- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kisah Ahok Saat Berhadapan dengan Uang Sogokan


TS
jazz007
Kisah Ahok Saat Berhadapan dengan Uang Sogokan
Quote:

Quote:
Jakarta : Ada saatnya tiap manusia dihadapkan dengan pencobaan, rayuan-rayuan menggiurkan yang dapat berujung pada hal buruk. Sama halnya dengan pengalaman Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau yang kerap dipanggil Ahok.
Perjuangan Ahok di ranah politik tidaklah semulus yang dibayangkan, meski saat ini namanya begitu fenomenal di Ibukota. Pria kelahiran 29 Juni 1966 menceritakan pengalaman dirinya harus menyogok uang miliaran rupiah untuk dana kampanye saat akan bertarung dalam Pilkada Bupati Belitung Timur.
"Waktu itu, saya dihadapkan dengan situasi yang sulit. Saya mau menjabat jadi Bupati (Belitung Timur), dengan syarat saat itu bayar Rp 5 miliar," ungkap Ahok di hadapan ratusan peserta kuliah umum bertema 'Becoming a Good Public Relations with Ahok', di Untar, Jakarta Barat, Sabtu (15/6/2013).
Situasi saat itu, lanjut Ahok, dirinya sudah sangat 'kebelet' menjadi pejabat negara pertama dari etnis China. "Bahkan, ada teman yang menelpon saya. Dia bilang akan berikan uang itu, bagi dia uang segede itu sama saja seperti beli mobil Lexus," cerita Ahok.
Dukungan finansial dari temannya itu semakin membuat putra dari pasangan Almarhum Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing bertambah pusing. Setelah merenung cukup lama, Ahok pun mengaku gelap mata. "Saya merenung, bayar atau enggak nih, jadi pejabat pertama dari etnis saya nih. Saya benar-benar pengen menjabat saat itu," kenang Ahok.
Kemudian, datang lagi telepon dari kerabatnya, hal yang diutarakan tidak jauh berbeda, yaitu dukungan agar Ahok menyogok oknum tertentu yang menjanjikan kemenangan kepadanya. "Dia bilang ini sudah bukan masalah sogok-menyogok, tapi masalah mencetak sejarah. Saya bakal jadi pejabat pertama dari etnis saya," tutur alumni Universitas Trisakti itu.
Selain itu, Ahok juga mengaku dapat dukungan dari almarhum Gus Dur. "Waktu itu saya cerita ama Gus Dur. Dia janjiin saya, kalau ada yang nentang dan rusuh karena saya menjabat, dia bakal turunin panser dan 2 ribu pasukan," imbuh Ahok.
Namun, meski Ahok mengaku sudah gelap mata, ia disadarkan oleh istrinya, Veronica Tan. "Saya tanya ke istri saya soal itu (sogok menyogok). Dia jawabnya keras dan saya langsung sadar. Dia cuma bilang saya mau jadi anak Tuhan atau anak iblis?" kenang Ahok.
Berkat kata-kata istrinya itu, Ahok tiba-tiba tersadar. Ia ingin dipilih masyarakat Belitung Timur bukan karena sogokan atau hadiah yang dia berikan. Tapi Ia mau menang dengan memberikan rakyat bahwa masih ada harapan dan ada orang jujur.
Ia pun menyamakan dirinya dengan cerita di salah satu adegan di film 'Sang Kyai'. "Cerita gini jadi inget film Sang Kyai, di situ saya inget ada adegan yang bilang jihad itu kalau kita bisa lawan nafsu diri sendiri," tukas Ahok. (Adi/Ary)
Perjuangan Ahok di ranah politik tidaklah semulus yang dibayangkan, meski saat ini namanya begitu fenomenal di Ibukota. Pria kelahiran 29 Juni 1966 menceritakan pengalaman dirinya harus menyogok uang miliaran rupiah untuk dana kampanye saat akan bertarung dalam Pilkada Bupati Belitung Timur.
"Waktu itu, saya dihadapkan dengan situasi yang sulit. Saya mau menjabat jadi Bupati (Belitung Timur), dengan syarat saat itu bayar Rp 5 miliar," ungkap Ahok di hadapan ratusan peserta kuliah umum bertema 'Becoming a Good Public Relations with Ahok', di Untar, Jakarta Barat, Sabtu (15/6/2013).
Situasi saat itu, lanjut Ahok, dirinya sudah sangat 'kebelet' menjadi pejabat negara pertama dari etnis China. "Bahkan, ada teman yang menelpon saya. Dia bilang akan berikan uang itu, bagi dia uang segede itu sama saja seperti beli mobil Lexus," cerita Ahok.
Dukungan finansial dari temannya itu semakin membuat putra dari pasangan Almarhum Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing bertambah pusing. Setelah merenung cukup lama, Ahok pun mengaku gelap mata. "Saya merenung, bayar atau enggak nih, jadi pejabat pertama dari etnis saya nih. Saya benar-benar pengen menjabat saat itu," kenang Ahok.
Kemudian, datang lagi telepon dari kerabatnya, hal yang diutarakan tidak jauh berbeda, yaitu dukungan agar Ahok menyogok oknum tertentu yang menjanjikan kemenangan kepadanya. "Dia bilang ini sudah bukan masalah sogok-menyogok, tapi masalah mencetak sejarah. Saya bakal jadi pejabat pertama dari etnis saya," tutur alumni Universitas Trisakti itu.
Selain itu, Ahok juga mengaku dapat dukungan dari almarhum Gus Dur. "Waktu itu saya cerita ama Gus Dur. Dia janjiin saya, kalau ada yang nentang dan rusuh karena saya menjabat, dia bakal turunin panser dan 2 ribu pasukan," imbuh Ahok.
Namun, meski Ahok mengaku sudah gelap mata, ia disadarkan oleh istrinya, Veronica Tan. "Saya tanya ke istri saya soal itu (sogok menyogok). Dia jawabnya keras dan saya langsung sadar. Dia cuma bilang saya mau jadi anak Tuhan atau anak iblis?" kenang Ahok.
Berkat kata-kata istrinya itu, Ahok tiba-tiba tersadar. Ia ingin dipilih masyarakat Belitung Timur bukan karena sogokan atau hadiah yang dia berikan. Tapi Ia mau menang dengan memberikan rakyat bahwa masih ada harapan dan ada orang jujur.
Ia pun menyamakan dirinya dengan cerita di salah satu adegan di film 'Sang Kyai'. "Cerita gini jadi inget film Sang Kyai, di situ saya inget ada adegan yang bilang jihad itu kalau kita bisa lawan nafsu diri sendiri," tukas Ahok. (Adi/Ary)
[url= m.liputan6.com/news/read/613731/kisah-ahok-saat-berhadapan-dengan-uang-sogokan]SUMBER[/url]
begitulah indonesiaku sogok menyogok dlm hal jabatan bgitu lazim...

