Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta diprediksi akan bernasib dengan Presiden PKS sebelumnya, Luthfi Hasan Ishaaq yang diringkus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap impor daging Sapi.

Belakangan Anis Matta diduga menerima dana sebesar Rp1,9 miliar dalam kasus tersebut dalam kapasitas dirinya saat masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPR dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS.

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat, Ruhut Sitompul meminta Anis agar senantiasa waspada.

"Jelas itu tidak main-main. Bung Anis Matta harus waspada, waspada dan waspadalah," kata Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (24/6/2013).

Anis Matta, diharapkan bersikap pro aktif dan bersedia untuk memberikan klarifikasi di persidangan terkait dengan dugaan penerimaan dana tersebut. "Paling tidak dia akan dimintai kesaksianya. Dia mesti bisa mempertanggung jawabkan apa yang dikatakan dia terima Rp1,9 miliar itu," tegasnya.

Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang kini menjadi Presiden PKS, Anis Matta, turut mendapat jatah Rp1,9 miliar dari tersangka penerima suap impor daging sapi di Kementerian Pertanian, Ahmad Fathanah.

Jaksa Avni Carolina mengatakan, uang itu diberikan oleh Fathanah berdasarkan perintah mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq.

Uang Rp1,9 miliar itu diserahkan ke Anis Matta melalui Yuddy Setiawan. Carolina menuturkan, Anis Matta mendapat uang tersebut selaku Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dan Sekjen PKS. (put)

http://news.okezone.com/read/2013/06...lah-waspadalah

ada yang akan menyusul nih kayaknya