Bisnis Kencan Udara Marak di Ibukota

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Bisnis Kencan Udara Marak di Ibukota

JoshuaWiSky

02-07-2013 14:36

Bisnis Kencan Udara Marak di Ibukota

Jakarta: Jari Midun lancar menekan tuts nomor telepon 0809-1100-008. Tak lama terdengar suara halus dari seberang:

"#Anda akan merasakan sentuhan hangat tak terlupakan hanya untuk 18 tahun ke atas...
#Selamat malam sayang...
*Malam, bisa temani aku malam ini...
(~)Obrolan antara Midun dan si penerima telepon pun berlangsung lancar.
*Aku butuh kamu, mau?...
#Mau...
*Aku tunggu jam berapa?
#Jam berapa saja. Bisa sampai malam, kok..."
(~)Midun pun berjingkrak. Ucapan selamat malam kembali terlontar diiringi desah sang operator.

" # = operator
* = Udin
(~) = Alur ceritanya "

Itulah pembicaraan yang kerap mengemuka ketika si pelanggan berkencan di udara. Jaringan telepon berkode 0809 ini dikenal dengan premium call. Menengok dari jenis layanan itu sudah terbayang banyaknya duit yang mesti dikocek. Maklumlah, tarif per menit telepon bisa mencapai Rp 3.500 per menit. Sejak jaringan 0809 dibuka pada 1998, jumlah peminatnya cukup tinggi. Ketika itu, pelanggannya bisa berkonsultasi soal ramalan bintang atau berbagi curahan hati. Belakangan seiring maraknya bisnis konseling via telepon itu, tujuan semula yang hanya dari sekadar berbagi rasa, malah diselewengkan menjadi ajang dan berlanjut hingga "kopi darat".

Fenomena tersebut sontak membuat sejumlah kalangan khawatir. Apalagi, promosi di media massa yang banyak memasang gambar perempuan nyaris telanjang dengan kalimat mengundang berahi. "Ini memungkinkan untuk dibaca semua umur, termasuk anak-anak," kata staf Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Sulasri. Buntutnya, pulsa telepon konsumen banyak yang membengkak akibat pemakaian nomor itu.

Tapi tidak sedikit pula pelanggan yang memang rela menyisihkan uang untuk memuaskan hati kencan di udara. "Hanya untuk iseng kali ya... Saya melakukannya di luar jam kantor," tutur Alex. Pelanggan lain malah kerap menggunakan handphone untuk berinteraksi dalam party line. "Bisa sejam lebih," aku Deden.

Hingga kini, Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi telah memberi izin kepada 34 pengelola jasa premium call. Bersama pengurus Asosiasi Penyelenggara Nilai Tambah Jasa Telepon (Apjastel), mereka intens mengawasi kinerja anggotanya. "Pengawasan juga dilakukan melihat iklan di media cetak," kata Direktur Telekomunikasi dan Teknologi Informasi Ditjen Postel Tulus Rahardjo.

Sayang, Telkom sebagai penyelenggara jaringan belum menemukan alat yang mampu memilah jenis suara untuk menghindari pengguna dari kalangan anak-anak. Saat ini, pengawasan hanya dilakukan dengan cara memblokir nomor 0809, sesuai permintaan pelanggan. "Kita sudah memberi batasan umur, minimal pada service tertentu seperti chat line. Penggunaan tergantung kesadaran mereka karena kita tak bisa melihat. Mungkin saja suara gede, tapi ternyata masih anak-anak," kata anggota Dewan Kehormatan Apjastel Suhendro.

Dari pemantauan reporter SCTV, memang tidak semua penyelenggara operator nakal. Ada juga provider yang memang benar-benar hanya melayani konseling ramalan bintang dan curhat. Para operator yang rata-rata perempuan diakui sejumlah pengelola hanya buat menarik minat konsumen. Bahkan, biar pembicaraan tidak jadi tulalit, si operator diharuskan membaca buku dari berbagai disiplin ilmu. Dengan begitu, pelanggan betah berlama-lama nelepon ria, meski harus merogoh kocek yang tak sedikit.(KEN/Inka Prawirasastra dan Kurnia Supriatna)

sumber

_____________________________________________________________________

Nah dari berita diatas yang ane udah kasi liat .. Baruuuuu aja barusan.. ane nerima SMS godaan.. yang kira" sama kaya itu yg ane uda kasi diatas emoticon-Mewek