Quote:
Survei yang dilakukan Rexona bersama Business Monitor International Research menunjukkan 8 dari 10 priai tak takut berkeringat. Dari penelitian yang sama, 3 dari 10 pria itu tak memakai deodoran karena merasa tak memerlukannya.
"Hasil surveinya mengagetkan kami,” kata Senior Brand Manager Rexona, Memoria Dwi Prasita, dalam peluncuran produk deodoran khusus pria, Rexona Lotus F1 Team Special Edition, di Jakarta, Selasa, 2 Juli 2013. “Ternyata banyak pria merasa tak perlu pakai deodoran."
Survei ini diikuti oleh 350 pria urban berusia 18-35 tahun. Dokter spesialis olahraga, Rachmad Wishnu Hidayat, menilai hasil survei itu menarik. Apalagi, faktanya, pria mengeluarkan keringat dua kali lebih banyak dibanding perempuan. "Pria aktivitasnya lebih berat dibanding perempuan, jadi otomatis produksi keringatnya lebih banyak," ujarnya.
Fakta pria memproduksi keringat lebih banyak dibanding perempuan, menurut Wishnu, seharusnya memicu kesadaran menggunakan deodoran. Apalagi keringat berlebih bisa memicu bau badan, yang bisa mengganggu aktivitas dan konsentrasi, serta kepercayaan diri.
"Ini kaitannya dengan perilaku,” kata Wishnu. “Banyak pria yang pengetahuannya luas pun masih menganggap perawatan tubuh ribet dan tidak perlu. Mereka butuh semua yang serbapraktis dan cepat, sampai akhirnya meremehkan kebersihan tubuh sendiri."
Memoria menambahkan, deodoran perlu digunakan untuk membunuh bakteri penyebab bau badan.Manfaat deodoran, kata Memoria, akan lebih optimal jika pemakaiannya dibarengi dengan anti-perspirant untuk mengurangi efek produksi keringat berlebih.
sumber:
TEMPO
nah bagi kamu nih yang cowo2 lebih baik pake deodorant, sering banget aku temuin yang bau ketek bau keringet
