MENDENGAR kata Sawahlunto yang terlintas di fikiran adalah daerah penghasil batubara terbesar di zamannya. Namun, kota tambang ini tak lekang oleh waktu dan tetap eksotis melalui bangunan heritage, budaya hingga objek wisata modern lainnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Sawahlanto, Provinsi Sumatera Barat, Medi Iswandi menjelaskan kota yang berjarak 95 kilometer dari Padang memiliki tiga wilayah. Yaitu, pintu gerbang, tengah kota dan bagian utara dengan menawarkan objek wisata yang berbeda-beda.

Medi menjelaskan di pintu gerbang menawarkan objek wisata waterboom, Kampung Tenun Tradisional, wisata kuliner dan oleh-oleh. Di kawasan kota bisa menyaksikan bangunan bersejerah (heritage) seperti Rumah Walikota, Mesjid Agung Nurul Islam, Mess Bujangan, Gedung Pajak Pegadaian, Rumah Pek Sin Kek dan Gedung Pusat Kebudayaan. Lalu ada, Hotel Ombilin yang menjadi ciri khas kota Sawahlunto, Sekolah Santa Lucia, Gedung Koperasi Ombilin, Kantor PT BA, Rumah Potong, Kawasan Saringan dan Kantor Polisi.

Bangunan itu sudah ada sejak tahun 1890-an termasuk yang dijadikan museum yaitu Museum Kereta Api, Museum Goedang Ransoem dan Museum Terowongan dan Tambang. Pengunjung tidak hanya bisa menikmati bangunan secara fisik namun belajar sejahar di studio itu. Bisa juga berkeliling kota dengan rute Sawahlunto - Muarokalaban dengan kereta api legendaris 'Mak Itam' sambil menikmati pemandangan dan menghirup udara yang sejuk.

"Mak Itam atau Om Hitam kereta tertua di Indonesia. Satu berada di Ambarawa dan disini. Kami mengambilnya langsung dari Ambarawa," ujar Medi kepada KRJogja.com belum lama ini.

Puas menikmati pesona bangunan tua, bisa mengunjungi Kawasan Taman Wisata Kandi yang merupakan tempat rekreasi alam pilihan keluarga. Kawasan ini terdapat Danau Tandikek dan semakin lengkap dengan aneka permainan seperti gokart, ATV hingga aneka petualanan seru yang memacu andrenalin. Sedangkan di tepi danau bisa menikmati alam sambil naik perahu naga, speed boat atau sepeda alam.

Kota Sawahlunto termasuk daerah kecil sehingga bisa mengunjungi semua objek wisata dalam sehari. Namun, apabila belum puas menikmati eksotisme bangunan tua bisa bermalam karena banyak tempat menginap yang representatif. Bahkan, bila beruntung bisa menikmati festival seni seperti Makan Bejamba', Pacuan Kuda Derbi atau Sawahlunto Musi Festival