Spoiler for berita tambahan:
Quote:
Jadi wakil gubernur, Ahok mengaku hampir 'GILA'
Quote:
Setelah delapan bulan menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah seperti orang gila dalam menjalankan tugasnya. Kesibukannya setiap hari membuat dirinya tidak mempunyai waktu untuk keluarga, apalagi merasakan ketenangan hidup.
"Semakin ke sini, kadang saya suka merenung, jadi suka duduk-duduk sendiri. Istri pernah bilang, apa saya sudah gila. Saya jawab belum gila, tapi pura-pura gila," ujar pria yang akrab Ahok sambil tertawa.
Candaan itu disampaikan Ahok di depan ratusan mahasiswa dalam kuliah umum bertema 'Becoming a Good PR with Ahok', di Universitas Tarumanagara, Jakarta Barat, Sabtu (15/6).
Ahok menjelaskan, disiplin kerja yang diembannya saat awal-awal menjadi wakil gubernur diakuinya sangat sulit dijalani. Tapi seiring berjalannya waktu, Ahok mulai terbiasa dengan protokoler yang mengatur keseharian.
"Kerja begitu padat, bangun setengah 5 pagi dan pulang 11 malam, Sabtu-Minggu ada acara seperti ini. Saya bersyukur, tapi mau tidak mau harus disiplin," tuturnya.
Di tengah kelelahan itu, sebagai pemimpin Ahok tetap percaya diri dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya saat membangun Jakarta hingga masa jabatannya selesai.
"Saya mulai mengerti, ada ungkapan Inggris yang pas, I have nothing, I do nothing. Karena itu, kami minta kerjasama semua orang, dan perlu sekali mengandalkan kekuatan Tuhan," ungkapnya.
Politikus Partai Gerindra ini berbagi kisah, bahwa untuk mencapai kesuksesan seperti saat ini bukan jalan yang mudah. Kegagalan pernah dia rasakan, tapi sekali lagi semua kepuasan terjawab dengan bekerja keras di masa mudan.
"Susah itu. Saya sudah disiapkan Bapak saya dari kecil. Tapi tidak ada kata terlambat, belajar utamakan orang lain," jelas Ahok.
"Semakin ke sini, kadang saya suka merenung, jadi suka duduk-duduk sendiri. Istri pernah bilang, apa saya sudah gila. Saya jawab belum gila, tapi pura-pura gila," ujar pria yang akrab Ahok sambil tertawa.
Candaan itu disampaikan Ahok di depan ratusan mahasiswa dalam kuliah umum bertema 'Becoming a Good PR with Ahok', di Universitas Tarumanagara, Jakarta Barat, Sabtu (15/6).
Ahok menjelaskan, disiplin kerja yang diembannya saat awal-awal menjadi wakil gubernur diakuinya sangat sulit dijalani. Tapi seiring berjalannya waktu, Ahok mulai terbiasa dengan protokoler yang mengatur keseharian.
"Kerja begitu padat, bangun setengah 5 pagi dan pulang 11 malam, Sabtu-Minggu ada acara seperti ini. Saya bersyukur, tapi mau tidak mau harus disiplin," tuturnya.
Di tengah kelelahan itu, sebagai pemimpin Ahok tetap percaya diri dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya saat membangun Jakarta hingga masa jabatannya selesai.
"Saya mulai mengerti, ada ungkapan Inggris yang pas, I have nothing, I do nothing. Karena itu, kami minta kerjasama semua orang, dan perlu sekali mengandalkan kekuatan Tuhan," ungkapnya.
Politikus Partai Gerindra ini berbagi kisah, bahwa untuk mencapai kesuksesan seperti saat ini bukan jalan yang mudah. Kegagalan pernah dia rasakan, tapi sekali lagi semua kepuasan terjawab dengan bekerja keras di masa mudan.
"Susah itu. Saya sudah disiapkan Bapak saya dari kecil. Tapi tidak ada kata terlambat, belajar utamakan orang lain," jelas Ahok.
[url= m.merdeka.com/jakarta/jadi-wakil-gubernur-ahok-mengaku-hampir-gila.html]SUMBER[/url]
Spoiler for urgent:
KALO MERASA TRIT ANE BERMANFAAT TOLONG JANGAN LUPA GAN

BAGI YG SUDAH ISO KALO BERKENAN KASIH ANE


Diubah oleh jazz007 17-06-2013 11:18
0
15.3K
Kutip
156
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan