Delapan tahun sejak musibah maha dahsyat itu, apa kabar Martunis? Surat kabar lokal, harian Rakyat Aceh, ternyata sempat menulusuri jejak sang bocah ajaib di kampungnya, Desa Tibang, Banda Aceh, pada akhir 2011. Desa Tibang yang pasca kejadian tsunami luluh lantah, kini telah berbenah dan mulai beraktifitas dengan normal.

Dari laporan Rakyat Aceh, diketahui melalui sang Ayah, semenjak kejadian 8 tahun lalu, Martunis semakin giat bermain bola. Tekadnya sudah bulat, yaitu menjadi pesepak bola profesional. Martunis yang sekarang duduk di bangku SMA kelas 2 merupakan jagoan bagi tim sepak bola Harimau Nangroe asal kampung Lamreung.

Menurut sang ayah, Martunis sebenarnya ingin sekali masuk ke sekolah khusus olah raga. Namun karena tidak tahu bagaimana cara masuknya, akhirnya ia memasukkan Martunis ke sekolah biasa. Martunis yang kini berlatih sepak bola bersama klub Harimau Nangroe berencana pindah ke klub Alsport di Kuta Alam untuk mengembangkan karier sepak bolanya.

Martunis gigih dalam menggapai cita-citanya menjadi pesepak bola profesional. Tidak berbeda seperti semangat pantang menyerahnya ketika selamat dari gelombang tsunami 8 tahun silam. Pertanyaannya, sudikah klub-klub profesional di Aceh seperti Persiraja Banda Aceh atau PSAP Sigli memberikan kesempatan kepada Martunis untuk berkarier atau paling tidak menjalani trial bersama mereka?

Jawaban seharusnya adalah ya! Toh, Negara bernama Portugal yang berada nun jauh disana saja pernah memberikan kesempatan bagi Martunis paling tidak untuk kembali merasa bahagia setelah luka mendalam ditinggal oleh Ibu dan 2 saudara perempuannya. So, berikanlah kesempatan untuk anak ini untuk menjadi pesepak bola seperti idolanya Cristiano Ronaldo. Forςa Martunis!

kalo berkenan

kasi ane ya gan

jangan dikasi

Masih tetap hitam dan kurus