Para agan2 yang saya hormati, ini merupakan trit pertama saya. Saya masih newbie. Saya tidak bermaksud apa-apa bikin trit ini, tapi hanya mau share pengalaman pribadi saja....
Spoiler for Awal SMA:
Saya sekolah di SMA 1 Tarogong Garut angkatan thn 2005. Waktu pertama masuk SMA, saya excited banget, karena mau pake seragam putih abu2 yang dimanasudah terlihat lebih dewasa sedikit. ini sekolah saya
Spoiler for Pertama Jatuh Cinta:
Ketika saya masuk SMA, singkat cerita saya sekelas sama orang yang namanya Hans Hadida. Dia katanya orangnya pinter selalu juara umum pas SMP. Seketika itu juga saya falling in love pada pandangan pertama. Baru kali itu saya suka sama seseorang. padahal orangnya gak cakep2 amat. Tapi kok rasanya menyenangkan banget. Karena saya pemalu, pastinya saya gak berani ngungkapin, saya cuma bisa diam dan curi2 pandang aja ke dia. Padahal kita sekelas lho.. ini foto orangnya (Hans Hadida waktu SMA)
Spoiler for Ternyata Gayung Bersambut:
Ternyata gan setelah beberapa lama saya memendam rasa padanya, cinta saya gak bertepuk sebelah tangan. Dia juga ternyata punya rasa yang sama, Dia akhirnya menyatakan cinta pada tanggal 31 Oktober 2002. Kala itu saya sangaaaattttt senang sekali. Sekolah jadi semangat, ngapa-ngapain juga semangat banget. teman2 kita semua pada ngedukung gan. Alhamdulillah. Inilah cinta pertama saya gan. Ini foto waktu kita udah jadian, tapi masih malu2 kucing. kita dfotoin sama temen yang suka ngegodain. Waktu itu kita difoto di pangandaran, acara sekolah. Kita berani difoto berdua setelah ampir 1 thn pacaran. Pacaran kita juga sehat, gak pernah macem2. paling banter pegangan tangan, itupun maluuuu banget.
Spoiler for Dia Romantis gan:
Setelah beberapa waktu pacaran, ternyata pacar saya waktu itu romantis banget gan. dia selalu ngirim puisi. sampe2 dia pernah bikin kaset (waktu itu belum familier CD) khusus buat saya. Isi lagu2nya ciptaan dia semua. Selain romantis, dia juga pinter gan. Sekolah saya kan termasuk SMA favorit, nah dia selalu jadi juara umum gan. Saya bangga banget jadi pacarnya. Ini dia penampakan kaset yang dia bikin buat saya. masih tersimpan sampe sekarang
Spoiler for Kita Terpisah Gan:
Setelah hampir 2,5 tahun menjalin cinta, kita akhirnya harus terpisah gan. Karena dia otaknya encer, dia keterima PMDK (jalur khusus) di Jurusan Hubungan Internasional Universitas Indonesia Depok. Sedangkan saya yang hanya berotak biasa2 aja dan dari keluarga yang biasa2 aja juga (standar banget) tidak keterima di Universitas Negeri manapun. Mau daftar di Universitas Swasta juga mikir2 gan, soalnya keuangan keluarga saya waktu itu sangat terbatas sekali. Pada akhirnya saya nganggur satu tahun gan. Dengan adanya hal itu, saya minder banget. Pacar saya pinter trus kuliah di Kampus Bergengsi sedangkan saya hanya nganggur. Tapi dia tidak minder sama sekali gan, dia juga tetep setia. Dia gak pernah ninggalin saya. Dia malah yang selalu support saya utk kuliah di tahun berikutnya. Dia sering bolak-balik Depok-Garut hanya utk ketemu sama saya. Banyak cewek yg deketin dia gan, tapi dia tetep setia sama saya gan. Saya terharu sama pengorbanan dia. Dan waktu itu saya berjanji akan selalu setia dan mendampingi dia selamanya. Pas kuliah dia selalu kirim saya email atau surat gan. romantis yaa...
Spoiler for Masalah mulai datang:
Setahun setelah saya nganggur, akhirnya saya kuliah juga. Tapi di Universitas Garut (swasta). Karena saya gak punya biaya kuliah di luar garut. Sya juga kuliah sambil kerja. Kita masih tetap berhubungan gan. Dan hubungan kita masih aman2 saja. Sampai pada waktu datangnya masalah, ibu saya meninggal. Hal itu sangat membuat saya hancur. Karena ibu sudah sangat dekat dengan Hans, saat itu ibu menyarankan kami untuk menikah saja. Dan juga masalah timbul dari keluarga Hans. Orangtua Hans bercerai, hal itu sangat mempengaruhi kehidupan Hans. Dia sampai cuti kuliah, padahal kariernya sedang masa puncak dan cemerlang. Dia cuti demi keluarga dan adik-adiknya. Saya juga disaat yang sama sedang dalam keadaan yang limbung. Tapi kami berusaha utk saling menguatkan. Apapun yang terjadi.
Spoiler for Pernikahan yang Serba Mendadak:
Setelah semua keluarga besar berembug dan dengan adanya wasiat dari ibu saya, akhirnya saya pun dinikahkan dengan Hans. Pada saat dia sedang cuti. Kami menikah masih dalam berduka karena kepergian ibu saya dan ditengah masalah. kami menikah tanggal 5 Januari 2009. Semuanya serba dadakan dan tidak menentu. Tapi kami memantapkan hati bahwa menikah adalah ibadah. Insya Allah akan membawa berkah tersendiri untuk kami pribadi dan untuk keluarga kami semuanya.
Spoiler for Sekarang:
Sekarang Hans sudah menjadi suami saya. Kami sudah menikah selama 4,5 tahun. Selama pernikahan kami sangat bahagia. Walaupun cuma berdua dan banyaknya masalah yang menghadang. Kami sampai saat ini belum dikaruniai anak, padahal kami berdua dinyatakan sehat oleh dokter. Entah apa yang salah. Kami pun kesulitan mencari pekerjaan. Padahal Hans memiliki kemampuan yang baik tapi karena status sudah menikah, maka sulit mendapat pekerjaan. Saya pun demikian. saya hanya mengajar komputer di kota saya garut. Kami akhirnya membuka usaha produksi batik di Garut. Namun itupun selalu gagal, tapi kami mencoba untuk bangkit kembali.
Walaupun saat ini kami sedang meengalami banyak masalah, tapi kami yakin suatu saat pasti akan indak pada waktunya. Karena kami saling menguatkan satu sama lain. Kami yakin kami akan diberi kepercayaan untuk mendapatkan momongan di waktu yang telah Allah tentukan.
Intinya dari cerita saya:
1. Tidak semua orang yang pinter dan bersekolah di tempat bagus akan sukses. Sukses akan datang jika kita berusaha dengan sungguh2 dan disertai dengan do'a.
2. Jalinan cinta yang kita bina dari nol (apalagi cinta pertama) akan menumbuhkan sesuatu ikatan yang sangat kuat. Karena kepercayaan dan ketulusan sangat penting dalam suatu hubungan.
Agan2 kaskus terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca trit yang tidak terlalu bermanfaat ini. Tapi saya lega sudah bercerita. Walauun ada komen yang kurang mengenakkan, tapi saya terima saja dengan lapang dada. Mohon doanya juga supaya kami cepat2 diberi momongan.