- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
NU dan Muhammadiyah Berbeda Awal Puasa, Inilah Penyebabnya


TS
iloveislam
NU dan Muhammadiyah Berbeda Awal Puasa, Inilah Penyebabnya

Quote:
Awal puasa Ramadhan 1434 Hijriyah kemungkinan tidak akan bersamaan. Ini karena Nahdlatul Ulama (NU) meyakini jika wujudu hilal, atau penampakan anak bulan tidak akan bisa dilihat pada hari Senin (8/7/2013).
Hari Senin (8/7/2013) sendiri merupakan waktu ijtimak yang merupakan waktu konjungsi (persinggungan) secara astronomis antara bulan dan matahari. Waktu konjungsi diprediksi akan terjadi sekitar pukul 14.10 hingga pukul 14.17.
Dengan demikian, jarak antara konjungsi dengan waktu magrib hanya sekitar empat jam. "Padahal syarat penampakan hilal itu maksimal adalah delapan jam, artinya ijtima harus terjadi sekitar pukul 10.00 pagi," kata Sholeh Hayat, Koordinator Rukyatul Hilal Pengurus Wilayah NU Jawa Timur ketika berbincang dengan suarasurabaya.net, Rabu (3/7/2013).
Dengan mepetnya jarak antara waktu konjungsi dengan terbenamnya matahari, penampakan anak bulan dipastikan juga sangat kecil. Bahkan, beberapa ahli baik itu dari NU maupun dari Muhammadiyah sendiri, meyakini penampakan anak bulan saat magrib pada tanggal 8 Juli 2013 nanti hanya sekitar 0,35 derajat.
Dengan penampakan yang hanya 0,35 derajat atau dibawah 1 derajat, artinya anak bulan tidak akan bisa dilihat. "Kalau hilal (anak bulan) tidak terlihat, sesuai perintah syar'i, berarti sya'ban kita genapkan 30 hari, sehingga NU akan berpuasa pada hari Rabu Kliwon tanggal 10 Juli 2013," kata dia.
Meski begitu, NU tetap akan menyerahkan keputusan awal ramadhan pada sidang isbat yang akan digelar oleh Kementerian Agama.
Terpisah, Nadjib Hamid, Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah mengatakan awal puasa kali ini kemungkinan tidak akan berbarengan lagi.
"Ketinggian hilal kurang dari 1 derajat. Jadi kemungkinan tidak terlihat kalau di rukyah (dilihat)," kata Nadjib.
Meski tidak terlihat, namun berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal (penghitungan untuk melihat hilal) dan hasil musyawarah Majelis Tarjih dan Tajdid Pengurus Pusat Muhammadiyah, meyatakan jika awal puasa akan jatuh pada Selasa Wage atau tanggal 9 Juli 2013.
Menurut Nadjib, Muhammadiyah saat ini bahkan sudah membuat surat maklumat bernomor 04/MLM/I.0/E/2013 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah 1434 H tertanggal 23 Mei 2013 lalu.
Dalam maklumat itu dijelaskan, ijtimak menjelang Ramadhan 1434 H terjadi pada hari Senin Pon, 8 Juli 2013 M pukul 14:15:55 WIB. "Artinya, hilal sudah nampak, tapi memang sangat kecil. Tapi karena hitungan kami meyakini jika hilal sudah nampak, maka Muhammadiyah ke-esokan harinya atau tanggal 9 Juli akan mulai puasa," kata Nadjib. (fik)
Hari Senin (8/7/2013) sendiri merupakan waktu ijtimak yang merupakan waktu konjungsi (persinggungan) secara astronomis antara bulan dan matahari. Waktu konjungsi diprediksi akan terjadi sekitar pukul 14.10 hingga pukul 14.17.
Dengan demikian, jarak antara konjungsi dengan waktu magrib hanya sekitar empat jam. "Padahal syarat penampakan hilal itu maksimal adalah delapan jam, artinya ijtima harus terjadi sekitar pukul 10.00 pagi," kata Sholeh Hayat, Koordinator Rukyatul Hilal Pengurus Wilayah NU Jawa Timur ketika berbincang dengan suarasurabaya.net, Rabu (3/7/2013).
Dengan mepetnya jarak antara waktu konjungsi dengan terbenamnya matahari, penampakan anak bulan dipastikan juga sangat kecil. Bahkan, beberapa ahli baik itu dari NU maupun dari Muhammadiyah sendiri, meyakini penampakan anak bulan saat magrib pada tanggal 8 Juli 2013 nanti hanya sekitar 0,35 derajat.
Dengan penampakan yang hanya 0,35 derajat atau dibawah 1 derajat, artinya anak bulan tidak akan bisa dilihat. "Kalau hilal (anak bulan) tidak terlihat, sesuai perintah syar'i, berarti sya'ban kita genapkan 30 hari, sehingga NU akan berpuasa pada hari Rabu Kliwon tanggal 10 Juli 2013," kata dia.
Meski begitu, NU tetap akan menyerahkan keputusan awal ramadhan pada sidang isbat yang akan digelar oleh Kementerian Agama.
Terpisah, Nadjib Hamid, Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah mengatakan awal puasa kali ini kemungkinan tidak akan berbarengan lagi.
"Ketinggian hilal kurang dari 1 derajat. Jadi kemungkinan tidak terlihat kalau di rukyah (dilihat)," kata Nadjib.
Meski tidak terlihat, namun berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal (penghitungan untuk melihat hilal) dan hasil musyawarah Majelis Tarjih dan Tajdid Pengurus Pusat Muhammadiyah, meyatakan jika awal puasa akan jatuh pada Selasa Wage atau tanggal 9 Juli 2013.
Menurut Nadjib, Muhammadiyah saat ini bahkan sudah membuat surat maklumat bernomor 04/MLM/I.0/E/2013 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah 1434 H tertanggal 23 Mei 2013 lalu.
Dalam maklumat itu dijelaskan, ijtimak menjelang Ramadhan 1434 H terjadi pada hari Senin Pon, 8 Juli 2013 M pukul 14:15:55 WIB. "Artinya, hilal sudah nampak, tapi memang sangat kecil. Tapi karena hitungan kami meyakini jika hilal sudah nampak, maka Muhammadiyah ke-esokan harinya atau tanggal 9 Juli akan mulai puasa," kata Nadjib. (fik)
link
semua punya keyakinan masing-masing, yang penting perbedaan bukan pada aqidah. saling menghormati saja

selamat berpuasa


0
10.4K
Kutip
129
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan