih impian, akan selalu ada orang-orang di sekitar kita yang mencemooh, mencela, bahkan secara langsung mencegah kita meraih impian. Mungkin tujuan mereka baik, misalnya tidak ingin kita mengalami kesengsaran atau kegagalan. Namun ada juga yang sengaja mencegah kita meraih impian yang lebih besar lagi, karena di dalam hatinya timbul rasa iri jika ada orang lain yang lebih berhasil dibanding mereka. Orang-orang iri tersebut pada dasarnya suda puas dengan kondisi mereka dan tidak mau berusaha untuk lebih baik lagi.

Alkisah di negeri katak diadakan sebuah sayembara. Barang siapa mampu memanjat sebuah menara yang tinggi di tengah kota akan mendapatkan sekantong uang emas. Semua katak muda di negeri itu begitu antusias dengan sayembara tersebut, termasuk seekor katak kecil yang hidup di pinggiran negeri itu. Begitu si katak kecil datang ke perlombaan, semua kata tertawa mengejek. Apalagi saingannya adalah katak bertubuh kekar, dan dia amatlah kurus. Namun, si katak kecil hanya tersenyum dan tetap membulatkan tekadnya untuk mengikuti sayembara tersebut.
Akhirnya perlombaan dimulai. Baru beberapa meter menanjak, beberapa ekor katak jatuh kebawah. Katak yang lain memandangi katak yang jatuh ketanah dengan pandangan ngeri. Mereka baru sadar, bahwa kemampuan mereka sebagai katak adalah melompat, bukan memanjat. Satu persatu katak mulai berjatuhan, hingga akhirnya tinggal tiga katak yang bertahan.
Saat itu penonton berteriak, “puncak menara itu terlalu tinggi. Mustahil untuk mencapainya. “ Katak yang telah jatuhpun ikut berteriak, “dari ketinggian tiga meter saja badanku sudah sakit semua, apalagi jatuh dari ketinggian 15 meter. Pasti mengerikan! Tulang-tulangmu pasti remuk.“ Seekor katak yang masih memanjat mulai khawatir. Ketika melongok kebawah, ia sadar ternyata memang menara itu tinggi sekali. Akhirnya ia pun mengundurkan diri.
Tinggal dua katak lagi termasuk si katak kecil. “Hati-hati, diatas sana licin, kamu pasti terpeleset,“ lagi-lagi teriakan dari bawah. Teriakan tersebut membuat saingan si katak kecil berpikir, “Licin? Aduh bagaimana kalau nanti aku jatuh?“ akhirnya saingan si katak kecil mundur, khawatir terpeleset.
Tinggal katak kecil seorang diri. “Sikatak kecil, di atas licin, kamu pasti jatuh,“ suara lain menimpali. “iya. Menyerah saja. Angin di atas berhembus sangat kencang, kamu pasti terbang terbawa angin.“ Katak kecil tak perduli danterus memanjat keatas. Akhirnya, HAP, katak kecil sampai di puncak. Penonton menyorakinya, “Ya Tuhan... ia berhasil!“
Saat katak kecil turun, penonton mengerubutinya dan bertanya-tanya, bagaimana katak kecil berhasil. Ketika katak kecil diam saja, barulah mereka sadar katak kecil itu tuli, sehingga tidak bisa mendengar peringatan mereka. Ibu katak kecil akhirnya menimpali, “Katak kecil dapat sampai ke puncak karena ia tidak dapat mendengar ucapan-ucapan kalian yang melemahkan semangatnya. Ia bisa terus sampai ke atas karena ia hanya mendengarkan suara hatinya dan konsisten pada tujuan yang ingin dicapainya.“
Insight: Cerita diatas menginspirasi bahwa dalam setiap perjalanan kita meraih impian, akan selalu ada orang-orang di sekitar kita yang mencemooh, mencela, bahkan secara langsung mencegah kita meraih impian. Mungkin tujuan mereka baik, misalnya tidak ingin kita mengalami kesengsaran atau kegagalan. Namun ada juga yang sengaja mencegah kita meraih impian yang lebih besar lagi, karena di dalam hatinya timbul rasa iri jika ada orang lain yang lebih berhasil dibanding mereka. Orang-orang iri tersebut pada dasarnya suda puas dengan kondisi mereka dan tidak mau berusaha untuk lebih baik lagi.
0
1.8K
8
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan