Hari ini ane mau berbagi sedikit mengenai bahaya Pil KB. Mungkin agan ada yang bertanya-tanya, kok Pil KB berbahaya ya? Kebanyakan orang akan memahami bahwa Pil KB itu alat untuk mengendalikan kelahiran dan dianjurkan oleh pemerintah, oleh karena itu tidak mungkin berbahaya.
Tapi kenyataannya, Pil KB itu berbahaya gan. Ane sudah mengalami sendiri karena ane pernah beberapa bulan menggunakan Pil KB. Gejala yang ane alami adalah batuk berkepanjangan dan tidak bisa diobati dengan obat batuk.
Lendir yang berada di tenggorokan ane pun tidak henti-hentinya mengganggu. Pilek juga seakan tidak berkesudahan.
Akhirnya, ane dan suami membaca kertas yang ada dalam kotak Pil KB tersebut. Betapa terkejutnya ane dan suami ketika membaca selembar kertas tersebut. Suami ane langsung menyuruh ane menghentikan pemakaian Pil KB tersebut. Dan Alhamdulillah, semenjak ane menghentikan pemakaian Pil KB tersebut, kesehatan ane sudah jauh membaik.
Dalam kertas tersebut ada banyak efek samping yang disebutkan. Tepatnya ane menghitung ada 48 efek samping dari Pil KB tersebut. Efek samping itu antara lain seperti:
Merk dagangnya sengaja ane samarkan ya...
Ini ane scan sendiri lho gan...
Ane bukannya mau kampanye stop penggunaan Pil KB, tapi ane cuma ingin berbagi informasi, khususnya kepada semua kaum Hawa atau kaum Adam yang punya kaum Hawa, untuk lebih waspada dalam menggunakan Pil KB. Ane sendiri semenjak menggunakan Pil KB wajah ane jadi makin mulus dan bebas dari jerawat, tapi ya seperti yang ane sebutkan sebelumnya, ane jadi batuk parah.
Buat yang kurang mengerti tentang nama-nama penyakit di atas, di bawah ini ane sampaikan juga penjelasannya. Semoga bisa membuat agan-agan yang baca bisa jadi paham dan mengerti.
Spoiler for Penjelasan:
Spoiler for Thrombophlebitis:
Thrombophlebitis terjadi ketika terjadi pembengkakan dalam satu atau lebih pada vena sebagai akibat dari pembekuan atau penggumpalan darah. Thrombophlebitis terutama terjadi pada vena di kaki, dan kurang umum pada vena di lengan atau leher.
Kondisi ini biasanya berkembang karena imobilitas untuk jangka waktu yang relatif lama, seperti istirahat setelah operasi atau perjalanan dalam waktu yang lama di pesawat. Jika vena yang terkena tepat di bawah kulit, kasus ini disebut trombophlebitis superfisial. Sedangkan trombophlebitis yang terjadi di dalam jaringan otot disebut dengan deep vein thrombosis (DVT). DVT dapat menyebabkan komplikasi serius jika bekuan menjadi gumpalan (emboli) dan mulai beredar dalam darah, karena dapat menyebabkan penyumbatan arteri paru-paru (emboli paru).
Ada beberapa jenis pengobatan untuk penyakit ini mulai dari pencegahan perawatan diri dan metode untuk pengobatan dan pembedahan.
Penyebab
Kerentanan terhadap trombophlebitis meningkat oleh karena kondisi, antara lain:
1. Imobilitas untuk jangka waktu yang relatif lama, seperti ketika bepergian, istirahat setelah serangan jantung, atau operasi.
2. Beberapa jenis kanker, seperti dalam kasus kanker pankreas yang menyebabkan peningkatan procoagulants dalam darah, yaitu zat yang diperlukan untuk pembekuan darah.
3. Memiliki lengan atau kaki lumpuh akibat stroke.
4. Memiliki alat pacu jantung atau memiliki kateter di pembuluh darah pusat yang dapat menurunkan aliran darah dan mengiritasi pembuluh darah.
5. Hamil atau baru saja melahirkan mengakibatkan peningkatan tekanan darah di kaki dan vena pelvis.
6. Kemungkinan peningkatan pembentukan bekuan darah akibat terapi penggantian hormon atau obat pengontrol kelahiran.
7. Memiliki riwayat keluarga dengan kecenderungan pembentukan bekuan darah.
8. Kegemukan
9. Memiliki varises
10. Merokok
Gejala
Gejala-gejala penyakit ini, antara lain:
1. Bengkak dan kemerahan
2. Nyeri saat menyentuh dan sensasi hangat di daerah yang tersentuh
Ketika vena dekat permukaan kulit terpengaruh, dapat terlihat pembuluh merah, keras dan lembut tepat di bawah permukaan kulit. Ketika vena di kaki terkena, kaki dapat menjadi bengkak, lembut, dan nyeri, akan sangat terasa ketika berdiri atau berjalan. Gejala penyakit ini juga dapat disertai dengan demam. Namun, banyak orang dengan trombosis vena tidak memiliki gejala.
Ketika terlihat pembuluh tampak keras, merah, bengkak atau nyeri urat, harus segera mencari perawatan medis. Terutama jika pekerjaan seseorang memungkinkan imobilitas atau jika ada riwayat keluarga trombophlebitis. Perawatan medis darurat harus diusahakan jika gejala yang parah dan disertai dengan sesak nafas atau demam tinggi, yang mungkin merupakan kondisi dari DVT, yang dapat meningkatkan risiko pembekuan darah terutama ke paru-paru.
Pengobatan
Jika pembuluh darah yang terkena cukup dangkal, perawatan seharusnya tidak berlangsung lebih dari 2 minggu, tanpa rawat inap. Pasien disarankan melakukan beberapa langkah perawatan diri, seperti mengangkat kaki, mengompres hangat atau menggunakan obat nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID).
Thrombophlebitis termasuk trombosis dalam vena, dan mungkin memerlukan beberapa perawatan, antara lain:
1. Obat
Obat yang biasa diberikan adalah obat antikoagulan, seperti dalam kasus suntikan heparin yang mencegah penggumpalan semakin membesar. Kemudian diikuti dengan pengobatan warfarin selama beberapa bulan yang memerlukan penentuan dosis secara hati-hati, karena merupakan obat kuat dan dapat mengarah pada efek samping serius jika terjadi kesalahan dosis.
2. Pembalutan daerah yang terkena
Dalam beberapa kasus, selain dukungan resep obat yang dianjurkan, dapat dilakukan pembalutan karena mengurangi potensi risiko DVT dan mencegah kambuhnya pembengkakan.
3. Filter
Dalam operasi bedah yang tidak perlu rawat inap di rumah sakit, filter dapat dimasukkan ke dalam pembuluh darah utama dari perut (vena kava) untuk mencegah bekuan yang dari vena-vena kaki yang menuju ke paru-paru. Prosedur ini dilakukan pada pasien yang tidak dapat mengambil antikoagulan.
4. Penghilangan varises
Seorang dokter bedah dapat menghilangkan varises yang menyebabkan nyeri atau trombophlebitis kambuhan dalam prosedur yang disebut Varicose vein stripping. Prosedur ini, biasanya dilakukan secara rawat jalan, melibatkan penghilangan vena panjang melalui sayatan kecil. Biasanya, pasien akan dapat melanjutkan aktivitas normal dalam > 2 minggu. Menghilangkan vena tidak akan mempengaruhi sirkulasi darah pada kaki karena pembuluh darah yang lebih dalam pada kaki mampu meningkatkan volume darah. Prosedur ini juga biasa dilakukan untuk alasan kosmetik.
5. Penghilangan bekuan atau bypass:
Operasi kadang diperlukan untuk menghilangkan bekuan yang memblokir vena dalam panggul atau perut. Vena terus-menerus diblokir dapat diatasi dengan operasi untuk memotong vena yang direkomendasikan dokter, atau prosedur nonbedah yang disebut angioplasti untuk membuka pembuluh darah. Setelah angioplasti, para dokter memasukkan tabung mesh kawat kecil (stent) untuk menjaga pembuluh darah tetap terbuka.
Emboli arteri adalah gangguan mendadak pada aliran darah ke organ atau bagian tubuh akibat embolus berpegang pada dinding arteri menghalangi aliran darah, jenis utama embolus menjadi bekuan darah (tromboemboli). Kadang-kadang, emboli paru diklasifikasikan sebagai emboli arteri juga, dalam arti bahwa gumpalan mengikuti arteri pulmonalis membawa darah terdeoksigenasi jauh dari hati. Namun, emboli paru umumnya diklasifikasikan sebagai bentuk vena emboli, karena embolus membentuk dalam pembuluh. Emboli arteri adalah penyebab utama dari infark (yang juga dapat disebabkan oleh arteri misalnya kompresi, pecah atau vasokonstriksi patologis).
Pulmonary embolism (PE) adalah penyumbatan arteri utama paru-paru atau salah satu cabang dengan zat yang telah melakukan perjalanan dari tempat lain di tubuh melalui aliran darah (emboli). PE hasil yang paling umum dari deep vein thrombosis (gumpalan darah di pembuluh darah dalam kaki atau panggul) yang terdiam dan bermigrasi ke paru-paru, suatu proses disebut tromboemboli vena (VTE). Sebagian kecil kasus disebabkan oleh embolisasi udara, lemak, atau bedak di obat pecandu narkoba suntikan atau cairan ketuban. Penyumbatan aliran darah melalui paru-paru dan tekanan yang dihasilkan pada ventrikel kanan jantung memimpin dengan gejala dan tanda-tanda PE. Risiko PE meningkat dalam berbagai situasi, seperti kanker atau tirah baring lama.
Gejala emboli paru termasuk kesulitan bernapas, nyeri dada pada inspirasi, dan jantung berdebar. Tanda-tanda klinis termasuk saturasi oksigen darah rendah dan sianosis, napas cepat, dan detak jantung yang cepat. Kasus yang parah PE dapat menyebabkan keruntuhan, tekanan darah normal rendah, dan kematian mendadak.
Diagnosa didasarkan pada temuan klinis dalam kombinasi dengan tes laboratorium (seperti tes D-dimer) dan studi pencitraan, biasanya CT angiography paru. Pengobatan biasanya dengan obat antikoagulan, termasuk heparin dan warfarin. Kasus yang parah mungkin memerlukan trombolisis dengan obat-obatan seperti aktivator jaringan plasminogen (TPA) atau mungkin memerlukan intervensi bedah melalui thrombectomy paru.
Infark Miokard Akut adalah proses rusaknya jaringan akibat suplay darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah koroner berkurang.(Brunner & Suddath,2002)
Infark Miokard Akut adalah kematian jaringang miokard diakibatkan oleh kerusakan darah koroner miokard ,karena ketidakadekuatan aliran darah.(Carpenito,2000)
Infark Miokard Akut adalah iskemia atau nekrosis pada oto jantung yang diakibatkan karena penurunan aliran darah melalui satu atau lebih arteri koroner.(Doengos,2000)
Infark Miokard Akut adalah serangan jantung yang mengacu pada kerusakan jaringan miokard saat suplay darah secara tiba-tiba terganggu baik oleh arteri koroner kronis dari arterosklerosis atau adanya obstruksi dari embolus atau thrombus.(Engram,1999)
Infark Miokard adalah kematian sel-sel miokardium yang terjadi akibat kekurangan oksigen berkepanjangan.(Elizabeth,2001)
Infark Miokard Akut adalah kematian jaringan otot jantung ditandai adanya sakit dada yang khas,lama sakitnya lebih dari 30 menit,tidak hilang dengan istirahat atau pemberian anti angina.(Pusat Kesehatan Jantung & Pembuluh Darah Nasional “Harapan Kita”,2001)
Menurut pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Infark Miokard Akut adalah iskemia atau nekrosis miokard yang disebabkan karena penurunan aliran darah keotot jantung.
Definisi
Perdarahan intra serebral (PIS) adalah perdarahan yang primer berasal dari pembuluh darah dalam parenkim otak dan bukan disebabkan oleh trauma.
Epidemiologi
Usia rata-rata pada umur 53 tahun, interval 40 – 75 tahun. Insiden pada laki-laki sama dengan pada wanita. Angka kematian 60 – 90 %.
Etiologi
Hipertensi merupakan penyebab terbanyak. Faktor etiologi yang lain adalah aneurisma kriptogenik, diskrasia darah, penyakit darah seperti hemofilia, leukemia, trombositopenia, pemakaian anti koagulan dalam jangka lama, malformasi arteriovenosa dan malformasi mikro angiomatosa dalam otak, tumor otak (primer dan metastase) yang tumbuh cepat, amiloidosis serebrovaskuler dan eklamsia (jarang).
Patogenesis
Kasus PIS umumnya terjadi di kapsula interna (70 %), di fossa posterior (batang otak dan serebelum) 20 % dan 10 % di hemisfer (di luar kapsula interna). Gambaran patologik menunjukkan ekstravasasi darah karena robeknya pembuluh darah otak dan diikuti adanya edema dalam jaringan otak di sekitar hematom. Akibatnya terjadi diskontinuitas jaringan dan kompresi oleh hematom dan edema pada struktur sekitar, termasuk pembuluh darah otak dan penyempitan atau penyumbatannya sehingga terjadi iskemia pada jaringan yang dilayaninya, maka gejala klinis yang timbul bersumber dari destruksi jaringan otak, kompresi pembuluh darah otak / iskemia dan akibat kompresi pada jaringan otak lainnya.
Gejala Klinis
Gejala prodromal tidak jelas kecuali nyeri kepala karena hipertensi. Serangan sering terjadi di siang hari, waktu beraktifitas atau emosi / marah. Sifat nyeri kepala yaitu nyeri yang hebat sekali, mual muntah, sering terdapat pada permulaan serangan. Kesadaran biasanya cepat menurun dan cepat masuk ke keadaan koma.
Tanda-tanda neurologi fokal (paralisis, hilangnya sensorik dan defek kemampuan bicara) sering dijumpai. Kaku kuduk atau rigiditas nuchae sering ditemukan pada perdarahan subarachnoid atau intra serebri.
Paralisis ekstremitas pada fase lanjut biasanya memperlihatkan tanda-tanda penyakit upper motor neuron yaitu kelemahan otot yang bersifat spastik dengan atropi otot, reflek dalam menjadi hiperaktif, reflek superfisial menjadi berkurang atau hilang dan timbul reflek patologis seperti babinsky yang positif.
Diagnosis
Cara yang paling akurat untuk mendefinisikan stroke hemoragik dengan stroke non hemoragik adalah dengan CT scan tetapi alat ini membutuhkan biaya yang besar sehingga diagnosis ditegakkan atas dasar adanya suatu kelumpuhan gejala yang dapat membedakan manifestasi klinis antara perdarahan infark.
Pemeriksaan Penunjang
• Kimia darah
• Lumbal punksi
• EEG
• CT scan
• Arteriografi
Cerebral vena sinus thrombosis (CVST) adalah adanya trombosis (gumpalan darah) pada sinus vena dural, yang mengalirkan darah dari otak. Gejala mungkin termasuk sakit kepala, penglihatan tidak normal, salah satu gejala stroke seperti kelemahan pada wajah dan tungkai pada satu sisi tubuh, dan kejang. Diagnosis biasanya dengan computed tomography (CT / CAT scan) atau magnetic resonance imaging (MRI) menggunakan radiocontrast untuk menunjukkan obstruksi dari sinus vena oleh trombus.
Pengobatan dengan antikoagulan (obat yang menekan pembekuan darah), dan jarang trombolisis (penghancuran enzimatik dari bekuan darah). Mengingat bahwa biasanya ada penyebab yang mendasari penyakit ini, tes dapat dilakukan untuk mencari ini. Penyakit ini mungkin rumit oleh tekanan intrakranial, yang dapat menjamin intervensi bedah seperti penempatan shunt. Ada beberapa istilah lain untuk kondisi tersebut, seperti vena serebral dan trombosis sinus, (superior) trombosis sinus sagital, trombosis sinus dural dan trombosis vena intrakranial serta lebih tua jangka tromboflebitis serebral.
Kebanyakan orang dengan tekanan darah tinggi tidak memiliki tanda atau mengalami gejala, meskipun tekanan darah mencapai level tinggi yang membahayakan kesehatan.
Meskipun beberapa orang dengan hipertensi tahap awal mungkin mengalami “dull headaches”, pusing atau beberapa lagi mimisan, tanda dan gejala ini biasanya tidak muncul sampai hipertensi mencapai tahap yang berat bahkan tingkat yang mengancam nyawa.
Secara umum orang dengan hipertensi terlihat sejat dan sebagian besar tidak menimbulkan gejala. Tapi ada pula gejala awal yang mungkin timbul dari hipertensi yaitu sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan, dan kelelahan.
Gallbladder disease adalah penyakit yang umum terjadi di USA. Kolesistitis bisa terjadi sebagai akut atau peradangan kronis dari dinding kandung empedu.
sumber: TKP
Spoiler for Thrombosis Mesentrik:
Trombosis vena mesenterika adalah bekuan darah yang menghambat aliran darah vena mesenterika, salah satu dari dua pembuluh darah dimana darah meninggalkan usus. Menyela kondisi suplai darah ke usus dan dapat menyebabkan kerusakan pada usus.
sumber: TKPdengan bantuan translate.google.com
Spoiler for Inga-Inga:
Spoiler for TS Menerima:
Spoiler for TS Menolak:
Lanjut ke bawah ya gan...
Diubah oleh Dietje 09-07-2013 06:15
0
3.8K
Kutip
13
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru