Melihat berita beberapa hari yang lalu mungkin ngeliat ane rada miris gan
Lagi-lagi suporter di indonesia menunjukan ketidak dewasaan mereka
Oia, sebelumnya mungkin ane memperkenalkan diri gan
Ane itu seorang bobotoh yang lahir di bandung, tinggal di jakarta dan pernah kuliah di malang
Kenapa ane bilang bobotoh?kenapa bukan viking?
Karena "bobotoh" itu sendiri artinya adalah pendukung, jadi dapat di artikan semua pendukung PERSIB adalah bobotoh, tapi bobotoh belum tentu viking, karena viking sendiri adalah bobotoh
Oke ane lanjut cerita gan
Dengan ane tinggal di jakarta, tentu saja ane kenal dengan banyak the jak.
Ane menghormati mereka sebagai the jak dan alhamdulilah mereka juga menghormati ane sebagai bobotoh. Jadi ane sendiri ga pernah ngerasa kesel ataupun benci sama the jak ataupun aremania karena teman-teman ane ya juga banyak yang jadi suporter PERSIJA dan AREMA

Kecintaan ane sama PERSIB itu udah bener-bener sampai ke hati gan, mungkin buat agan-agan sesama suporter pasti paham banget sama perasaan ane.
Sampai tiba-tiba ane kaget pertandingan yang bisa dibilang "derby indonesia" tidak jadi di laksanakan gara-gara di timpuk oknum tidak bertanggung jawab yang melempari bis pemain PERSIB hingga hancur dan sempat tersiar kabar katanya ingin di bakar juga.
Ingatan ane langsung kembali ke masa lalu, waktu itu bus pemain PERSIB juga pernah di hancurkan, tapi ane mengakui bahwa awalnya bobotohlah yang memulai menghancurkqn bis pemain PERSIJA duluan. Walaupun ane ga pernah sama sekali ikut-ikutan berbuat rusuh seperti itu karena ane pengen jadi suporter yang cerdas, bukan suporter yang anarkis.

Ane terima gan bis PERSIB waktu itu di hancurkan, walaupun berat ane terima, agan-agan sesama suporter juga pasti bisa merasakan sakitnya hati ane ketika tim yang kalian dukung "disiksa" seperti itu.

Dan setelah kejadian pengerusakan bis-bis itu terjadi berkali-kali, akhirnya ada inisiatif dari PANPEL (Panitia Penyelenggara) pertandingan PERSIB untuk membawa pemain PERSIJA ketika ajan bertandang ke bandung menggunakan barracuda dan inisiatif tersebut ternyata efektif!

Setelah sekian lama tidak ada berita, tiba-tiba ada berita meninggalnya seorang bobotoh pada saat pertandingan PERSIJA VS PERSIB di Gelora Bung Karno musim kemarin. Ane masih ingat bobotoh tersebut bernama Rangga, meninggal gara-gara di keroyok oleh suporter lawan.

Ane sempet pikir apakah perselisihan ini harus sampai bunuh membunuh? Puaskah ketika ada salah satu pihak yang meninggal?

Sebagai bobotoh yang menghabiskan sebagian waktunya di luar kota, ane lebih sering menyaksikan laga tandang PERSIB di banding laga kandang. Ada jiwa yang bergetar gan ketika kita menyaksikan laga tandang dan mendapatkan sambutan hangat dari suporter lawan. Salah satunya ketika Persib melakoni laga tandang ke gresik. Waktu itu Bonek membantu bobotoh dalam mengurus perizinan ke Ultras Gresik. Alhamdulilah kami di terima di gresik sambil di kawal oleh Bonek. Di dalam stadion kita nyanyi bareng, ngobrol bareng, ketawa, bercanda walaupun atribut yang kita pakai berbeda. Rasa aman dan persahabatan benar-benar menggetarkan hati ane. Walaupun yang bertanding adalah Gresik United melawan Persib, tapi 3 suporter yang berada di tribum yaitu : Ultras, Bonek dan Bobotoh bisa menyatu. Walaupun Persib kalah 2-0, walaupun pada saat itu salah satu pemain Persib cidera cukup parah, yaitu Hariono. Tapi ane bener-bener senang gan.

Kembali ke masalah sabtu kemarin ane juga sudah punya feeling kalau bobotoh akan membalas kelakuan suporter lawan dan ternyata benar. Ane sangat sesalkan adanya sweeping Plat B di bandung. Karena apa? Karena plat ane juga plat B gan.

Bersatu itu lebih indah gan dari pada bercerai, sepakbola itu tujuannya untuk menyatukan bukan memisahkan. Perbedaan di Indonesia merupakan anugerah karena kita merupakan bangsa yang beraneka ragam budaya, bahasa, ras tapi kita bisa bersatu. Belum tentu negara lain bisa gan seperti kita


HIDUP SEPAK BOLA INDONESIA!!!