Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Z0mbyAvatar border
TS
Z0mby
Menkeu `Ngamuk` di Pelabuhan Tanjung Priok
Liputan6.com, Jakarta : Kesibukan Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri dan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Mahendra Siregar kian padat menjelang Ramadan dan Lebaran.

Pasalnya dua petinggi di jajaran Kementerian Keuangan itu sibuk membenahi sistem dan prosedur di lingkungan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea Cukai, terutama persoalan waktu tunggu bongkar muat (dwelling time).

Kesibukan tersebut ditunjukkan Chatib dan Mahendra dengan menggelar sidak ke pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara Senin (8/7/2013) malam ini. Sidak dilakukan setelah keduanya menghadiri rapat kerja dengan anggota Parlemen di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Berdasarkan pengamatan Liputan6.com, sekitar pukul 18.00 WIB, Chatib beserta rombongan tiba di kantor Bea Cukai.

Kehadiran Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu langsung disambut Mahendra yang lebih dulu tiba dan Dirjen Bea Cukai Agung Kuswandono beserta jajaran di Ditjen Bea Cukai.

Tempat pertama yang disambangi Chatib adalah Gudang Pemeriksaan Fisik di area pelabuhan. Sebelum memasuki gudang tersebut, menteri yang baru dua bulan menjabat itu terlihat marah karena melihat tumpukan peti kemas yang sudah lama menginap di pelabuhan.

"Bagaimana sih koordinasinya? Kontainer menumpuk segitu banyaknya," tukas dia saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok.

Setelah itu, saat Chatib dan Mahendra masuk ke gudang pemeriksaan fisik, area gudang nampak gelap tanpa cahaya penerangan.

Melihat kondisi tersebut, staf Kemenkeu dan Bea Cukai berusaha mencari sakelar lampu. Tapi karena terlalu lama dan tak juga menemukan sakelar, lagi-lagi Ditjen Bea Cuka kena semprot Mahendra. "Bagaimana mau beres kerjanya, nyalain lampu saja sampai 15 menit," teriak dia.

Tak melanjutkan pemeriksaan, akhirnya rombongan Kemenkeu dan Bea Cukai melakukan sidak ke gudang kedua yang menangani arus barang masuk dan masuk di pelabuhan. Gudang tersebut dikelola pihak swasta.

Sidak terakhir menuju kantor Bea dan Cukai. Di lokasi tersebut, Chatib menyapa dan melontarkan beberapa pertanyaan kepada staf Bea Cukai, Aulia Rachman.

"Aktivitas banyak ya?," tanya Chatib.

"Banyak Pak, karena sekarang kami kerja sampai pukul 23.00 WIB. Sekarang tingga importinya mau tidak dilayani pukul 11 malam," jawab dia.

Mahendra menambahkan, perpanjangan jam operasional pelayanan di Bea Cukai, harus disosialisasikan kepada seluruh stakeholder termasuk importir supaya dapat dimanfaatkan dengan baik. (Fik/Nur)

http://bisnis.liputan6.com/read/6338...-tanjung-priok

berita terkait
http://bisnis.liputan6.com/read/6340...ah-60-personil

Buka Layanan Lebih Lama, Ditjen Bea Cukai Tambah 60 Personil

Liputan6.com, Jakarta : Aktivitas pelayanan jasa pelabuhan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea Cukai Kementerian Keuangan kian padat seiring penambahan jam operasional menjadi pukul 23.00 WIB. Upaya ini ditempuh demi meningkatkan pelayanan terkait pemeriksaan barang ekspor dan impor.

"Mulai saat ini atas perintah Menteri Keuangan (Chatib Basri), layanan pemeriksaan barang impor yang banyak dikeluhkan masyarakat akan meningkat dari sebelumnya pukul 17.00-20.00 wib menjadi 23.00 wib," tutur Direktur Jenderal Bea dan Cukai Agung Kuswandono di Jakarta, Senin (8/7/2013) malam.

Dia mengaku, layanan penuh selama 7 hari dan 24 jam sudah dilakukan Ditjen Bea Cukai sejak beberapa tahun lalu. Tapi itu hanya terbatas pada pengecekan atau penyerahan dokumen ekspor atau impor.

"Kami sebenarnya siap untuk membuka pelayanan pemeriksaan barang impor sampai pukul 11 malam. Tapi apa importirnya mau?. Sekarang saja jam 21.00 pelabuhan dan kegiatan pemeriksaan sepi. Yang ramai cuma di kantor kepengurusan dokumen," jelasnya.

Selain itu, lembaga ini sangat bergantung pada operasional pihak swasta yang mengelola gudang pemeriksaan, diantaranya cahaya penerangan, forklip dan sebagainya mengingat sekitar pukul 19.00 WIB, seluruh peralatan krusial itu sudah tidak lagi beroperasi.

"Kalau mau tahu, saat malam datang, itu ratusan kontainer isinya genderuwo, suster ngesot, dan pocong," canda Agung.

Saking seriusnya, lanjut Agung, Ditjen Bea Cukai sudah menambah sekitar 60 pegawai untuk peningkatan pelayanan kepabeanan menjadi 180 pegawai dari sebelumnya 120 orang. Pihaknya juga merekrut pegawai yang berkinerja baik.

Sementara itu, Menteri Keuangan Chatib Basri mengungkapkan, Ditjen Bea Cukai harus tetap berkomitmen terhadap kesepakatan untuk tetap menjalankan kegiatan pemeriksaan hingga pukul 23.00 WIB meski sepi aktivitas. Sedangkan khusus hari Sabtu dan Minggu sampai pukul 17.00 WIB.

"Wakil Menkeu (Mahendra Siregar) seminggu dua kali akan berkantor di Pelabuhan Tanjung Priok sampai situasi normal lagi, yakni memperbaiki pengawasan dan memanajemen risiko yang ada," tukasnya.

Di sisi lain, pemerintah juga akan berkoordinasi dengan otoritas pelabuhan dan Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFT). Serta pembenahan masalah penumpukan peti kemas akibat long stay di pelabuhan yang dimanfaatkan importir sebagai gudang karena biaya long stay relatif murah.

"Biaya long stay dan parkir di sini sangat murah sekali, sehingga pelabuhan dijadikan gudang karena biaya gudang di luar area pelabuhan sangat mahal. Jadi kalau numpuk, maka pergerakan arus keluar masuk barang bakal susah," pungkas Chatib. (Fik/Nur)

[url]http://finance.detik..com/read/2013/07/08/171448/2296002/4/pelabuhan-new-tanjung-priok-jadi-jawaban-lamanya-waktu-bongkar-muat?f990101mainnews[/url]

ciee.. akhirnya menkeu baru gayanya mirip dahlan joko,lumayan pak.smoga bisa diusut dan dibenahi yah...
0
4.6K
34
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan