JAKARTA (Pos Kota) – Importir holtikultura mengeluhkan sikap Menteri Pertanian yang hanya memberikan RIPH (rekomondasi impor produk holtikultura) kepada pengusaha tertentu. Akibatnya, banyak pengusaha menengah ke bawah tidak mendapatkannya.

“Kami harus menunggu enam bulan lagi RIPH dibagikan oleh Kementan. Periode sebelumnya telah dibagikan pada akhir bulan Mei 2013 lalu,” kata Budi, satu importir buah-buahan.

Akibatnya perusahaan yang tidak mendapatkan RIPH terancam bangkrut tidak bisa memberikan ratuasn pegawainya, belum lagi harus membayar listrik di gudang pendingin dan lainnya. “Ratusan pegawai kami harus kami PHK karena tidak ada pekerjaan lagi,” ujarnya.

Importir holtikultura menuding ada rekayasa dari pemberian RIPH yang hanya dibagikan kepada pengusaha besar saja. Sebab Kementan hanya membatasi waktu tiga hari agar importir mengajukan permohonan RIPH melalui upload di internet.Pemerintah mengumumkan tanggal 28 Mei dan berakhir 31 Mei.

“Waktunya singkat sekali, meskipun demikian saya sudah mengupload sebelum batas akhir tanggal 30 Mei (dua hari) sejak diumumkan dan sudah clean and clear di portal pelayanan atau inatrade satu atap, tapi tidak dapat juga,” cerita Diman, importir lainnya.

Bahkan ketika importir yang merasa sudah melengkapi seluruh persyaratan dan waktu upload ke komputer tidak telat mengadu ke Kementrian Perdagangan, Wakil menteri dan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Bahril Chairi sudah mengirim surat resmi ke Kementan, namun tidak dianggap dan tetap tidak mendapatkan RIPH.

Mereka yang tidak mendapatkan RIPH yakni importir buah-buahan, sayuran, umbi-umbian dan lainnya. (dwi)

http://m.poskotanews.com/2013/07/08/importir-hortikultura-keluhkan-sikap-mentan/

Gak usah heran dah, yg penting dapet fee gede dari perusahaan besar. Target dana kampanye PKS 2 triliun sudah mepet.