- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mari Mengenal Stetoskop
TS
SROENTOELAN
Mari Mengenal Stetoskop
TS Izin share lagi ya gan... 
Dunia kesehatan tentu sudah tak asing lagi mendengar kata stetoskop.
Stetoskop merupakan salah satu simbol yang sangat dikenal bagi profesi kesehatan, seperti; dokter, perawat, bidan, dan profesi kesehatan lainnya.
Mulanya, alat ini dibuat sebagai alat untuk mendengarkan denyut jantung pasien.
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) lahir pula beberapa jenis stetoskop modern dan desain stetoskop kontemporer yang bisa digunakan untuk mendengarkan suara yang dipancarkan oleh beragam organ tubuh, termasuk jantung, usus, perut, dan sistem peredaran darah.
Stetoskop merupakan salah satu alat kesehatan yang hampir selalu bisa kita lihat apabila kita sedang memeriksakan diri ke dokter. Sejarah mencatat bahwa stetoskop mulai dikembangkan sejak abad ke-17 di Perancis. Adalah seorang Dokter Perancis yang bernama lengkap Rene Theophile Hycinthe Laennec pada tahun 1816.
Walaupun pada dasarnya konsep analisis penyakit melalui suara detak jantung sudah dikenal sejak lama di literatur Mesir. Praktik mendengarkan jantung pasien yang dikenal dengan istilah "auskultasi" ini telah lama dikenal bersamaan dengan sejarah Bapak Kedokteran Modern, Hippocrates.
Rene Laennec lahir di Quimper, Perancis pada tanggal 17 Februari 1781, dia merupakan seorang penemu stetoskop saat bekerja di Hôpital Necker dan mempelopori penggunaannya dalam mendiagnosis berbagai kondisi dada.
Pada dasarnya mendiagnosis melalui suara dari organ tubuh manusia telah dilaporkan dalam literatur kuno.
Hippocrates menganjurkan untuk mencari instrumen yang praktis dalam dunia kedokteran pada tahun 350 SM. Hippocrates telah menggunakan metode untuk menggunakan telinga secara langsung ke dada pasien dan telah ditemukan bahwa motode tersebut sangat berguna untuk mendeteksi akumulasi cairan yang ada di dalam dada.
Bahkan, Ambroise Pare seorang ahli bedah terkenal pada abad 16 mencatat jika ada materi lain di dalam dada manusia, kita bisa mendengar suaranya dari botol yang diisi setengah.
Lahirnya stetoskop pertama di dunia yang diciptakan oleh Rene Laennec bermula ketika ia sedang memeriksa pasien seorang perempuan muda.
Rene Laennec merasa malu jika harus menempatkan telinganya di dada, yang merupakan metode auskultasi yang selalu digunakan oleh para dokter saat itu.
Dia masih ingat akan "trik" yang pernah ia pelajari semasa masih anak-anak yang bermain suara melalui suatu padatan.
Kemudian ia pun menggulung 24 lembar kertas, yang selanjutnya ditempatkan satu ujung telinga dan ujung lainnya ke dada pasien perempuan muda tersebut. Laennec merasa puas dan cukup senang menemukan bahwa kerucut kertas itu bisa mendengar suara yang cukup jelas dan keras.
Saat itulah pertama tercatat dalam dokumentasi naskah auskultasi dengan menggunakan alat stetoskop (mediate auskultasi).
Pada 8 Maret 1817 saat Rene Laennec memeriksa Marie Melaine Basset, yang berumur 40 tahun.
Rene Laennec menyebut alatnya ini dengan sebutan Le Cylindre, yang kemudian berubah nama menjadi stetoskop.
Nama stetoskop ini diambil dari bahasa Yunani yang berarti "saya lihat" dan "dada".
Ia ciptakan sebuah stetoskop dari sepotong kayu, di mana salah satu ujungnya memiliki lubang untuk menempatkan didekat telinga dan ujung lainnya berbentuk cekung.
Kemudian Laennec pun menerbitkan hal tersebut pada risalah klasik pada auskultasi di tahun 1819 di mana ia pun membahas tentang stetoskopnya yang diilustrasikan dengan desainnya.
Dan pada edisi kedua diterbitkan pada tahun 1826, setelah Rene Laennec tutup usia akibat penyakit TBC yang dideritanya pada 13 Agustus 1826.
Desain stetoskop digambarkan memiliki panjang 12 inci dan 1.5 inci dengan diameter 0.38 inci.
stetoskop awalnya terbagi menjadi 2 jenis:
1. Stetoskop Monaural.
2. Stetoskop Binaural.
Seiring dengan kemajuan yang semakin pesat dalam dunia kesehatan, khususnya dunia kedokteran stetoskop pun kian dikembangkan, hingga lahirlah stetoskop modern.
1. Stetoskop Rappaport, seperti stetoskop populer di mana desain stetoskopnya Rappaport Sprague yang dikembangkan pada tahun 1940, tetap populer di seluruh komunitas profesi kesehatan selama lebih dari lima tahun.
2. Stetoskop Littman, stetoskop yang dikembangkan oleh Dr David Littman, dimana stetoskop ini menawarkan suara akustik yang lebih terang dan jelas dan dipatenkan pada tahun 1963.
3. Stetoskop peredam bising, berfungsi sebagai peredam bising, stetoskop ini telah dipatenkan oleh Deslauries Richard pada tahun 1999.
4. Stetoskop elektronik, stetoskop ini memerlukan konversi gelombang suara akustik untuk sinyal-sinyal listrik. Tidak seperti stetoskop akustik, yang semuanya didasarkan pada metoda fisika.
Stetoskop elektronik, terdiri dari bagian membran biasa disebut chest piece, selang/tubing, mik kondensor, dan jack penghubung ke soundcard.
Stetoskop bisa dipotong pada earpiece-nya kemudian dipasang mik kondensor sebagai transducer untuk mengubah suara menjadi getaran listrik. Selanjutnya dipasang jack yang sesuai dengan soundcard.
Stetoskop elektronik dapat digunakan dengan menggunakan teknologi melalui bluetooth.
Dengan adanya bluetooth ini tentu akan memberikan kemudahan bagi pemeriksa untuk dapat menganalisa tanpa dibatasi jarak terlalu pendek dengan kliennya.
Tidak hanya itu saja, stetoskop canggih ini memiliki kemampuan untuk menolak suara berisik dari luar, selain itu Anda juga dapat merekam dan mendokumentasikan irama detak jantung klien.
5. Stetoskop Janin.
Sebuah stetoskop janin atau fetoscope adalah stetoskop akustik berbentuk seperti terompet. Ia ditempatkan pada perut wanita hamil untuk mendengarkan bunyi jantung janin.
Stetoskop janin juga dikenal sebagai Pinard’s stetoskop atau pinard.
Semoga bermanfaat
SUMBER 1
SUMBER 2
TS sangat berterima kasih jika mendapat:
Mohon maaf TS menolak:
Mohon maaf kalo:

Dunia kesehatan tentu sudah tak asing lagi mendengar kata stetoskop.
Spoiler for STETOSKOP:
Stetoskop merupakan salah satu simbol yang sangat dikenal bagi profesi kesehatan, seperti; dokter, perawat, bidan, dan profesi kesehatan lainnya.
Mulanya, alat ini dibuat sebagai alat untuk mendengarkan denyut jantung pasien.
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) lahir pula beberapa jenis stetoskop modern dan desain stetoskop kontemporer yang bisa digunakan untuk mendengarkan suara yang dipancarkan oleh beragam organ tubuh, termasuk jantung, usus, perut, dan sistem peredaran darah.
Stetoskop merupakan salah satu alat kesehatan yang hampir selalu bisa kita lihat apabila kita sedang memeriksakan diri ke dokter. Sejarah mencatat bahwa stetoskop mulai dikembangkan sejak abad ke-17 di Perancis. Adalah seorang Dokter Perancis yang bernama lengkap Rene Theophile Hycinthe Laennec pada tahun 1816.
Walaupun pada dasarnya konsep analisis penyakit melalui suara detak jantung sudah dikenal sejak lama di literatur Mesir. Praktik mendengarkan jantung pasien yang dikenal dengan istilah "auskultasi" ini telah lama dikenal bersamaan dengan sejarah Bapak Kedokteran Modern, Hippocrates.
Rene Laennec lahir di Quimper, Perancis pada tanggal 17 Februari 1781, dia merupakan seorang penemu stetoskop saat bekerja di Hôpital Necker dan mempelopori penggunaannya dalam mendiagnosis berbagai kondisi dada.
Pada dasarnya mendiagnosis melalui suara dari organ tubuh manusia telah dilaporkan dalam literatur kuno.
Hippocrates menganjurkan untuk mencari instrumen yang praktis dalam dunia kedokteran pada tahun 350 SM. Hippocrates telah menggunakan metode untuk menggunakan telinga secara langsung ke dada pasien dan telah ditemukan bahwa motode tersebut sangat berguna untuk mendeteksi akumulasi cairan yang ada di dalam dada.
Bahkan, Ambroise Pare seorang ahli bedah terkenal pada abad 16 mencatat jika ada materi lain di dalam dada manusia, kita bisa mendengar suaranya dari botol yang diisi setengah.
Lahirnya stetoskop pertama di dunia yang diciptakan oleh Rene Laennec bermula ketika ia sedang memeriksa pasien seorang perempuan muda.
Rene Laennec merasa malu jika harus menempatkan telinganya di dada, yang merupakan metode auskultasi yang selalu digunakan oleh para dokter saat itu.
Dia masih ingat akan "trik" yang pernah ia pelajari semasa masih anak-anak yang bermain suara melalui suatu padatan.
Kemudian ia pun menggulung 24 lembar kertas, yang selanjutnya ditempatkan satu ujung telinga dan ujung lainnya ke dada pasien perempuan muda tersebut. Laennec merasa puas dan cukup senang menemukan bahwa kerucut kertas itu bisa mendengar suara yang cukup jelas dan keras.
Saat itulah pertama tercatat dalam dokumentasi naskah auskultasi dengan menggunakan alat stetoskop (mediate auskultasi).
Pada 8 Maret 1817 saat Rene Laennec memeriksa Marie Melaine Basset, yang berumur 40 tahun.
Rene Laennec menyebut alatnya ini dengan sebutan Le Cylindre, yang kemudian berubah nama menjadi stetoskop.
Nama stetoskop ini diambil dari bahasa Yunani yang berarti "saya lihat" dan "dada".
Ia ciptakan sebuah stetoskop dari sepotong kayu, di mana salah satu ujungnya memiliki lubang untuk menempatkan didekat telinga dan ujung lainnya berbentuk cekung.
Spoiler for Le Cylindre:
Kemudian Laennec pun menerbitkan hal tersebut pada risalah klasik pada auskultasi di tahun 1819 di mana ia pun membahas tentang stetoskopnya yang diilustrasikan dengan desainnya.
Dan pada edisi kedua diterbitkan pada tahun 1826, setelah Rene Laennec tutup usia akibat penyakit TBC yang dideritanya pada 13 Agustus 1826.
Desain stetoskop digambarkan memiliki panjang 12 inci dan 1.5 inci dengan diameter 0.38 inci.
stetoskop awalnya terbagi menjadi 2 jenis:
1. Stetoskop Monaural.
Spoiler for Stetoskop Monaural:
2. Stetoskop Binaural.
Spoiler for Stetoskop Binaural:
Seiring dengan kemajuan yang semakin pesat dalam dunia kesehatan, khususnya dunia kedokteran stetoskop pun kian dikembangkan, hingga lahirlah stetoskop modern.
1. Stetoskop Rappaport, seperti stetoskop populer di mana desain stetoskopnya Rappaport Sprague yang dikembangkan pada tahun 1940, tetap populer di seluruh komunitas profesi kesehatan selama lebih dari lima tahun.
Spoiler for Stetoskop Rappaport Sprague:
2. Stetoskop Littman, stetoskop yang dikembangkan oleh Dr David Littman, dimana stetoskop ini menawarkan suara akustik yang lebih terang dan jelas dan dipatenkan pada tahun 1963.
Spoiler for Stetoskop Littman:
3. Stetoskop peredam bising, berfungsi sebagai peredam bising, stetoskop ini telah dipatenkan oleh Deslauries Richard pada tahun 1999.
Spoiler for Stetoskop Deslauries Richard:
4. Stetoskop elektronik, stetoskop ini memerlukan konversi gelombang suara akustik untuk sinyal-sinyal listrik. Tidak seperti stetoskop akustik, yang semuanya didasarkan pada metoda fisika.
Stetoskop elektronik, terdiri dari bagian membran biasa disebut chest piece, selang/tubing, mik kondensor, dan jack penghubung ke soundcard.
Stetoskop bisa dipotong pada earpiece-nya kemudian dipasang mik kondensor sebagai transducer untuk mengubah suara menjadi getaran listrik. Selanjutnya dipasang jack yang sesuai dengan soundcard.
Stetoskop elektronik dapat digunakan dengan menggunakan teknologi melalui bluetooth.
Dengan adanya bluetooth ini tentu akan memberikan kemudahan bagi pemeriksa untuk dapat menganalisa tanpa dibatasi jarak terlalu pendek dengan kliennya.
Tidak hanya itu saja, stetoskop canggih ini memiliki kemampuan untuk menolak suara berisik dari luar, selain itu Anda juga dapat merekam dan mendokumentasikan irama detak jantung klien.
Spoiler for Stetoskop Elektronik:
5. Stetoskop Janin.
Sebuah stetoskop janin atau fetoscope adalah stetoskop akustik berbentuk seperti terompet. Ia ditempatkan pada perut wanita hamil untuk mendengarkan bunyi jantung janin.
Stetoskop janin juga dikenal sebagai Pinard’s stetoskop atau pinard.
Spoiler for Stetoskop Janin:
Semoga bermanfaat

SUMBER 1
SUMBER 2
TS sangat berterima kasih jika mendapat:
Spoiler for seger2:
Mohon maaf TS menolak:
Spoiler for Merah2:
Mohon maaf kalo:
Spoiler for Mentok:
0
6.8K
3
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan