Klaim bahwa orang-orang homofobia secara diam-diam tertarik pada sesama jenis, walaupun mereka menyangkalnya, akan mendapat dukungan dari serangkaian penelitian psikologi yang akan diterbitkan pada bulan April 2012.

Menurut penelitian yang akan diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology, para ilmuwan dari New York, Essex, dan California telah menemukan bukti bahwa gay dan lesbian tetap menjadi homofobia terhadap diri mereka sendiri, sehingga menyebabkan reaksi yang berlawanan dan menanamkan ketakutan dalam diri mereka. Penelitian tersebut juga mengklaim bahwa akar dari masalah tersebut adalah sikap homofobia yang mereka bawa saat masih anak-anak.

Penelitian tersebut mencakup empat eksperimen yang berbeda, masing-masing meneliti 160 siswa di AS dan Jerman, dan mengukur perbedaan hasil pelaporan sendiri (self report) yang menyangkut seksualitas dibandingkan dengan reaksi subjek penelitian tersebut pada saat mereka dihadapkan pada gambar-gambar atau kata-kata yang diasosiasikan dengan homoseksualitas atau heteroseksualitas.

Bagian kedua dari eksperimen tersebut menyangkut sejarah pengasuhan subjek penelitian dalam keluarganya, di mana setelahnya mereka diminta untuk melihat gambar-gambar pasangan gay dan straight. Kemudian, tingkat homofobia diukur baik secara sadar maupun bawah sadar.

Para peneliti mengatakan bahwa temuan mereka mungkin membantu menjelaskan mengapa banyak intimidasi (bullying) dan kebencian diarahkan pada kaum LGBT. Beberapa orang homofobia yang tidak menerima seksualitas mereka yang sebenarnya mungkin merasakan suatu dorongan untuk mengecam para gay karena mereka takut bahwa hasrat tertekan mereka akan mencuat ke permukaan gara-gara para gay tersebut.




Sumber: http://www.pinknews.co.uk/2012/04/09/st ... ttraction/