Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

soeryapalohAvatar border
TS
soeryapaloh
Tebus Ijazah Anak Rp17 Juta, Ayah Nekat Jual Ginjal
Tebus Ijazah Anak Rp17 Juta, Ayah Nekat Jual Ginjal


VivaMeski bercucuran keringat, Sugiyanto (45) tetap semangat melakukan orasi di bawah terik matahari kawasan Bundaran HI, Jakarta, Rabu 26 Juni 2013.

Ditemani oleh anaknya, Sarah Melanda Ayu (19), Sugiyanto membawa poster bertuliskan bersedia menjual ginjal demi memperjuangkan nasib anaknya itu.

Sugiyanto nekat menjual organ tubuhnya untuk menebus ijazah anaknya yang ditahan oleh pondok pesantren tempat anaknya menimba ilmu.

Ijazah tersebut ditahan oleh pihak sekolah yakni Ponpes Al-Ashiriyyah Nurul Iman, di Desa Waru Jaya, Parung, Bogor.

"Anak saya selama 7 tahun mendapat pendidikan di sana. Tahun lalu lulus SMA, sempat kuliah di sana beberapa bulan. Namun karena ada masalah di ponpes itu, anak saya keluar," ujarnya.

Sugiyanto menambahkan, putrinya masuk ke ponpes sejak tahun 2005 dan lulus pada tahun 2012. Dia diminta uang untuk menebus ijazah SMP dan SMA anaknya selama bersekolah di sana. Awalnya Sugiyanto dijanjikan bahwa ijazah tersebut gratis, namun ketika pemimpin ponpes meninggal dan digantikan oleh yang baru, dia diminta biaya tebusan, yakni Rp7 Juta untuk jjazah SMP dan Rp10 Juta untuk ijazah SMA.

Sugiyanto yang hanya berprofesi sebagai penjahit mengaku bingung diminta uang sebesar Rp17 Juta. "saya mohon ke pondok dengan mengajukan surat miskin namun ditolak," kata warga Tegal Alur, Jakarta Barat.

Dia juga sempat mendatangi Komnas HAM, Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementrian Agama. Namun nasib ijazah anaknya masih tidak jelas.

"Saya sudah usaha ke sana kemari tapi tetap tidak ada kejelasan," lanjutnya.

Karena masih tidak ada jalan keluar, akhirnya Sugiyanto berniat menjual ginjalnya. Dia mengaku bersyukur jika ada orang yang mau memberikan bantuan kepada dirinya. Namun Sugiyanto juga siap jika memang harus kehilangan organ tubuhnya.

"Kalau bukan karena ijazah anak saya, ditawar Rp1 miliar pun tidak mau saya jual. Kalau memang diperlukan dan ada yang mau saya mau, demi anak saya, jantung pun saya jual. Mati pun tidak apa-apa," kata dia. (sj)


Kalau manusia ga punya hati, apa gunanya hidup
0
804
2
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan