aanamimiAvatar border
TS
aanamimi
Indonesia Tidak Takut Singapura dan Malaysia (Transkrip Konferensi pers Presiden RI)
Mengingat banyak sekali kesalahpahaman atau miskomunikasi apa yang disampaikan presiden RI dengan yang ditangkap publik, presiden SBY kemarin menyampaikan konferensi pers terkait permintaan maaf ke Singapura dan Malaysia.

Moga kaskuser mendapatkan informasi dengan lebih berimbang.

Berikut transkrip Konferensi Pers presiden SBY kemarin:
------------

Sejak tahun 1997 Indonesia dianggap terus mencemari udara singapura. Saya kira berlebihan. Saya yakin bahwa baik singapura maupun indonesia juga sama-sama mendapatkan benefit dalam kerjasama diantara kedua negara, uatamanya dibidang ekonomi dan dibidang bisnis.

Tentu menyakitkan kalau dikesankan Indonesia ini hanya menimbulkan masalah bagi tetangga-tetangganya, dan saya sekali lagi menyayangkan gencarnya pemberitaan seperti itu justru ketika kami Indonesia sedang sangat serius untuk menyelesaikan kebakaran ladang dan bencana asap ini.

Saya harus katakan kepada saudara-saudara kami di singapura dan di malaysia. Tahun 2013 ini memang sangat berbeda dengan tahun tahun yang lain. Karena sejak tahun 2006 saya sendiri melibatkan diri secara langsung untuk terus mengurangi dan mencegah kebakaran ladang dan asap ini dan ada tahun-tahun, sekitar 3-4 tahun hampir tidak ada. Tetapi tahun ini memang khusus luar biasa, karena ada faktor yang sangat ekstrim, cuaca panas, sehingga flameble apalagi pada lahan gambut disana, disamping memang ada faktor manusia yang akhirnya menyebabkan asap ini begitu besar.

Yang ingin saya sampaikan adalah tidak semua faktor manusia, tetapi kami tidak melempar tanggung jawab, kami bekerja dan terus bekerja. Dalam waktu 2 hari ini sudah dilakukan 28 shortie, penerbangan pesawat militer kita, baik C130 maupun C295, ada 1524 prajurit TNI POLRI dan Satgas yang diberangkatkan ke daerah bencana, ada 14 koma sekian ton peralatan yang dibawa, kita juga mengusahakan water bomber yang insya Allah dalam 1-5 hari akan datang, karena kita tidak miliki.

Kita juga terus melakukan hujan buatan. Pertama kali sulit, tapi beberapa jam lalu sudah mulai berhasil, semua kita lakukan, karena tanggung jawab kita, tanggung jawab untuk rakyat kita sendiri, dan juga tetangga-tetangga kita. Jangan dikirimkan signal yang keliru atas apa yang dilakukan oleh Indonesia sekarang ini.

Saya masih percaya, bahwa kita semua punya hati, kita semua ingin menjalin kerjasama persahabatan dan kemitraan yang sebaik-baiknya, dengan modal itulah insya allah hubungan kita dengan siapapun akan baik dan baik untuk rakyat kita. Saya percaya pada teori itu.

Sebenarnya secara umum hubungan kita juga baik, ya tentu saling menguntungkan. Tetapi Indonesia akan terus mengupayakan perjanjian ekstradisi antara Indonesia dan Singapura itu bisa diberlakukan. Saya kira kita semua tau, ketika indonesia mengalami krisis, ada dugaan kuat banyak aset indonesia yang pindah dan berada di singapura.

Kita tahu bahwa jumlah yang besar itu tentulah tidak legal, dan itu bentuk kejahatan. Kita ingin justru kerjasama menyentuh soal-soal itu, sesuatu yang azasi bagi rakyat Indonesia.

Saya juga ingin dengan Singapura ada kerjasama yang genuine yang jujur untuk memastikan tidak ada ilegal-ilegal trading. Penyelundupan barang-barang Indonesia yang melibatkan elemen-elemen di Singapura, saya kira cerita begini kuat dikalangan masyarakat Indonesia, ada dugaan yang kuat untuk itu. Akan baik kalau kita bekerjasama masalah-masalah itu karena itu juga menjadi perhatian dan kepentingan bangsa Indonesia.

Khusus asap ini saya juga mendengarkan statement utamanya juga di singapura dan sedikit di malaysia yang mengatakan bahwa supaya pelaku yang menyebabkan kebakaran ladang, perusahaan-perusahaan itu dijatuhi tindakan hukum yang tegas. Dengan asumsi seolah-olah pasti perusahaan-perusahaan Indonesia, sebaliknya saudara kita di dalam negeri ada yang berpendapat justru ada keterlibatan perusahaan-perusahaan negara tetangga dalam kasus ini.

Saya katakan! Perusahaan manapun, dari negara manapun kalau memang melanggar hukum dan mengakibatkan bencana seperti ini, maka hukum harus ditegakkan.

Ini posisi kita, sangat sangat jelas. Saudara-saudara dengan pelajaran yang amat berharga ini, dengan apa yang terjadi satu minggu terakhir. Saya selaku Presiden Republik Indonesia sungguh berharap bahwa hubungan bilateral antara indonesia dan kedua negara tetangga kita ini bisa kita jaga dengan baik. Sebagaimana layaknya hubungan antar dua negara yang bersahabat dekat. Apalagi dalam naungan, ASEAN yang memiliki karakter dan budaya yang kuat untuk saling harga-menghargai dan hormat-menghormati. Mari kita jaga hubungan baik ini dengan semangat persaudaraan serta sekali lagi saling hormat menghormati.

Saya pribadi menyimak, kadang-kadang di kala subuh atau malam hari atau siang hari, pemberitaan-pemberitaan di media internasional dan yang saya sering saya lihat adalah pemberitaan di Singapura yang menurut pandangan saya banyak terasa berlebihan.

.......... terpotong ........

... laksanakan, saya minta juga rakyat mengawasi, pers juga mengawasi agar semua jajaran pemerintah daerah yang daerahnya rawan terhadap kebakaran ladang dan juga bencana asap, melakukan tindakan-tindakan semestinya mulai sekarang dengan penuh tanggung jawab.

Saudara-saudara, apa yang saya ikuti di media sosial ada yang keliru menangkap apa yang pemerintah lakukan, menganggap kita ini dianggap takut kepada tetangga-tetangga kita, takut kepada Singapura, takut kepada Malaysia.

Tidak ada, sebuah negara yang berdaulat harus takut kepada negara manapun. Tidak kepada Malaysia, tidak kepada Singapura.

Saya harus yakinkan rakyat Indonesia, kalau urusan asap ini jelas, konteksnya jelas. Tetapi kalau dibawa ke isu-isu yang lain maka dengan tegas saya sampaikan kalau soal kedaulatan negara, soal keutuhan wilayah dan kepentingan-kepentingan nasional yang lain, tidak pernah ada kompromi.

Saya tegaskan, pada kesempatan yang baik ini sebutlah contoh yang juga menjadi perhatian kita, masuk juga dalam sms yang saya terima dalam waktu dua hari ini, misalnya hubungan kita dengan Malaysia, secara umum hubungan kita baik, dan harus kita jaga memang. Tetapi kalau dikaitkan dengan soal ambalat, yang diketahui atau menjadi bahan perhatian rakyat kita, kita akan terus memperjuangkan wilayah itu sampai kapanpun. Tidak pernah ada kompromi kalau menyangkut kedaualatan dan keutuhan wilayah kita.

Saya juga akan terus gigih berjuang, berdiplomasi dan melakukan langkah apapun untuk memastikan bahwa tenaga kerja kita di Malaysia mendapatkan perlindungan, diberikan hak-haknya, dan tidak ada tindakan-tindakan kekerasan terhadap warga negara Indonesia yang ada di malaysia. Posisi kita sangat jelas, tidak akan pernah berubah, jadi jangan dikaitkan dengan apa yang sedang kita lakukan berkaitan dengan musibah asap ataupun kebakaran ladang itu.

Untuk merespon apa yang terjadi, pemberitaan-pemberitaan yang muncul di luar negeri, utamanya sekali lagi di Singapura. Pertama-tama ada pro dan kontra, biasa. Kenapa Presiden Indonesia harus menyampaikan permintaan maaf, ini bukan kesengajaan. Ada juga yang mengatakan justru Indonesia berjiwa besar. Mudah-mudahan tetangga kita kalau ada tindakan yang melukai bangsa Indonesia juga berani meminta maaf seperti yang dilakukan Indonesia. Saya hargai perbedaan pandangan terhadap itu, atau sebutlah pro dan kontra tentang itu.

Yang jelas begini saudara-saudara, asap ini faktanya yang mengalir ke udara Singapura dan Malaysia berasal dari Indonesia, dari Riau. Bagaimanapun kepekatan asap kalau diukur dengan standar PSI itu mencapai 300 lebih, tentu ini sudah berkategori menganggu kesehatan. Sehingga, faktanya dengan kepekatan asap seperti itu di Singapura misalnya, kesehatan masyarakat terganggu, keamanan penerbangan terganggu, demikian juga kehidupan sehari-hari.

Sebenarnya, itupun juga berlaku di Indonesia sendiri, saudara-saudara kita di Riau. Kalau di Singapura, diberitakan sekolah-sekolah ditutup, demikian juga di Riau.

Oleh karena itu, sekali lagi karena faktanya bagaimanapun asap itu berasal dari Indonesia, maka kita bertanggung jawab dan permintaan maaf dalam konteks itu menurut saya tidak berlebihan. Tetapi pada saat yang sama saya katakan bahwa, tentulah apa yang terjadi sekarang ini bukan kesengajaan. Tidak ada niat, Indonesia untuk membikin susah tetangga-tetangganya. Dan untuk dicatat, ketika saya menyampaikan statement kemarin, kita juga terus berupaya dengan sungguh-sungguh untuk menghentikan atau mengatasi kebakaran ladang dan juga asap yang diakibatkan oleh kebakaran ladang itu.

Saya harus menjelaskan sekali lagi, konteks mengapa kemarin saya menyampaikan seperti itu.

Sauadara-saudara dalam jumpa pers, menteri terkait ada pertanyaan pers bilangnya begini, “apakah yang dilakukan oleh Presiden Indonesia dengan melakukan percepatan penanganan bencana asap ini seraya mengirimkan pasukan TNI POLRI dan Satgas, beserta peralatannya itu diperintah oleh negara lain, atau oleh Singapura?” disebutnya. Bentuk pertanyaan ini, aneh. Aneh. Karena tidak ada yang punya hak untuk memerintah Indonesia sebagai negara berdaulat, juga tidak seorang pun bisa memerintahkan saya sebagai presiden dari sebuah negara yang juga berdaulat. Apa yang kita lakukan dari 2-3 hari terakhir ini, satu percepatan penanganan cara menangani secara lebih masif, mengirimkan pasukan dan peralatan, sepenuhnya adalah keputusan saya, tindakan saya.

Memang dalam keadaan seperti ini, untuk saudara-saudara kita yang ada di Riau, dan sekaligus tetangga-tetangga kita memang diperlukan tindakan yang cepat, serius dan bisa menyelesaikan masalah. Itu yang perlu kita lakukan.

Saya sudah mengatakan tadi, bahwa dengan kepekatan asap seperti itu, aktivitas sehari-hari saudara-saurada kita di Riau, juga terganggu. Saya telah mengatakan dan saya ulangi, dan saya juga akan melakukan penilaian nanti kedepan, pemerintah daerah provinsi Riau saya nilai terlambat, kurang mengantisipasi dan juga tidak bisa melaksanakan tugas yang harusnya dilaksanakan. Tapi dalam keadaan seperti ini tidak baik kita saling tuding, oleh karena itu saya memilih untuk segera menyelesaikan masalah ini, dan oleh karena itulah pusat saya perintahkan untuk membantu. Operasi kita tingkatkan, kita berharap dalam waktu satu minggu ini, sudah terjadi perubahan yang signifikan, bahkan kalau bisa dihentikan. Minggu ini.

Tetapi saya sekaligus memberikan peringatan kepada seluruh rakyat Indonesia, utamanya para Gubernur, bupati dan walikota yang berada di Sumatera, Sumatera utara, Jambi, Riau sendiri, Sumatera Selatan, kemudian yang di Kalimantan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimatan Timur utamanya, untuk bersiaga berjaga-jaga untuk melakukan langkah-langkah awal untuk bisa mencegah dan mengurangi kasus-kasus kebakaran ladang dan bencana asap ini. Ingat biasanya puncak kekeringan, suhu terpanas itu terjadi pada bulan Juli dan Agustus.
0
2.6K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan