Pernahkah Anda bertanya-tanya, kenapa sulit rasanya untuk berkonsentrasi ketika sholat? Atau kenapa keimanan Anda dalam setahun tidak berada di puncak, seperti ketika Ramadhan ataupun melaksanakan ibadah haji? Jika ya, bisa jadi penyebabnya adalah karena kita tidak mempersiapkannya dengan baik. Mungkin kita hanya mengikuti arus dan terpengaruh oleh lingkungan di sekitar kita, hingga tidak mengetahui perasaan kita yang sesungguhnya.


Banyak di antara kita yang menjalani kehidupan dan keimanan kita tergantung pada kejadian besar yang akan kita hadapi. Misalnya saja, “Aku akan mulai membaca Al Qur’an begitu Ramadhan datang”, “Aku akan mulai sholat malam setiap hari setelah kembali haji”, atau “Aku akan berhenti merokok setelah anakku lahir”, dan lain sebagainya. Rencana-rencana semacam ini hanya akan membuat pikiran kita berubah menjadi antiklimaks, sehingga akibatnya kita tidak membaca Al Qur’an setiap hari, tidak sholat malam setiap malam, ataupun berhenti merokok.


Penyebabnya karena pernyataan dan perasaan di atas berdasarkan pada keinginan dan bukan pemikiran yang telah direncanakan baik-baik. Kita tidak mempersiapkan datangnya Ramadhan ataupun mempersiapkan dari awal sebelum berhaji. Kita hanya berharap, seiring berjalannya waktu keimanan kita akan bertambah, padahal itu tidak akan terjadi.


Tidak inginkah Anda memasuki bulan indah yang penuh rahmat dan berkah ini dengan sungguh-sungguh dan merasakan efeknya hingga sebelas bulan berikutnya? Bagaimana melakukannya? Berikut delapan cara sederhananya.

Buat hitung mundur menuju Ramadhan

Menghitung mundur Ramadhan, baik di dalam hati maupun dengan benar-benar menandai tanggalan Anda, akan membantu untuk menciptakan antusiasme di dalam pikiran Anda dan juga pada orang-orang di sekitar Anda. Ketika Anda dan orang-orang terdekat Anda menghitung mundur satu hal yang ditunggu bersama-sama, maka kegembiraan pun akan meluap dan topik itu akan menjadi pokok pembicaraan di antara Anda dan sahabat ataupun keluarga.

Mencari tahu tentang Ramadhan

Seperti kata peribahasa, “Tak kenal maka tak sayang”, Anda pun perlu mencari tahu mengenai banyak hal sebelum menyambut Ramadhan. Selain untuk memastikan bahwa Anda melakukan semuanya dengan benar dan sempurna, kegiatan ini juga akan turut menciptakan antusiasme dan memotivasi dalam menanti Ramadhan. Semakin banyak pengetahuan Anda tentang Ramadhan, maka akan semakin banyak juga yang bisa Anda lakukan ketika Ramadhan tiba.

Misalnya saja mengkhatamkan Al Qur’an, shalat tarawih setiap malam, berbuka puasa bersama keluarga ataupun yatim piatu di sekitar, dan sebagainya. Buatlah secara rinci target-target yang ingin dicapai selama Ramadhan, dan rencanakan baik-baik cara Anda untuk mencapainya. Jangan buat target yang akan sulit untuk diwujudkan, buatlah serealistis mungkin dan yang penting bisa Anda lakukan tanpa harus mengubah secara drastis kehidupan Anda, sehingga kebiasaan itu akan terus berlanjut sekalipun Ramadhan telah usai. Selain itu, mengetahui apa yang ingin dicapai selama Ramadhan akan membuat Anda tetap fokus dan konsisten dalam beribadah.

Kenali kehidupan Anda

Perhatikanlah rencana kehidupan Anda selama dan setelah Ramadhan. Apakah Anda memiliki ujian yang harus dijalankan selama Ramadhan? Atau mungkin saja ada acara keluarga seperti pernikahan yang berlangsung tak lama setelah Ramadhan usai? Atau mungkin Anda akan pindah rumah sebulan setelah Ramadhan? Jika ya, rencanakan semuanya secara sebelum Ramadhan tiba, sehingga rencana-rencana hidup Anda tidak mengganggu ibadah Anda selama Ramadhan. Jangan lupa juga untuk membeli baju dan mempersiapkan Idul Fitri sebelum Ramadhan, karena hal terburuk dalam menghabiskan Ramadhan adalah menghabiskannya di pusat perbelanjaan.

Siapkan batin

Kita wajib berpuasa selama Ramadhan. Selain berpuasa, kita juga melakukan ibadah-ibadah lain yang sangat dianjurkan selama bulan suci ini, seperti shalat tarawih, membaca Al Qur’an, bersedekah, dan lain sebagainya. Tentunya akan sulit jika Anda langsung melakukannya ketika Ramadhan tiba. Oleh karena itu, ada baiknya mulai mempersiapkan diri dengan membaca Al Qur’an dari sekarang, persiapkan diri bangun malam untuk sholat malam dan mungkin makan sahur untuk puasa sunah selama Rajab dan Sya’ban.

Siapkan pikiran

Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus saja, tapi juga membutuhkan kesabaran. Mulailah bekerja dengan penuh kesabaran, perhatikan lisan Anda ketika berbicara, jangan sampai Anda bergosip, menjelek-jelekkan orang lain, ataupun berbicara hal lain yang tidak penting.

Ucapkan selamat tinggal pada kebiasaan buruk

Apakah Anda senang tidur larut dan bangun siang? Atau mungkin Anda adalah perokok parah yang tidak bisa hidup tanpa rokok? Kenali kebiasaan buruk Anda dari sekarang, dan berhentilah melakukan itu semua! Jangan sampai menunggu Ramadhan untuk berhenti, karena itu sudah terlambat. Berkomitmenlah pada diri Anda, dan berdoalah agar Allah memudahkan langkah Anda dalam menjauhkan kebiasaan-kebiasaan buruk itu dari diri Anda.

Rencanakan kehidupan ibadah

Misalnya dengan berhenti bekerja ketika waktu sholat tiba, agar bisa bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah, atau mungkin mematikan telepon genggam selama berada di masjid atau musholla. Jangan sampai kepentingan duniawi mengganggu kekhusyukan Anda dalam beribadah selama Ramadhan.

Delapan langkah di atas memang terdengar sederhana, tetapi membutuhkan komitmen kuat untuk menjalaninya. Kita tentunya tidak ingin gagal ketika tamu suci ini tiba, sehingga butuh usaha maksimal dalam menyambutnya. [Muslim Village]LINK