Jakarta - Harga kebutuhan pokok terancam melonjak pasca kenaikan harga BBM bersubsidi. Bagaimana dengan harga mie instan seperti Indomie?

Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus Welirang menjamin produknya Indomie tetap merakyat dan tidak akan naik meskipun terjadi kenaikan harga BBM premium dan solar.

"Seharusnya tidak ada kenaikan. Kalau retailer naik, kita punya kompetitir mana mau saya punya retailer menaikkan. Kita pengin produk kita ada di pasar," ucap pria yang akrab disapa Franky di kantor pusat APINDO, Gedung Permata Kuningan Jakarta, Senin (17/6/2013).

Menurutnya, Indomie merupakan barang dengan merek dagang yang sudah dikenal oleh masyarakat luas di Indonesia termasuk luar negeri. Hal ini membuat Indomie tidak terlalu terpengaruh terhadap gejolak di pasar. Bahkan bisa timbul risiko besar dengan menaikkan harga mie instan saat terjadi gejolak harga.

"Waktu bawang naik 40%. Indofood nggak naik. Jadi barang bermerek yang menentukan harga adalah brand value. Itu nggak bakal baik turun seperti dua kali. Setahun paling banyak naik 2 kali setahun. Dia takut naikkan harga," ujarnya.

Secara umum, Franky menilai sangat tidak wajar kalau terjadi kenaikan harga barang yang terlalu tinggi pasca kenaikan BBM premium dan solar. Menurutnya, BBM hanya berpengaruh sedikit terhadap biaya transportasi suatu barang.

"Naik paling hebat 1%-2%. Gila kalau naik 5%-10%," tegasnya.

[url]http://finance.detik..com/read/2013/06/17/145237/2275669/1036/bbm-naik-bos-indofood-janji-tak-naikkan-harga-indomie[/url]