Jubir FPI Munarman Siram Sosiolog Tamrin Tomagola Saat Diskusi di TV One
TS
ikie937
Jubir FPI Munarman Siram Sosiolog Tamrin Tomagola Saat Diskusi di TV One
Jakarta - Jubir FPI Munarman melakukan tindakan tidak terpuji saat sedang berdiskusi di sebuah program yang ditayangkan TV One. Munarman menyiram air putih sosiolog asal Universitas Indonesia Tamrin Tomagola.
Dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi, Jumat (28/6/2013) yang sedang membahas tentang pembatasan jam malam tempat hiburan di Jakarta, Munarman terlihat mengenakan kemeja batik putih lengan pendek. Sedangkan Thamrin mengenakan batik cokelat lengan pendek.
Tentunya peristiwa ini membuat dunia maya gempar. Sejumlah pengguna Twitter bahkan tokoh masyarakat pun mengecam bahkan menyindir sikap Munarman yang tidak terpuji ini.
Spoiler for JUBIR FPI:
UPDATE KRONOLOGISNYA !!
Spoiler for UPDATE !:
VIVAnews – Sosiolog Universitas Indonesia, Tamrin Amal Tomagola, membeberkan runtutan kejadian yang berakhir pada penyiraman air teh oleh Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman kepada dirinya saat keduanya berdiskusi dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne yang disiarkan secara langsung (live) dari Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat 28 Juni 2013.
“Dalam acara itu, Munarman diundang sebagai Jubir FPI dan saya diundang sebagai sosiolof. (Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri) Pak Brigjen Pol Boy Rafli juga diundang, tapi tidak bisa datang karena ada acara di Mabes Polri dan akhirnya diwawancarai via telepon,” kata Tamrin kepada VIVAnews. Dialog AKI Pagi tvOne tersebut membahas tentang niat polisi untuk menindak tegas ormas yang melakukan sweeping selama bulan Ramadan.
Tamrin mengatakan, dalam dialog itu Munarman menyampaikan beberapa pendapat. Salah satunya, penindakan ormas yang melakukan sweeeping tempat hiburan selama Ramadan ia sebut sudah merupakan agenda tahunan polisi. Munarman juga mengatakan, seharusnya negara adil dan menindak warga negara yang melanggar hukum seperti minum minuman keras atau membuka tempat hiburan di bulan Ramadan yang jelas-jelas melanggar Peraturan Daerah.
“Kalau negara sudah menindak, maka tidak perlu lagi ada tindakan (sweeping dari ormas),” kata Tamrin menirukan ucapan Munarman. Tamrin kemudian mengatakan sependapat dengan Munarman bahwa negara harus adil dalam melindungi warga dari kekerasan apakah di bulan Ramadan atau tidak.
“Kalau ada pelanggaran harus terus ditegakkan hukumnya. Siapapun yang jadi korban harus ditindak tidak perlu menunggu bulan Ramadan,” ujar Tamrin.
Tapi menurutnya, ketika ia mengatakan hal itu, mata Munarman sudah mulai memandanginya dengan curiga. Munarman, kata Tamrin, semakin tampak tidak suka ketika ia mengatakan “Keadilan negara untuk melindungi warga semakin urgent waktu SBY menerima World Statesman Award di New York.”
Sampai di situ, ujar Tamrin, Munarman menuduh dirinya selalu membuat analisa politik yang ngawur dan menyudutkan. Munarman mengatakan, tidak ada hubungannya antara politik dengan razia saat bulan Ramadan. Munarman kemudian mengeluarkan dua lembar kertas berisi berita razia tempat hiburan oleh masyarakat sendiri di Papua.
Tamrin pun mengatakan pada Munarman, “Di Papua mungkin tidak ada (hubungannya antara politik dengan razia). Tapi di daerah lain ada. Negara absen dalam menegakkan hukum.” Tamrin mengatakan, dia pun punya data, tapi bukan data di Papua, melainkan di Jawa.
Munarman kemudian mengibas-ngibaskan dua lembar kertas yang ia pegang di depan mukanya. Saat itulah suasana memanas. “Lalu saya bilang ke Munarman, ‘Munarman dengar, kasih saya kesempatan. Data yang saya pakai tidak sama dengan yang kamu pakai.’ Saya lalu angkat telunjuk dan bilang ‘Dengarkan'. Saat itulah dia ambil tehnya dan disiramkan ke muka saya,” ujar Tamrin.
Tamrin mengatakan mereka berdua berargumen meskipun kamera langsung dimatikan setelah insiden penyiraman teh tersebut. Ketika itu, istri Tamrin pun langsung menelepon dirinya sambil menangis karena tidak terima melihat Tamrin dipermalukan. Tapi Tamrin menenangkan istrinya. “Yang mempermalukan diri dan organisasinya adalah Munarman sebagai Jubir FPI. Biar publik yang menilai,” kata Tamrin.
Munarman sendiri kepada VIVAnews mengatakan ia menyiram Tamrin karena menganggap sosiolog UI itu tidak sopan. “Ini bukan soal beda pendapat. Saya lagi ngomong, dibentak disuruh diam sama dia. Saya lagi ngomong, dia ngomong juga. Sopan enggak itu?” kata Munarman. (umi)
UPDATE ! MUNARMAN TIDAK TAKUT DIPENJARA !!
Spoiler for MUNARMAN TIDAK TAKUT:
VIVAnews - Insiden penyiraman air minum yang dilakukan Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman terhadap Sosiolog Universitas Indonesia Tamrin Tomagola dalam tayangan live Apa Kabar Indonesia Pagi TV One, Jumat 28 Juni 2013, mengundang perhatian khalayak.
Saat dikonfirmasi oleh VIVAnews mengenai kejadian ini, Munarman menegaskan dirinya tidak takut bila Tamrin hendak memperpanjang masalah ini ke ranah hukum.
"Silakan saja ambil langkah hukum, dia mau menuntut kemana saja, memangnya saya takut masuk penjara?" kata Munarman.
Sebelum Munarman menyiram wajah Tamrin dengan air minum, keduanya memang terlibat perdebatan yang cukup sengit soal operasionalisasi hiburan malam dan peredaran minuman keras di tengah masyarakat yang kian marak.
"Sudah ada Perdanya tentang hiburan malam, aturannya sudah jelas, ada yang tidak boleh buka sama sekali, ada yang jam bukanya dibatasi hanya tiga jam, jadi tegakkan saja itu. Tidak usah diprovokasi," ujarnya dengan nada tinggi.
Munarman pun menilai Tamrin akhirnya berkomentar di luar konteks perdebatan. "Itu bukan soal pendapat, saya lagi ngomong dibentak disuruh diam," tuturnya.
Tak hanya itu, Munarman juga mengatakan memang sudah sedari awal dia tidak pernah menganggap Tamrin ada. Menurutnya, Sosiolog Universitas Indonesia itu tidak memiliki rekam jejak sebagai seorang peneliti yang baik.
"Dia tidak layak disebut ilmuwan," kata dia. (umi)
UPDATE ! ALASAN TAMRIN TIDAK MELAWAN MUNARMAN
Spoiler for ALASAN:
Ini Alasan Tamrin Tak Melawan Aksi Siram Teh Munarman
Sukma Indah Permana - detikNews
Jakarta - Usai menyiramkan teh ke wajah sosiolog Munarman, jubir FPI Munarman tak meminta maaf atas aksinya tersebut. Bahkan dia terus menghujat dan menantang Tamrin. Namun dia tak membalasnya.
"Dia malah terus menghujat saya dan menantang saya. 'Anda mau apa sekarang?' saya bilang saya hanya mau berargumen saja. Saya nggak mau apa-apa," ujar Tamrin saat berbincang dengan detikcom, Jumat (28/6/2013).
Tamrin bercerita, begitu Munarman menyiram teh ke wajahnya, banyak kru TVOne yang melerainya. Menurutnya, kekerasan yang dibalas dengan kekerasan tidak akan menyelesaikan permasalahan. Sosiolog UI ini juga mengaku mendapat banyak dukungan baik dari keluarga, teman dan di media sosial.
"Saudara saya juga ada yang bilang 'kenapa kau tak lipat dia?' Tapi kalau saya meladeni, itu sama saja saya juga preman. Saya nggak mau menjadi seperti dia," lanjutnya.
Aksi siram teh yang terjadi di tengah diskusi di acara Apa Kabar Indonesia Pagi di Tv One pagi tadi, masih menjadi perbincangan hangat di berbagai media sosial hingga siang ini. Diskusi tersebut membahas pelarangan sweeping tempat hiburan malam.
videonya :
Yang males Buffer nih ane liatin SSnya ;
Spoiler for SS :
komeng agan gimana nih?menurut ane Tindakan beliau kurang terpuji apalagi acara live