- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
6 Analogi Inbound Marketing dalam Kehidupan Sehari-Hari


TS
SuicideSilence
6 Analogi Inbound Marketing dalam Kehidupan Sehari-Hari
Netpreneur.co.id - Istilah inbound marketing mungkin masih terasa asing bagi Anda. Mungkin, hanya beberapa teman Anda yang sudah mengenal istilah ini. Nah, bagi yang masih belum tahu mengenai inbound marketing, tidak perlu khawatir karena tulisan kali ini akan mencoba mengulas beberapa analogi dalam kehidupan sehari-hari yang dapat mewakili makna dan pengertian inbound marketing itu sendiri. Tujuannya tentu saja untuk mempermudah Anda memahami konsepnya dengan cepat.
1. Inbound marketing bagaikan orang berpacaran
Tentunya Anda tidak akan langsung melamar seseorang dalam kencan pertama, bukan? Calon pasangan hidup kita bisa-bisa lari menjauh karena ketakutan pastinya. Yah santai saja dulu. Saling mengenal-lah terlebih dahulu, perkenalkan kepada teman, kerabat, keluarga, dan barulah setelah semuanya selesai, kita lamar dia.
Maka, biarkan calon konsumen mengenal terlebih dahulu siapa kita dan apa produk kita. Mulai dari memberikan free sample hingga akhirnya tercipta transaksi pembelian.
2. Blogging bagaikan jogging
Tentu akan lebih banyak terasa manfaatnya bila melakukan jogging secara rutin. Misalnya, selama 30 menit sehari daripada berlari secara ekstrim namun hanya dalam waktu sebulan sekali saja. Sama halnya dengan blogging yang membutuhkan konsistensi dalam jangka waktu yang lama. Seperti kata pepatah, “Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.”
3. Keyword adalah strategi bagaikan kita masuk ke perguruan tinggi
Pemilihan keyword (kata kunci) yang tepat sangat penting dalam persaingan menjadi nomor satu dalam mesin pencarian Google. Analoginya seperti masuk ke perguruan tinggi. Misalnya, kita ingin masuk ke fakultas teknik, ekonomi dan bahasa. Fakultas teknik merupakan fakultas dengan passing grade paling tinggi dan fakultas bahasa paling rendah, misalnya. Fakultas bahasa adalah sesuatu yang sudah pasti akan masuk. Nah, dengan sedikit kerja keras tentunya kita juga pasti dapat masuk ke fakultas teknik. Intinya, kita harus menjadi yang terbaik bila kita ingin masuk ke jurusan yang terbaik juga.
Mulailah berpikir mencari keyword yang tepat dari satu frase sederhana sebagai induk dari frase. Frase seperti ini amat banyak dan menjadi bahan pencarian pertama di Google. Contoh induk dari frase adalah ‘sepatu’. Ada juga frase beranak kalimat panjang. Contohnya ‘Sepatu Nike untuk perempuan’. Kita harus dapat menemukan frase tepat yang berada diantara keduanya.
4. Internet bagaikan kontes kepopuleran
Semakin banyak orang yang memilih kita, semakin besar pula kemungkinan kita untuk menjadi seorang yang terkenal atau populer apalagi di Situs Jual Beli Online . Analogi ini membantu memahami bagaimana cara kerja inbound links. Bila konten yang kita miliki benar-benar bagus, maka akan banyak orang yang ingin terhubung dengan kita. Google selalu ingin menyediakan hasil yang terbaik bagi pencari kontennya. Maka konten kita pun akan akan muncul dengan mudahnya dalam urutan pertama untuk topik yang berkenaan.
5. Conversion path bagaikan dokumentasi Discovery Channel
Conversion path adalah sebuah proses yang mengubah pengunjung situs menjadi pelanggan. Analoginya adalah seperti kita sedang membuat sebuah film dokumentar tentang binatang di alam bebas. Kita pancing binatang liar tersebut, tangkap, kita beri label, kemudian kita lepaskan kembali ke alam bebas.
Apakah kalian masih bingung? Ini adalah proses lengkap dari conversion path: panggilan berkunjung ke situs (call to action), halaman situs yang menarik (landing page), formulir pendaftaran (form submission) , dan halaman ucapan terima kasih (thank you page).
o Call to action (sebagai umpannya)
Pancing dengan tawaran yang tidak mungkin dapat ditolak. Promosikan lewat pesan-pesan yang menggoda dan berikan desain yang eye catching.
o Landing page (sebagai kandangnya)
Halaman awal dari situs kita harus dibuat semenarik mungkin dengan navigasi yang memudahkan pengunjung untuk dapat mengenal produk dengan baik serta diikuti dengan experience yang tidak mudah untuk dilupakan.
o Form (label)
Buatlah pengunjung bersedia untuk mengisi formulir berisi data-data penting sehingga ketika mereka datang berkunjung kembali kita dapat mengindetifikasi mereka dengan baik.
6. Otomatisasi marketing seperti perjalanan lewat udara
Anda bisa memakan waktu tiga hari untuk mengemudi dalam mobil atau naik pesawat dan sampai dalam waktu 5 jam.
Mari pertimbangkan otomatisasi marketing seperti otomatisasi email. Anda bisa menghabiskan waktu menyusun email pribadi untuk semua orang di daftar kontak email kita. Lalu, setelah menulis email kesepuluh kita baru menyadari bahwa sebenarnya isi dari sepuluh email itu sama saja. Jadi, bukannya menghabiskan waktu berhari-hari untuk mengirimkan email secara pribadi dan manual, tetapi kita buat satu email yang dapat mewakili maksud dan tujuan lalu mengirimkannya ke semua daftar yang ada. Tentunya akan menghemat waktu dan tenaga bukan?
oleh Elmail Clinton*
*) Penulis adalah ahli statistik, blogger, spesialis inbound marketing dan pendiri NgurusWeb.com
sumber
-----------------------------------------------------
gimana gan?
1. Inbound marketing bagaikan orang berpacaran
Tentunya Anda tidak akan langsung melamar seseorang dalam kencan pertama, bukan? Calon pasangan hidup kita bisa-bisa lari menjauh karena ketakutan pastinya. Yah santai saja dulu. Saling mengenal-lah terlebih dahulu, perkenalkan kepada teman, kerabat, keluarga, dan barulah setelah semuanya selesai, kita lamar dia.
Maka, biarkan calon konsumen mengenal terlebih dahulu siapa kita dan apa produk kita. Mulai dari memberikan free sample hingga akhirnya tercipta transaksi pembelian.
2. Blogging bagaikan jogging
Tentu akan lebih banyak terasa manfaatnya bila melakukan jogging secara rutin. Misalnya, selama 30 menit sehari daripada berlari secara ekstrim namun hanya dalam waktu sebulan sekali saja. Sama halnya dengan blogging yang membutuhkan konsistensi dalam jangka waktu yang lama. Seperti kata pepatah, “Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.”
3. Keyword adalah strategi bagaikan kita masuk ke perguruan tinggi
Pemilihan keyword (kata kunci) yang tepat sangat penting dalam persaingan menjadi nomor satu dalam mesin pencarian Google. Analoginya seperti masuk ke perguruan tinggi. Misalnya, kita ingin masuk ke fakultas teknik, ekonomi dan bahasa. Fakultas teknik merupakan fakultas dengan passing grade paling tinggi dan fakultas bahasa paling rendah, misalnya. Fakultas bahasa adalah sesuatu yang sudah pasti akan masuk. Nah, dengan sedikit kerja keras tentunya kita juga pasti dapat masuk ke fakultas teknik. Intinya, kita harus menjadi yang terbaik bila kita ingin masuk ke jurusan yang terbaik juga.
Mulailah berpikir mencari keyword yang tepat dari satu frase sederhana sebagai induk dari frase. Frase seperti ini amat banyak dan menjadi bahan pencarian pertama di Google. Contoh induk dari frase adalah ‘sepatu’. Ada juga frase beranak kalimat panjang. Contohnya ‘Sepatu Nike untuk perempuan’. Kita harus dapat menemukan frase tepat yang berada diantara keduanya.
4. Internet bagaikan kontes kepopuleran
Semakin banyak orang yang memilih kita, semakin besar pula kemungkinan kita untuk menjadi seorang yang terkenal atau populer apalagi di Situs Jual Beli Online . Analogi ini membantu memahami bagaimana cara kerja inbound links. Bila konten yang kita miliki benar-benar bagus, maka akan banyak orang yang ingin terhubung dengan kita. Google selalu ingin menyediakan hasil yang terbaik bagi pencari kontennya. Maka konten kita pun akan akan muncul dengan mudahnya dalam urutan pertama untuk topik yang berkenaan.
5. Conversion path bagaikan dokumentasi Discovery Channel
Conversion path adalah sebuah proses yang mengubah pengunjung situs menjadi pelanggan. Analoginya adalah seperti kita sedang membuat sebuah film dokumentar tentang binatang di alam bebas. Kita pancing binatang liar tersebut, tangkap, kita beri label, kemudian kita lepaskan kembali ke alam bebas.
Apakah kalian masih bingung? Ini adalah proses lengkap dari conversion path: panggilan berkunjung ke situs (call to action), halaman situs yang menarik (landing page), formulir pendaftaran (form submission) , dan halaman ucapan terima kasih (thank you page).
o Call to action (sebagai umpannya)
Pancing dengan tawaran yang tidak mungkin dapat ditolak. Promosikan lewat pesan-pesan yang menggoda dan berikan desain yang eye catching.
o Landing page (sebagai kandangnya)
Halaman awal dari situs kita harus dibuat semenarik mungkin dengan navigasi yang memudahkan pengunjung untuk dapat mengenal produk dengan baik serta diikuti dengan experience yang tidak mudah untuk dilupakan.
o Form (label)
Buatlah pengunjung bersedia untuk mengisi formulir berisi data-data penting sehingga ketika mereka datang berkunjung kembali kita dapat mengindetifikasi mereka dengan baik.
6. Otomatisasi marketing seperti perjalanan lewat udara
Anda bisa memakan waktu tiga hari untuk mengemudi dalam mobil atau naik pesawat dan sampai dalam waktu 5 jam.
Mari pertimbangkan otomatisasi marketing seperti otomatisasi email. Anda bisa menghabiskan waktu menyusun email pribadi untuk semua orang di daftar kontak email kita. Lalu, setelah menulis email kesepuluh kita baru menyadari bahwa sebenarnya isi dari sepuluh email itu sama saja. Jadi, bukannya menghabiskan waktu berhari-hari untuk mengirimkan email secara pribadi dan manual, tetapi kita buat satu email yang dapat mewakili maksud dan tujuan lalu mengirimkannya ke semua daftar yang ada. Tentunya akan menghemat waktu dan tenaga bukan?
oleh Elmail Clinton*
*) Penulis adalah ahli statistik, blogger, spesialis inbound marketing dan pendiri NgurusWeb.com
sumber
-----------------------------------------------------
gimana gan?

0
1.9K
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan