citoxsonAvatar border
TS
citoxson
Fitnah Din Syamsuddin di awal Ramadhan, Sidang Ishbat Rp9M Ternyata HOAX?


Hamburkan Uang Rakyat, Sidang Istbat Telan 9 M, Beli Saja Alat Modern!
Senin, 08-07-2013 19:27

JAKARTA, PESATNEWS - Sidang Istbat guna menentukan awal puasa bulan Ramadhan oleh Kementrian Agama (Kemenag) terindikasi menelan dana hingga Rp. 9 milyar sehingga yang dianggap menghabur-hamburkan uang rakyat. Anggaran tersebut dapat dipangkas apabila pemerintah mau menggunakan teknologi yang mampu memotret pencitraan pergerakan bulan dengan harga jauh lebih murah dan bisa digunakan seterusnya.

Menanggapi hal tersebut Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menegaskan Kemenag hanya menghambur-hamburkan uang rakyat. "Berapa pun jangan lah uang rakyat dihambur-haburkan begitu saja Rp. 9 milyar itu saya dengar dari banyak orang," cetus Din Syamsuddin saat ditemui di Gedung PP Muhammadiyah, Cikini, Jakarta, Senin (8/7/2013). Menurutnya pemerintah harus membeli alat modern yang lebih canggih sehingga sidang Istbat yang menghadirkan pemuka agama hingga menelan biaya Rp. 9 milyar tidak perlu digelar. "Beliah alat modern kan bisa lebih canggih lagi tidak perlu pakai rapat Istbat," tegasnya.

Muhammadiyah mengusulkan kepada pemerintah agar menggunakan teropong yang lebih canggih untuk mendapatkan pencitraan pergerakan Bulan. Apabila menggunakan metode Rukyat seperti yang dilakukan oleh Kemenag harus melihat hingga berjam-jam. "Teropong rancangan martin asal Jerman dengan alat ini setidak-tidaknya yang selama ini katakanlah pengamatan itu harus sekian jam data ini memperlihatkan bahwa alat ini bisa memotret bahkan matahari itu kondisi siang," ujar Agus purwanto ahli fisika teoretis dari Muhammadiyah.

Menurutnya pemerintah lebih dapat berhemat dengan membeli alat tersebut daripada menggelar sidang Istbat yang menelan dana hingga bermilyar-milyar. Pasalnya alat tersebut hanya dikisaran harga Rp. 240 juta. "Harganya itu 20.000 euro itu sekitar Rp. 240 juta dengan training Rp. 300 juta," jelas Agus.

Sehingga Muhammadiyah mengusulkan kepada pemerintah untuk menggunakn alat tersebut karena astronom Jerman tersebut telah berhasil memotert sesuatu yang selama ini diyakini itu tidak mungkin. Din Syamsuddin menambahkan pihaknya selalu dilihat tidak sejalan dengan pemerintah dimana dalam hukum Islam pemerintah merupakan pimpinan dan sebagai pemimpin yang seharusnya ditaati. Namun dirinya berkeyakinan lain dikarenakan menilai pemerintah dalam hal ini Kemenag sudah tidak bisa disebut amanah. "Muhammdiyah, dituduh tidak ikut Ulil Amri, taatilah Allah, Ulil Amri itu bukan pemerintah, tapi yang punya otoritas. Kalau kita harus taat kepada Kementerian Agama, mohon maaf, masa kita mau taat pada kementerian yang korup, maksiat pada Allah, Kementerian Agama melakukan kemaksiatan kalau bener korupsi Al Quran," tandasnya.
http://www.pesatnews.com/read/2013/0...ja-alat-modern



Kementerian Agama: Fitnah Besar Sidang Itsbat Telan Rp 9 Miliar
Selasa, 09 Juli 2013 , 22:50:00 WIB

RMOL. Kementerian Agama membantah sidang itsbat untuk menentukan awal Ramadhan menghabiskan anggaran sebesar Rp 9 miliar seperti dituduhkan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin. "Itu fitnah besar," ujar Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Agama, Zubaidi, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (9/10).

Zubaidi menjelaskan sidang isbat hanya menghabiskan biaya sebesar Rp 142.478.000. Biaya tersebut dikeluarkan untuk membiayai akomodasi pimpinan ormas yang ikut sidang dan mengundang ahli. "Biaya rukyat di daerah bukan menggunakan anggaran Kemenag pusat, tapi Kemenag masing-masing kabupaten," tegas dia.

Din Syamsuddin menyarankan bahwa sidang itsbat sebaiknya dihentikan karena menggunakan biaya mahal dari uang rakyat. Sidang itsbat yang dilakukan Kemenag kemarin petang kemudian menetapkan 1 Ramadhan jatuh pada tanggal 10 Juli 2013, atau sehari setelah Muhammadiyah yang menetapkan pada 9 Juli 2013. "Itu mahal (anggarannya) sampai Rp 9 M. Nyatakan saja tanggal 8 Juli hilal belum di atas 2 derajat maka awal Ramadan hari Rabu daripada habiskan uang rakyat," tegas Din di gedung Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta.
http://polhukam.rmol.co/read/2013/07...n-Rp-9-Miliar-

Inikah pemicu Din Syamsuddin sewot ...???
Wamenag: 1 Ramadan 9 Juli versi Muhammadiyah agak berbeda di ajaran dunia Islam
Jumat, 5 Juli 2013 13:09:33


wakil menteri agama nasaruddin umar

Muhammadiyah telah menyatakan bahwa 1 Ramadan tahun ini bertepatan dengan hari Selasa 9 Juli 2013. Sedangkan versi pemerintah, awal puasa sendiri diprediksi akan jatuh pada Rabu 10 Juli 2013.

Menurut Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, kemungkinan pemerintah akan menetapkan 1 Ramadan pada Rabu 10 Juli. "Ramadan akan distigmalkan Sabat itu 30 hari. Bisa diprediksi Ramadan nanti jatuh pada tanggal 10 Juli," kata Nasaruddin Umar, Jumat (5/7).

Namun, masih ada mazhab lain yang dipakai di dalam negeri. Seperti ajaran Muhammadiyah yang akan berpuasa pada tanggal 9 Juli. "Mereka biasa jika di atas ufuk sudah 0,001 derajat saja sudah bisa berpuasa, ini agak berbeda dengan ajaran dunia Islam," ujarnya.

Dia menjelaskan sistem yang dipakai oleh pemerintah sudah sesuai dengan Alquran dan Hadist. Namun Nasaruddin tetap menghormati segala perbedaan yang ada. "Tradisi ini bukan hanya terjadi di Indonesia saja. Perbedaan ini adalah hal biasa," tutupnya.
http://www.merdeka.com/peristiwa/wam...nia-islam.html

----------------------------

Sudah ketahuanlah kwalitas pemimpin ummat di negeri ini, banyak yang asal 'njeplak kalau berbicara, tidak yang di pemerintahan, tidak yang di ormas, sama saja, bikin bijung ummat

emoticon-Turut Berduka
Diubah oleh citoxson 10-07-2013 00:18
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
6.3K
86
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan