- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Karimun Jawa News - Ribuan Wisatawan Terdampar Di Karimunjawa


TS
nda2702
Karimun Jawa News - Ribuan Wisatawan Terdampar Di Karimunjawa
Tidak kurang dari 1.200 wisatawan yang melakukan paket perjalanan ke Karimunjawa terpaksa harus tinggal lebih lama di homestay Karimun Jawa, akibat gelombang tinggi.
Mereka tertahan, karena kapal yang harusnya membawa mereka kembali, tidak berani berlayar akibat cuaca buruk dan tingginya gelombang.
"Data Kamis lalu, jumlah semua wisatawan dari seluruh biro perjalan, yang berkunjung ke Karimunjawa mencapai 1.200 orang," kata Pragita Dwi Yuli Pratista satu diantara Tour Leader dari travel Surabaya kepada suarasurabaya.net, Jumat (5/7/2013).
Pragita mengaku, sebelum perjalan ke Karimunjawa, tidak ada informasi apapun soal cuaca buruk, sehingga kapal tetap diberangkatkan. "Kalau ada cuaca buruk biasanya ada pemberitahuan, dan pemberangkatan kapal juga dibatalkan. Tapi sebelum berangkat tidak ada informasi tentang itu, jadi kami rasa aman," jelas Pragita.
Pihak travel, kata dia, sudah berusaha untuk mendapatkan solusi dengan menghubungi pihak Syahbandar Tanjung Perak Surabaya. Namun hingga saat ini belum ada solusi apapun. "Kita dari travel sudah menghubungi Syahbandar, tapi tidak ada solusi apapun yang didapat, hanya diberi tahu kapal belum boleh berlayar karena cuaca tidak kondusif," jelas Pragita.
Kapal Ferry yang sedianya menjemput para wisatawan untuk kembali dari Karimunjawa sudah siap sejak Selasa (2/7/2013), tapi ada perintah untuk tidak berlayar terlebih dahulu karena faktor cuaca. Pragita menambahkan sesuai rundown perjalanan, rombongan harusnya hari Rabu (3/7/2013) sudah kembali. Namun sampai hari ini mereka masih tertahan di Karimunjawa.
Diberitakan sebelumnya, informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Perak sejak tiga hari yang lalu gelombang laut di Karimunjawa masih tinggi dari 2 hingga 3,5 meter. Menurut Eko Prasetyo Staf Ahli BMKG Maritim Perak akan bertahan hingga 3 hari ke depan.
Saat ini, pihak travel tidak mampu berbuat banyak, sementara persedian bahan makanan di sanapun semakin menipis, dan stok gas elpiji juga sudah habis.
Tour Travel, kata Pragita, tidak menanggung biaya yang dikeluarkan diluar rundown perjalan. "Pihak travel hanya menanggung sesuai dengan paket yang dibeli wisatawan, dan asuransi hanya untuk kecelakaan perjalan, bukan untuk kejadian alam seperti ini," kata dia.
KarimunJawa News Update 5July






Mereka tertahan, karena kapal yang harusnya membawa mereka kembali, tidak berani berlayar akibat cuaca buruk dan tingginya gelombang.
"Data Kamis lalu, jumlah semua wisatawan dari seluruh biro perjalan, yang berkunjung ke Karimunjawa mencapai 1.200 orang," kata Pragita Dwi Yuli Pratista satu diantara Tour Leader dari travel Surabaya kepada suarasurabaya.net, Jumat (5/7/2013).
Pragita mengaku, sebelum perjalan ke Karimunjawa, tidak ada informasi apapun soal cuaca buruk, sehingga kapal tetap diberangkatkan. "Kalau ada cuaca buruk biasanya ada pemberitahuan, dan pemberangkatan kapal juga dibatalkan. Tapi sebelum berangkat tidak ada informasi tentang itu, jadi kami rasa aman," jelas Pragita.
Pihak travel, kata dia, sudah berusaha untuk mendapatkan solusi dengan menghubungi pihak Syahbandar Tanjung Perak Surabaya. Namun hingga saat ini belum ada solusi apapun. "Kita dari travel sudah menghubungi Syahbandar, tapi tidak ada solusi apapun yang didapat, hanya diberi tahu kapal belum boleh berlayar karena cuaca tidak kondusif," jelas Pragita.
Kapal Ferry yang sedianya menjemput para wisatawan untuk kembali dari Karimunjawa sudah siap sejak Selasa (2/7/2013), tapi ada perintah untuk tidak berlayar terlebih dahulu karena faktor cuaca. Pragita menambahkan sesuai rundown perjalanan, rombongan harusnya hari Rabu (3/7/2013) sudah kembali. Namun sampai hari ini mereka masih tertahan di Karimunjawa.
Diberitakan sebelumnya, informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Perak sejak tiga hari yang lalu gelombang laut di Karimunjawa masih tinggi dari 2 hingga 3,5 meter. Menurut Eko Prasetyo Staf Ahli BMKG Maritim Perak akan bertahan hingga 3 hari ke depan.
Saat ini, pihak travel tidak mampu berbuat banyak, sementara persedian bahan makanan di sanapun semakin menipis, dan stok gas elpiji juga sudah habis.
Tour Travel, kata Pragita, tidak menanggung biaya yang dikeluarkan diluar rundown perjalan. "Pihak travel hanya menanggung sesuai dengan paket yang dibeli wisatawan, dan asuransi hanya untuk kecelakaan perjalan, bukan untuk kejadian alam seperti ini," kata dia.
KarimunJawa News Update 5July






Diubah oleh nda2702 05-07-2013 16:48
0
3.8K
26


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan