Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

JNSTARRYAvatar border
TS
JNSTARRY
keluh kesah 3000 customer pembeli mobil murah


KONSUMEN mobil murah berbasis LCGC (low cost and green car), mulai resah. Tersiar kabar, uang yang mereka setorkan melalui pembayaran inden sebesar Rp1 juta hingga Rp5 juta, bakal dikembalikan terkait regulasi mobil murah yang tak kunjung ada hingga detik ini.

Regulasi mobil murah merupakan patokan atau dasar untuk menentukan harga penjualan mobil per unit belum keluar juga. Sementara pihak APM seperti Astra Daihatsu sudah siap memproduksi mobil 100 ribu unit per tahun. Sehingga, tak ada pilihan mobil murah harus segera ‘dilempar’ ke pasar.

Namun, insentif pajak 10 persen yang tadinya akan menjadi nol persen yang diberikan kepada pengusaha, terpaksa dibebankan kepada konsumen. Akibatnya, terjadi kenaikan harga mobil 10 persen di atas harga program mobil murah.

Jika harga mobil murah semula ditawarkan Rp100 juta kepada konsumen, akan naik menjadi Rp110 juta. Karena, pajak insentif nol persen yang dijanjikan pemerintah kepada APM, tak kunjung ada sehingga pajak 10 persen itu dibebankan pada konsumen.

Bahkan, pihak Daihatsu disebut-sebut tak keberatan jika konsumen yang sudah membayar inden mobil Daihatsu Ayla, meminta kembali uangnya. Mereka memahami keresahan konsumen yang sudah memesan mobil murah melalui pembayaran inden.

Kabar pengembalian uang inden yang rata-rata sudah disetorkan konsumen kepada APM saat gelaran pemeran terakbar 2013. Yakni, International Indonesia Motor Show (IIMS) di JIExpo, Kemayoran, disambut baik pedagang mobil seken (used car). Menurut mereka, para konsumen akan beralih ke mobil seken jika program mobil murah LCGC tak pernah jelas.

Mobil seken harganya bervariasi, bahkan ada yang di bawah Rp100 juta. Namun, kualitasnya tidak kalah dengan mobil baru program pemerintah berbasis LCGC karena mobil yang dijual merupakan kendaraan yang sudah teruji kualitasnya.

Seperti diungkapkan Presiden Ikashota (Ikan Showroom Tangerang) Judy Lim, tak habis pikir bagaimana pemerintah bisa menghitung harga mobil baru di bawah Rp100 juta. Harga tersebut merupakan strategi bisnis Toyota maupun Daihatsu untuk menaikkan brand image (citra merek) mereka sebagai pemimpin pasar di Indonesia.

Tapi faktanya, harga mobil murah hingga kini tak bisa terealisasi sehingga program tersebut boleh dibilang sebagai janji kosong. Lebih ironis lagi, uang inden antara Rp1 juta hingga Rp5 juta akan menjadi jumlah yang besar kalau konsumen yang memesan lebih dari 3.000 unit. “Kalau didepositokan uang inden itu ada berapa bunga uang yang bisa mereka dapat,” kata pemilik Showroom Kemenangan itu, kemarin.

Karena itu, Judy yakin dengan tak jelasnya program mobil LCGC akan membuat konsumen kembali beralih membeli mobil seken. Sebab, mobil seken kualitasnya tak kalah jika mobil murah program pemerintah benar-benar ada.

Hal yang sama juga diungkapkan Yakub dari Anugrah Motor. Konsumen akan beralih ke mobil seken jika program mobil murah LCGC tak terealisasi. “Orang belum tentu mau kredit mobil di atas Rp150 juta, sehingga kalau tidak ada mobil LCGC maka orang memilih kredit mobil seken berkualitas terjamin,” kata dia.

Seperti diketahui, APM yang paling siap menjual mobil murah LCGC adalah Toyota Astra Motor dengan produknya Agya, serta Astra Daihatsu dengan mobil Ayla. Saat pameran di IIMS 2012, kedua mobil itu ditawarkan di bawah Rp100 juta, dengan ragam tipe.

--------------------------------

hmmmmm susah kalo industrinya sendiri dah dikuasai kapitalis...., ngarep proyek mobnas bergerak.. banyak banget sikut2annya





Quote:
Diubah oleh JNSTARRY 03-03-2013 03:46
0
20.7K
87
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan