Prabu Kresna adalah seorang raja sebuah kerajaan besar bernama Dwarawati. Ia adalah putra Prabu Basudewa raja negara Mandura. Prabu Kresna sebenarnya adalah titisan dewa Wisnu, itu sebabnya ia begitu sakti mandraguna dan bijaksana. Namun dibalik itu ia juga memiliki banyak keburukan, diantaranya:
1. Menipu ksatria-ksatria perang Barathayuda.
Banyak jago-jago dalam perang Barathayuda yang dijadikan tumbal oleh Kresna untuk kemenangan pandawa, mereka adalah Antareja, Antasena, Wisanggeni, Baladewa dll. Kesaktian yang mereka yang terlalu tinggi dikhatirkan akan salah sasaran, karena mereka tergolong sosok yang pemarah dan tidak mau tunduk pada siapapun. Terlebih menerima perintah yang tidak pasti arah, tujuan dan alasannya.
2. Menukar anak
Kresna pernah menukar anak hasil hubungan gelap Arjuna dengan Dewi Banowati, istri Prabu Duryudana. Ia juga mengambil putra seorang Gandarwa kemudian diubah menjadi sosok manusia dan dijadikan anak Duryudana. Padahal anak itu sangat bodoh dan malas, sama sekali bukan sosok putra mahkota. Ia adalah Lesmana Mandrakumala.
3. Membunuh gurunya sendiri
Waktu itu Kresna diberi sebuah pusaka oleh gurunya. Pusaka itu bernama Wijaya Kusuma, yang mamiliki kesaktian mampu menghidupkan orang mati. Untuk membuktikannya, kresna membunuh gurunya sendiri yang telah memberikannya pusaka ampuh.

Kesalahan terbesar gatotkaca adalah ia membunuh pamannya sendiri yaitu Kalabendana. Kalabendana adalah sosok penuh kejujuran, bersumpah untuk tidak pernah berbohong. Kala itu ia diminta Dewi Sundari melihat keadaan suaminya Abimanyu di negeri Wirata, ternyata disana Abimanyu kimpoi lagi. Tidak ingin rahasia adiknya terbongkar maka gatotkaca membunuh Kalabendana dengan ajian Brajamusti. Pada saat perang Barathayuda, sukma kalabendana membawa karma bagi Gatotkaca, panah Karna ia lemparkan menembus dada Gatotkaca hingga tewas.

Dia adalah putra Arjuna dengan Dewi Subadra. Salah satu dosa besarnya ialah ketika ia menikah lagi dengan Dewi Utari tanpa ijin dan sepengetahuan istri pertamanya Dewi Sundari. Kala menikahi Dewi Utara ia bersumpah bahwa ia masih perjaka dan belum menikah. Jika berbohong, kelak ia akan tewas dengan tragis. Sumpahnya benar-benar terjadi, saat perang Barathayuda, ia tewas oleh hujaman berbagai macam senjata, hingga tubuhnya hancur.