Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tobiamiAvatar border
TS
tobiami
ORANG SUSAH JANGAN BANYAK NGELUH ! [BACA YANG BEGINI ]
Kisah Sukses Mantan Seorang Petugas Keamanan Jadi Pengusaha Real Estate.

emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L)


Fauzi Saleh, contoh seorang pengusaha sukses sekaligus dermawan. Ini berkat kompak
dengan karyawannya. Derai tawa
dan langgam bicaranya khas
betawi. Itulah gaya H. Fauzi
Saleh dalam meladeni tamunya.
Pengusaha perumahan mewah
Pesona Depok dan Pesona
Khayangan yang hanya lulusan
SMP tersebut memang lahir dan
dibesarkan di kawasan Tanah
Abang, Jakarta. Setamat dari
SMP pada tahun 1966, beliau
telah merasakan kerasnya
kehidupan di ibukota.

Saat itu Fauzi terpaksa bekerja
sebagai pencuci mobil di sebuah
bengkel dengan gaji Rp 700 per
minggu. Bahkan delapan tahun
silam, dia masih dikenal sebagai
penjaga gudang di sebuah
perusahaan. Tapi, kehidupan
ibarat roda yang berputar .Sekarang posisi ayah 6 anak yang berusia 45 tahun ini sedang berada diatas. Pada hari ulang tahunnya itu, pria bertubuh kecil ini memberikan 50 unit mobil kepada 50 dari sekitar 100 karyawan tetapnya. Selain itu para karyawan tetap dan sekitar 2.000 buruh mendapat bonus sebulan gaji. Total Dalam setahun, karyawan dan buruhnya mendapat 22 kali gaji sebagai tambahan, 3 bulan gaji saat Idul Fitri, 2 bulan gaji saat bulan Ramadhan dan Hari Raya Haji, dan 1 bulan gaji saat 17
Agustus, tahun baru dan hari
ulang tahun Fauzi.

Selain itu, setiap karyawan dan buruh mendapat Rp 5.000 saat selesai shalat Jumat dari masjid
miliknya di kompleks perumahan
Pesona Depok. Sikap dermawan ini tampaknya tak lepas dari pandangan Fauzi, yang menilai orang-orang yang bekerja padanya sebagai kekasih.

“Karena mereka bekerjalah saya mendapat rezeki.”, katanya.

Manajemen kasih sayang yang diterapkan Fauzi ternyata ampuh untuk memajukan perusahaan.Seluruh karyawan bekerja bahu-
membahu.

“Mereka seperti bekerja di perusahaan sendiri.” Katanya.

Prinsip manajemen “Bismillah”
itu telah dilakukan ketika mulai
berusaha pada tahun 1989 silam,yaitu setelah dia berhenti bekerja sebagai petugas keamanan. Berbekal uang simpanan dari hasil ngobyek sebagai tukang taman,sebesar 30 juta, beliau kemudian
membeli tanah 6 x 15 meter
sekaligus membangun rumah di
jalan jati padang, jakarta selatan.Untuk menyiapkan rumah itu
secara utuh diperlukan tambahan dana sebesar 10 juta. Meski demikian, Fauzi tidak berputus asa.Setiap malam jumat, Fauzi dan pekerjanya sebanyak 12 orang,selalu melakukan wirid Yasiin, zikir dan memanjatkan doa agar usaha yang sedang mereka rintis bisa berhasil. Mungkin karena usaha itu dimulai dengan sikap pasrah, rumah itupun siap juga.


Nasib baik memihak Fauzi. Rumah
yang beliau bangun itu laku Rp
51 juta. Uang hasil penjualan itu
selanjutnya digunakan untuk
membeli tanah, membangun rumah, dan menjual kembali. Begitu seterusnya, hingga pada 1992 usaha Fauzi membesar.Tahun itu, lewat PT. Pedoman Tata Bangun yang beliau dirikan, Fauzi mulai membangun 470 unit rumah
mewah Pesona Depok 1 dan
dilanjutkan dengan 360 unit
rumah pesona Depok 2.

Selanjutnya dibangun pula Pesona Khayangan yang juga di Depok. Kini telah dibangun Pesona Khayangan 1 sebanyak 500 unit rumah dan pesona khayangan 2 sebanyak 1100 unit rumah.Sedangkan pesona khayangan 3 dan 4 masih dalam tahap pematangan tanah.Harga rumah group pesona milik Fauzi tersebut antara 200 juta hingga 600 juta per unit. Yang menarik tradisi pengajian setiap malam jumat yang dilakukannya sejak awal, tidak ditinggalkan. Sekali dalam sebulan, dia menggelar pengajian akbar yang disebut dengan pesona dzikir yang dihadiri seluruh buruh,
keluarga dan kerabat di komplek
pesona khayangan pertengahan
september lalu, ada sekitar 4.000
orang yang hadir. Setiap orang yang hadir mendapatkan sarung dan 3 stel gamis untuk shalat. Setelah itu,ketika beranjak pulang, setiap orang tanpa kecuali, diberi nasi kotak dan uang Rp 10.000. tidak mengherankan, suasana
berlangsung sangat akrab.

Mereka saling bersalaman dan
berpelukan. Tidak ada perbedaan
antara bawahan dan atasan.
Menurut Fauzi, beliau sendiri
tidak pernah membayangkan
akan menjadi seperti ini.

“Ini semua dari Allah. Saya tidak
ada apa2nya.” Kata pria yang
sehari-hari berpenampilan
sederhana ini.

Karena menyadari bahwa semua harta itu pemberian Allah, Fauzi tidak lupa mengembalikannya dalam bentuk infak dan shadaqoh kepada yang membutuhkan .Tercatat, beberapa masjid telah
dia bangun dan sejumlah kaum
dhuafa dan janda telah
disantuninya. Usaha yang dijalankannya tersebut, menurut
Fauzi ibarat menanam padi.

“Dengan bertanam padi, rumput
dan ilalang akan tumbuh. Ini
berbeda kalau kita bertanam
rumput, padi tidak akan tumbuh”. Kata Fauzi.

Artinya, Fauzi tidak menginginkan hasil usaha untuk dirinya sendiri. “Saya hanya mengambil, sekedarnya, selebihnya digunakan untuk kesejahteraan karyawan dan
sosial.” Katanya.

Sekitar 60 % keuntungan
digunakan untuk kegiatan sosial,
sedangkan selebihnya dipakai
sebagai modal usaha. Sejak
empat tahun lalu, ada Rp 70
milyar yang digunakan untuk
kegiatan sosial.

“Jadi, keuntungan perusahaan
ini adalah nol.” Kata Fauzi. ”
Jika setiap bangun pagi , kita
bisa mensyukuri dengan tulus
apa yang telah kita miliki hari ini, niscaya sepanjang hari kita bisa
menikmati hidup ini dengan
bahagia”

sumber : http://
arifperdana.wordpress.com/2007
/10/28/kisah-sukses-mantan-
seorang-petugas-keamanan/


bila berkenan boleh gan emoticon-Blue Guy Cendol (L) yang seger seger itu loh gan
emoticon-Ngakak

atau bantu emoticon-Rate 5 Star aja deh gan , tenkiu ude mampir gan emoticon-2 Jempol buat agan dan sista emoticon-Smilie
Diubah oleh tobiami 18-06-2013 19:35
0
2.3K
24
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan