Senin, 08 Juli 2013 - 15:02:30 WIB
Muara Karta, Wakil Ketua Departemen HAM Peradi: Munarman Langgar Kode Etik Advokat


Jakarta, Indowarta.co - Ulah Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI), Munarman, yang menyiram muka Sosiolog dan Guru Besar UI, Prof.Thamrin Amal Tamagola, dengan air teh mendapat kecamanan dari berbagai pihak. Salah satu kecaman datang dari Wakil Ketua Departemen HAM, Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi), Muara Karta Simatupang, SH, MM.

“Tindakan Munarman tidak dapat dibenarkan dan telah melanggar kode etik advokat,” ujar Muara Karta kepada Indowarta, di Jakarta, Jum’at, (28/6).

Menurut advokat senior ini, sebagai seorang advokat yang notabenenya mengerti hukum seharusnya Munarman tidak berbuat seperti itu. Meski sikap Munarwan dilakukan secara pribadi, namun tetap telah mencoreng lembaga Peradi, tempat dirinya bernaung sebagai pengacara.

”Kita akan melaporkan tindakan Munarman tersebut ke DPP Peradi. Kami harap DPP Peradi untuk menjatuhkan sanksi terhadap Munarman. Akademisi, orang tua kok diperlakukan seperti itu, ini kan memalukan. Kita merasa terpanggil saja. Munarman memang teman saya, tapi ini perbuatan tercela. Arogan banget,” tandas Alumni FH UI ini.

Dikatakan Muara Karta, dipastikan Munarman bakal terkena sanksi dari Peradi atas sikapnya tak mencerminkan sebagai seorang yang berprofesi sebagai advokat. "Kita akan melaporkan di internal kita dulu. Kita akan bawa serius persoalan ini, meski Profesor Tamrin Amal Tomagola tak memperkarakannya. Kita tidak hanya cukup menonton, dan menyesali atas sikap itu. Yang begini tak boleh kita biarkan. Munarman itu kan bukan orang sembarangan. Dia itu mantan Ketua LBH, dan juga tokoh agama," ungkap Muara Karta.

Muara Karta pun mengaku prihatin atas kejadian itu. Terlebih, kejadiannya terjadi didepan kamera yang disaksikan puluhan juta pasang mata. ”Saya bukan kuasa hukumnya Pak Thamrin, tapi sesama lawyer, saya juga merasa khawatir, orang yang justru harus mematuhi hukum justru dia melanggar hukum dan dilakukan pada saat talk show di depan kamera. Ini suatu pelanggaran kode etik yang tidak bisa ditolerir. Kita selaku anggota Peradi merasa mempunyai kewajiban agar organisasi kita tidak tercoreng oleh tindakan tersebut,” tegasnya.

Tidak Menyesal

Meski perbuatannya banyak menuai kecaman, Munarman mengaku tidak menyesali perbuatannya itu dan tidak akan meminta maaf. Munarman mengatakan, ia jengkel atas sikap Thamrin yang sering memotong argumennya ketika bicara.

Sebelumnya Munarman dan Thamrin menjadi pembicara dalam dialog Apa Kabar Indonesia Pagi di TV One. Di tengah acara, saat berdebat tentang sweeping di bulan Ramadan, tiba-tiba Munarman menyiramkan air teh ke Thamrin.

Thamrin mengatakan, sebenarnya dia tidak ingin dipanel dengan Munarman. Pasalnya, ia tahu bahwa tokoh FPI itu sering melakukan kekerasan bila pendapatnya tidak disetujui orang lain. Di lain pihak, TV One pun tidak pernah memberitahu bahwa dirinya akan dipanel dengan Munarman. Ia terpaksa menerima karena sudah terlanjur datang ke Gedung Nusantara, tempat berlangsungnya acara. "Kalau tahu dipanel dengan Munarman, saya tak akan datang," katanya. (RAP)

http://www.indowarta.co/detail-4451-...%E2%80%9D.html

Masalah siram2nya sampai Perhimpunan Advokat Indonesia.