Sebelumnya ane minta maaf kalau mungkin salah kamar, tapi di berita luar negeri ane pernah pos malah sepi jadi ane pos dimari aja



Liputan6.com, New York : Amerika Serikat berpotensi menjadi produsen minyak terbesar dunia dalam satu dekade ini, melompati Rusia untuk menggulingkan Arab Saudi.
Negeri Paman Sam saat ini tengah fokus mengembangkan oil shale (minyak dalam batuan).

Seperti dilansir dari Business Insider, Rabu (10/7/2013), dalam sebuah penelitian yang diterbitkan Harvard's Kennedy School of Government, mantan eksekutif perusahaan minyak Leonardo Maugeri memprediksi perluasan oil shale di tiga wilayah terbesarnya di Amerika Serikat, baru akan berakhir setidaknya sepuluh tahun mendatang. Ketiga wilayah tersebut yaitu Bakken di North Dakota, serta Eagle Ford dan Permian Basin di Texas.

Estimasinya tersebut berdasarkan penghitungan kepadatan sumur, banyaknya sumur per hektare di lahan-lahan penambangan, dan peningkatan efisiensi penggalian, serta hasil pengeboran yang meningkat dan metode-metode pengeboran rendah biaya.
Selain itu, dia juga mengatakan, infrastruktur baru yang akan dibangun, bisa membuatnya lebih murah sebagai lahan investasi.

Gambaran tentang Permian Basin masih sedang disusun. Meski begitu, masih mungkin untuk mengetahui apakah bisnis oil shale tersebut memiliki potensi-potensi gabungan lebih dari 100 ribu sumur penghasil shale, atau sekitar 10 kali jumlah sumur yang sudah beroperasi.

Dengan mempertimbangkan potensi tersebut, batas-batas intesitas pengeboran mungkin akan mulai mempengaruhi Bakken Three Forks dan Eagle Ford hanya dalam hitungan lima tahun.

Namun masih ada ketidakpastian soal beberapa hal lain menyangkut bisnis oil shale, Maugeri memastikan AS akan menjadi produsen minyak terbesar dunia, menggeser Arab Saudi. (Sis/Ndw)

Setelah ngubek-ubek irak, dan afganistan di tambah ekspansi pengeboran di negara sendiri ya wajarlah menuruk ane