asalamualaikum gan
ane disini cuma mw bikin diskusi ringan soal ,, apa yang ane liat hari ini di kaskus,,,
,,
semua orang diindonesia kayaknya ,gk jauh jauh dari yang namanya RIBUT
apalagi kemarin pas persib main ke
JAKARTA
,,,
ada lagi yang ribut cuma ( GARA GARA ) hal spele
...
ada lagi perdebatan gak jelas
=wota vs anti jkt lah
android vs bb lah
ribut cuma gara gara ngefans ke grup musik lah,,,
gimana tanggapan agan sekalian,,,,
,,,,
dari dlu udah di ajarin semboyan bineka tunggal ika
tpi udah gedenya kayak gni
,,,
ane sebagai pelajar smk prihatin gan ngeliat org yg rata rata ( " DEWASA ") ribut gara gara hal spele kayak gitu

maaf bgt klo ane rada tinggi nada nya abis pusing gan

,,,
ckup sekian ya ,, ini cuma bahan diskusi,,,\
Quote:
SEJARAH BHINNEKA TUNGGAL IKA
Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuna dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.
Diterjemahkan per patah kata, kata bhinneka berarti "beraneka ragam" atau berbeda-beda. Kata neka dalam bahasa Sanskerta berarti "macam" dan menjadi pembentuk kata "aneka" dalam Bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti "satu". Kata ika berarti "itu". Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.
Kalimat ini merupakan kutipan dari sebuah kakimpoi Jawa Kuna yaitu kakimpoi Sutasoma, karangan Mpu Tantular semasa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14.
Kakimpoi ini istimewa karena mengajarkan toleransi antara umat Hindu Siwa dengan umat Buddha.
Kutipan ini berasal dari pupuh 139, bait 5. Bait ini secara lengkap seperti di bawah ini:
Rwāneka dhātu winuwus Buddha Wiswa,
Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen,
Mangka ng Jinatwa kalawan Śiwatatwa tunggal,
Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.
Terjemahan:
Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda.
Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali?
Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal
Terpecah belahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran
bagi yg komen silahkan komen kalo,, gk da yg minat ma nih treeth ,, ane hapus deh

,,,
makasih gan !!!