- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
JEMBATAN SEMANGGI DULU DAN KINI


TS
hutanam
JEMBATAN SEMANGGI DULU DAN KINI
Jembatan Semanggi diawali pembuatannya atas prakarsa dari Presiden Soekarno, di tahun 1961.
Jembatan Semanggi dinamai sesuai bentuknya yaitu daun Semanggi, jembatan tersebut terletak di daerah Karet, Semanggi, Setiabudi.
Pada masa awal pembangunannya dianggap salah satu dari proyek yang dianggap menghambur hamburkan uang negara.
Pembangunan jembatan Semanggi merupakan satu paket dengan pembangunan fasilitas lain menyambut perhelatan Asian Games tahun 1962. Beberapa banguna lain yang dibangun serentak antara lain Gelora Senayan (sekarang bernama Gelora Bung Karno), Hotel Indonesia, dan lain sebagainya. Jembatan itu sendiri dimulai pembangunannya tahun 1961.
Ketika Presiden Sukarno telah mantap dengan idenya untuk membangun sebuah stadion olahraga megah di kawasan Senayan, Ir Sutami, yang ketika itu menjabat Menteri Pekerjaan Umum (PU), dalam sebuah rapat kabinet mengusulkan membangun jembatan guna mengatasi kemungkinan munculanya persoalan kemacetan lalu lintas.
Semanggi dipilih sebagai nama jembatan tersebut.

DAUN SMANGGI
Semanggi sesungguhnya nama lokal (Jawa) tumbuhan marsilea mutica yang bisa dijadikan lalapan. Setiap tangkai daun semanggi terdiri atas empat helai daun berbentuk lonjong yang panjangnya mencapai dua cm dan lebar 1 cm.
Dalam satu kesempatan, Bung Karno sendiri pernah mengemukakan filosofi daun semanggi. Filosofi yang dimaksud adalah simbol persatuan, dalam bahasa Jawa ia menyebut “suh” atau pengikat sapu lidi. Tanpa “suh” sebatang lidi akan mudah patah. Sebaliknya, gabungan lidi-lidi yang diikat dengan “suh” menjadi kokoh dan bermanfaat menjadi alat pembersih.
Bung Karno sendiri, sejak perjuangan hingga menjadi pemimpin negeri, kepeduliannya sangat tinggi terhadap persatuan bangsa. Baginya, persatuan bangsa adalah sebuah harga mati.
Begitulah Bung Karno memfilosofikan jembatan semanggi yang berkonsep perempatan tanpa traffic light. Kini, Jembatan Semanggi telah menjadi sejarah, sekaligus saksi sejarah bagi banyak peristiwa penting negeri ini.
Berikut Foto yang membuktikan

Design Jembatan Semanggi

Awal Pembangunan Jembatan Semanggi.

Jembatan Semanggi setelah selesai dibangun

Jembatan Semanggi Sekarang

Hijau, banyak pohonnya

Diwaktu malam hari
Tapi aktuallnya seperti sekarang ini :

Macet

Menuju Semanggi juga dah macet.


Kedepannya semoga bisa seperti ini, lancar.

Mari kita berdisiplin dalam ber lalulintas dan menjaga Budaya Bangsa
SUMBER : DIOLAH DARI BERBAGAI SUMBER
Jembatan Semanggi dinamai sesuai bentuknya yaitu daun Semanggi, jembatan tersebut terletak di daerah Karet, Semanggi, Setiabudi.
Pada masa awal pembangunannya dianggap salah satu dari proyek yang dianggap menghambur hamburkan uang negara.
Pembangunan jembatan Semanggi merupakan satu paket dengan pembangunan fasilitas lain menyambut perhelatan Asian Games tahun 1962. Beberapa banguna lain yang dibangun serentak antara lain Gelora Senayan (sekarang bernama Gelora Bung Karno), Hotel Indonesia, dan lain sebagainya. Jembatan itu sendiri dimulai pembangunannya tahun 1961.
Ketika Presiden Sukarno telah mantap dengan idenya untuk membangun sebuah stadion olahraga megah di kawasan Senayan, Ir Sutami, yang ketika itu menjabat Menteri Pekerjaan Umum (PU), dalam sebuah rapat kabinet mengusulkan membangun jembatan guna mengatasi kemungkinan munculanya persoalan kemacetan lalu lintas.
Semanggi dipilih sebagai nama jembatan tersebut.

DAUN SMANGGI
Semanggi sesungguhnya nama lokal (Jawa) tumbuhan marsilea mutica yang bisa dijadikan lalapan. Setiap tangkai daun semanggi terdiri atas empat helai daun berbentuk lonjong yang panjangnya mencapai dua cm dan lebar 1 cm.
Dalam satu kesempatan, Bung Karno sendiri pernah mengemukakan filosofi daun semanggi. Filosofi yang dimaksud adalah simbol persatuan, dalam bahasa Jawa ia menyebut “suh” atau pengikat sapu lidi. Tanpa “suh” sebatang lidi akan mudah patah. Sebaliknya, gabungan lidi-lidi yang diikat dengan “suh” menjadi kokoh dan bermanfaat menjadi alat pembersih.
Bung Karno sendiri, sejak perjuangan hingga menjadi pemimpin negeri, kepeduliannya sangat tinggi terhadap persatuan bangsa. Baginya, persatuan bangsa adalah sebuah harga mati.
Begitulah Bung Karno memfilosofikan jembatan semanggi yang berkonsep perempatan tanpa traffic light. Kini, Jembatan Semanggi telah menjadi sejarah, sekaligus saksi sejarah bagi banyak peristiwa penting negeri ini.
Berikut Foto yang membuktikan

Design Jembatan Semanggi

Awal Pembangunan Jembatan Semanggi.

Jembatan Semanggi setelah selesai dibangun
Jembatan Semanggi Sekarang

Hijau, banyak pohonnya

Diwaktu malam hari
Tapi aktuallnya seperti sekarang ini :

Macet

Menuju Semanggi juga dah macet.


Kedepannya semoga bisa seperti ini, lancar.

Mari kita berdisiplin dalam ber lalulintas dan menjaga Budaya Bangsa

SUMBER : DIOLAH DARI BERBAGAI SUMBER
Diubah oleh hutanam 29-06-2013 11:16


eShopSulis memberi reputasi
1
17.8K
38


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan