- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[AWAS] ANDA SEDANG DIAWASI!!!


TS
nagabatak
[AWAS] ANDA SEDANG DIAWASI!!!
![[AWAS] ANDA SEDANG DIAWASI!!!](https://s.kaskus.id/images/2013/06/20/2652449_20130620040657.jpg)
![[AWAS] ANDA SEDANG DIAWASI!!!](https://s.kaskus.id/images/2013/06/22/2652449_20130622013931.jpg)
![[AWAS] ANDA SEDANG DIAWASI!!!](https://s.kaskus.id/images/2013/06/20/2652449_20130620030413.jpg)
Quote:
Saya bukan bermaksud repost, cuma ingin berbagi informasi. Mungkin sudah ada beberapa thread sejenis yang membahas hal ini, tapi disini saya hanya mencoba untuk menggabungkan informasi dari berbagai sumber..
Quote:
Kalau ada yang merasa thread ini repost atau tidak berguna, silahkan momod untuk menghapus thread ini.
Quote:
Quote:
Inggris Juga Lakukan Penyadapan, Jerman Meradang
Sabtu, 22 Juni 2013 | 23:14 WIB
BERLIN, KOMPAS.com - Jerman akan meminta klarifikasi kepada London terkait beredarnya informasi yang menyatakan bahwa Inggris melakukan kegiatan mata-mata dengan menyadap pembicaraan telpon dan internet dalam skala yang cukup luas.
Klarifikasi itu akan diajukan Jerman, setelah sebelumnya seorang konsultan keamanan Amerika Serikat, Edward Snowden mengungkapkan kepada Guardian bahwa agen intelejen Inggris bisa "menguping" berbagai data dan pembicaraan melalui kabel optik.
Menteri Hukum Jerman, Sabine Leutheusser-Schnarrenberger mengatakan, jika informasi tersebut benar, hal itu menjadi "bencana".
Dalam penjelasannya, Snowden mengungkapkan bahwa proyek penyadapan, Tempora, telah berjalan selama 18 bulan, dan memungkinkan Pusat Komunikasi Pemerintah Inggris mengakses berbagai data dan menyimpannya selama 30 hari.
“Jika tudingan itu benar, ini akan menjadi masalah besar. Tudingan terhadap Inggris itu terdengar seperti sandiwara yang menakutkan. Institusi Eropa akan mengklarifikasi kabar itu," ujarnya sebagaimana dikutip dari AFP, Sabtu (22/6/2013).
Dia mengatakan, isu tersebut cukup sensitif dalam hubungannya dengan Jerman. Hal itu mengingatkan kondisi serupa pada jaman Nazi.
Sebelum Inggris, Snowden juga telah membongkar praktik serupa yang dilakukan oleh Amerika Serikat.
Sumber
Sabtu, 22 Juni 2013 | 23:14 WIB
BERLIN, KOMPAS.com - Jerman akan meminta klarifikasi kepada London terkait beredarnya informasi yang menyatakan bahwa Inggris melakukan kegiatan mata-mata dengan menyadap pembicaraan telpon dan internet dalam skala yang cukup luas.
Klarifikasi itu akan diajukan Jerman, setelah sebelumnya seorang konsultan keamanan Amerika Serikat, Edward Snowden mengungkapkan kepada Guardian bahwa agen intelejen Inggris bisa "menguping" berbagai data dan pembicaraan melalui kabel optik.
Menteri Hukum Jerman, Sabine Leutheusser-Schnarrenberger mengatakan, jika informasi tersebut benar, hal itu menjadi "bencana".
Dalam penjelasannya, Snowden mengungkapkan bahwa proyek penyadapan, Tempora, telah berjalan selama 18 bulan, dan memungkinkan Pusat Komunikasi Pemerintah Inggris mengakses berbagai data dan menyimpannya selama 30 hari.
“Jika tudingan itu benar, ini akan menjadi masalah besar. Tudingan terhadap Inggris itu terdengar seperti sandiwara yang menakutkan. Institusi Eropa akan mengklarifikasi kabar itu," ujarnya sebagaimana dikutip dari AFP, Sabtu (22/6/2013).
Dia mengatakan, isu tersebut cukup sensitif dalam hubungannya dengan Jerman. Hal itu mengingatkan kondisi serupa pada jaman Nazi.
Sebelum Inggris, Snowden juga telah membongkar praktik serupa yang dilakukan oleh Amerika Serikat.
Sumber
Quote:
Amerika memata-matai setiap sudut dunia melalui NSA
Edward Snowden yang membocorkan soal praktik NSA, sebagai kepanjangan tangan kebijakan keamanan yang dianut AS; untuk menyadap keluar-masuknya semua bentuk informasi di dunia maya, membikin repot para petinggi keamanan AS, khususnya NSA (National Security Agency). Sebuah isu lama ketika FISA (Foreign Intelligence Surveillance Act)diluncurkan pada tahun 1978, perangkat kebijakan yang membuat pemerintah AS dapat melakukan penyadapan terhadap pelbagai objek sasaran yang dinilai potensial mengancam keamanannya. Peristiwa tragis 911 (11.09.2001) membuat Pemerintahan Bush kala itu bertekad untuk lebih meningkatkan kiprah intelijen, dengan merilis USA Patriot Act yang memungkinkan AS memburu para pelaku tindak teror baik di dalam dan di luar negaranya.
Seperti yang disampaikannya pada The Guardian (07/06) ia terlibat sebuah operasi intelijen yang dilakukan CIA terhadap seorang bankir Swiss untuk mengetahui info rahasia perbankan. Edward yang kebagian melakukan monitoring seluruh jalannya operasi dengan perangkat komputer canggih. Sang bankir entah bagaimana dibuat mabuk dan ditangkap polisi dengan tuduhan mengendarai mobil dalam keadaan mabuk; lalu petugas CIA yang menyamar berhasil menyelesaikan masalah diam-diam dengan pihak kepolisian. Demi balas jasa dan nama baik akhirnya sang bankir memberikan apa yang diminta dan direkrut CIA. Cara seperti ini dan pelbagai cara zalim lainnya yang disaksikan dan dilakoni Edward Snowden, yang membuat ia merasa gerah.
Dan menjadi kian gerah ketika NSA memperkenalkan sebuah program bernama PRISM. Program ini demikian mutakhir dan canggih sehingga dapat memonitor semua bentuk informasi di dunia maya. Dengan keberadaan FISA, maka semua provider AS pun tunduk dari Microsoft hingga Apple, dari Facebook sampai AOL. Ketika mengetahui hal ini, terlebih NSA sudah menyiapkan fasilitas pusat pendataan di Bluffdale, Utah senilai USD 1,9 miliar yang akan beroperasi penuh pada bulan Oktober tahun ini; maka Edward pun hengkang dan bernyanyi dari tempat persembunyiannya di Hongkong.
Ia tidak dapat lagi menahan hati nuraninya bahwa Pemerintah AS melalui NSA ternyata dapat memata-matai siapa pun juga baik di AS maupun di dunia ini. Jadi bukan sekedar dongeng atau sejauh isu, tetapi FAKTA.
Sumber
Edward Snowden yang membocorkan soal praktik NSA, sebagai kepanjangan tangan kebijakan keamanan yang dianut AS; untuk menyadap keluar-masuknya semua bentuk informasi di dunia maya, membikin repot para petinggi keamanan AS, khususnya NSA (National Security Agency). Sebuah isu lama ketika FISA (Foreign Intelligence Surveillance Act)diluncurkan pada tahun 1978, perangkat kebijakan yang membuat pemerintah AS dapat melakukan penyadapan terhadap pelbagai objek sasaran yang dinilai potensial mengancam keamanannya. Peristiwa tragis 911 (11.09.2001) membuat Pemerintahan Bush kala itu bertekad untuk lebih meningkatkan kiprah intelijen, dengan merilis USA Patriot Act yang memungkinkan AS memburu para pelaku tindak teror baik di dalam dan di luar negaranya.
Seperti yang disampaikannya pada The Guardian (07/06) ia terlibat sebuah operasi intelijen yang dilakukan CIA terhadap seorang bankir Swiss untuk mengetahui info rahasia perbankan. Edward yang kebagian melakukan monitoring seluruh jalannya operasi dengan perangkat komputer canggih. Sang bankir entah bagaimana dibuat mabuk dan ditangkap polisi dengan tuduhan mengendarai mobil dalam keadaan mabuk; lalu petugas CIA yang menyamar berhasil menyelesaikan masalah diam-diam dengan pihak kepolisian. Demi balas jasa dan nama baik akhirnya sang bankir memberikan apa yang diminta dan direkrut CIA. Cara seperti ini dan pelbagai cara zalim lainnya yang disaksikan dan dilakoni Edward Snowden, yang membuat ia merasa gerah.
Dan menjadi kian gerah ketika NSA memperkenalkan sebuah program bernama PRISM. Program ini demikian mutakhir dan canggih sehingga dapat memonitor semua bentuk informasi di dunia maya. Dengan keberadaan FISA, maka semua provider AS pun tunduk dari Microsoft hingga Apple, dari Facebook sampai AOL. Ketika mengetahui hal ini, terlebih NSA sudah menyiapkan fasilitas pusat pendataan di Bluffdale, Utah senilai USD 1,9 miliar yang akan beroperasi penuh pada bulan Oktober tahun ini; maka Edward pun hengkang dan bernyanyi dari tempat persembunyiannya di Hongkong.
Ia tidak dapat lagi menahan hati nuraninya bahwa Pemerintah AS melalui NSA ternyata dapat memata-matai siapa pun juga baik di AS maupun di dunia ini. Jadi bukan sekedar dongeng atau sejauh isu, tetapi FAKTA.
Sumber
Quote:
FBI Memata matai Aktivitas Pengguna Google
Bagi Anda yang menggunakan berbagai layanan Google nampaknya harus sedikit berhati-hati. Dikabarkan,FBImengawasi setiap gerak-gerik Anda.
Seperti yang dilansir oleh Fox News (6/3), Google menyatakan sendiri bahwa sistem mereka sedang diawasi oleh FBI. FBI saat ini dikabarkan sedang menggunakan National Security Letters, sebuah bentuk penyadapan yang menerobos privasi pengguna secara menakutkan dan invasif.
Google juga menyebut bahwa aksi FBI ini merupakan yang pertama kali terjadi. Diyakini, aksi ini sendiri masih merupakan sebagian kecilnya saja, diyakini akan ada aksi yang lebih masif.
David Krate, jurnalis Wired, menjelaskan bahwa National Security Letter mungkin saja digunakan untuk memata-matai pelanggan Google secara rahasia. National Security Letters akan digunakan untuk mengambil berbagai data langganan dan penggunaan peralatan komunikasi elektronik.
Sumber
Bagi Anda yang menggunakan berbagai layanan Google nampaknya harus sedikit berhati-hati. Dikabarkan,FBImengawasi setiap gerak-gerik Anda.
Seperti yang dilansir oleh Fox News (6/3), Google menyatakan sendiri bahwa sistem mereka sedang diawasi oleh FBI. FBI saat ini dikabarkan sedang menggunakan National Security Letters, sebuah bentuk penyadapan yang menerobos privasi pengguna secara menakutkan dan invasif.
Google juga menyebut bahwa aksi FBI ini merupakan yang pertama kali terjadi. Diyakini, aksi ini sendiri masih merupakan sebagian kecilnya saja, diyakini akan ada aksi yang lebih masif.
David Krate, jurnalis Wired, menjelaskan bahwa National Security Letter mungkin saja digunakan untuk memata-matai pelanggan Google secara rahasia. National Security Letters akan digunakan untuk mengambil berbagai data langganan dan penggunaan peralatan komunikasi elektronik.
Sumber
Quote:
Skandal NSA makin turunkan kepercayaan pada Silicon Valley
Badan Keamanan Nasional AS (NSA) telah memantau komunikasi antara AS dan negara asing melalui Internet selama beberapa tahun, di bawah proyek yang disebut Prism. Beberapa perusahaan internet terbesar, dari Apple ke Google ke Yahoo, terlibat. Pemerintah AS membenarkan adanya skema dan penerapannya.
Skandal NSA ini tak semestinya mencemaskan para konsumen, ujar The Guardian. Tetapi ini harus menjadi perhatian Silicon Valley karena sekarang pertanyaannya adalah: "Siapa yang membantu mereka mendapatkan semua data tersebut?"
NSA menyadap panggilan telepon para pelanggan Verizon, 'mengintip' melalui update status Facebook Anda, merekam pencarian Google Anda, mendengarkan panggilan Skype Anda, dan memata-matai Anda melalui akun Yahoo e-mail sebagai bagian dari "alat besar" yang sedang dibangun dalam pemerintahan AS juga menyatakan yang akan, untuk maksud dan tujuan, "menghancurkan privasi dan anonimitas, bukan hanya di Amerika Serikat tetapi di seluruh dunia."
The Electronic Frontier Foundation (EFF) telah memperingatkan masyarakat tentang program pengawasan Web NSA selama bertahun-tahun. Ada begitu banyak bukti bahwa FPD bahkan menciptakan lini masa yang bertujuan menjelaskan semua cara yang digunakan pemerintah AS untuk melacak gerak-gerik Anda secara online.
Google: "Google tidak memiliki 'pintu belakang' bagi pemerintah untuk mengakses data pengguna pribadi."
Apel: "Kami tidak menyediakan instansi pemerintah dengan akses langsung ke server kami."
Facebook: "Kami tidak menyediakan organisasi pemerintah dengan akses langsung ke server Facebook."
Microsoft: ". Kami menyediakan data pelanggan hanya ketika kita menerima order yang mengikat secara hukum atau subpoena untuk melakukannya"
Tetapi penolakan mereka tampaknya bertentangan dengan isi dokumen NSA yang ditemukan oleh The Washington Post dan surat kabar Inggris The Guardian. Ada kemungkinan bahwa perusahaan-perusahaan teknologi ini bekerja sama dengan agen mata-mata tanpa memberikan akses langsung ke server mereka, meskipun perusahaan kemudian membantah hal itu.
Perusahaan-perusahaan teknologi, sementara itu, telah mulai terpukul oleh pemberitaan skandal ini. Tapi ini tidak dapat meningkatkan reputasi mereka, yang telah menurun selama beberapa waktu terakhir. Sebagai contoh, The Guardian melakukan survei pada pembaca dengan bertanya, "Apakah Google 'Melakukan Kejahatan'? Tujuh puluh delapan persen mengatakan ya.
Sumber
Badan Keamanan Nasional AS (NSA) telah memantau komunikasi antara AS dan negara asing melalui Internet selama beberapa tahun, di bawah proyek yang disebut Prism. Beberapa perusahaan internet terbesar, dari Apple ke Google ke Yahoo, terlibat. Pemerintah AS membenarkan adanya skema dan penerapannya.
Skandal NSA ini tak semestinya mencemaskan para konsumen, ujar The Guardian. Tetapi ini harus menjadi perhatian Silicon Valley karena sekarang pertanyaannya adalah: "Siapa yang membantu mereka mendapatkan semua data tersebut?"
NSA menyadap panggilan telepon para pelanggan Verizon, 'mengintip' melalui update status Facebook Anda, merekam pencarian Google Anda, mendengarkan panggilan Skype Anda, dan memata-matai Anda melalui akun Yahoo e-mail sebagai bagian dari "alat besar" yang sedang dibangun dalam pemerintahan AS juga menyatakan yang akan, untuk maksud dan tujuan, "menghancurkan privasi dan anonimitas, bukan hanya di Amerika Serikat tetapi di seluruh dunia."
The Electronic Frontier Foundation (EFF) telah memperingatkan masyarakat tentang program pengawasan Web NSA selama bertahun-tahun. Ada begitu banyak bukti bahwa FPD bahkan menciptakan lini masa yang bertujuan menjelaskan semua cara yang digunakan pemerintah AS untuk melacak gerak-gerik Anda secara online.
Google: "Google tidak memiliki 'pintu belakang' bagi pemerintah untuk mengakses data pengguna pribadi."
Apel: "Kami tidak menyediakan instansi pemerintah dengan akses langsung ke server kami."
Facebook: "Kami tidak menyediakan organisasi pemerintah dengan akses langsung ke server Facebook."
Microsoft: ". Kami menyediakan data pelanggan hanya ketika kita menerima order yang mengikat secara hukum atau subpoena untuk melakukannya"
Tetapi penolakan mereka tampaknya bertentangan dengan isi dokumen NSA yang ditemukan oleh The Washington Post dan surat kabar Inggris The Guardian. Ada kemungkinan bahwa perusahaan-perusahaan teknologi ini bekerja sama dengan agen mata-mata tanpa memberikan akses langsung ke server mereka, meskipun perusahaan kemudian membantah hal itu.
Perusahaan-perusahaan teknologi, sementara itu, telah mulai terpukul oleh pemberitaan skandal ini. Tapi ini tidak dapat meningkatkan reputasi mereka, yang telah menurun selama beberapa waktu terakhir. Sebagai contoh, The Guardian melakukan survei pada pembaca dengan bertanya, "Apakah Google 'Melakukan Kejahatan'? Tujuh puluh delapan persen mengatakan ya.
Sumber
Quote:
Aktifitas “sosial media” seperti Tweeter dan Facebook juga diawasi
Federal Bureau of Investigation (FBI) mengeluarkan rilis yang menyatakan FBI untuk mengontrol sosial media, termasuk Facebook dan Twitter.
FBI meminta perusahaan teknologi yang bergerak pada platform jejaring sosial untuk membangun sistem monitoring yang bisa digunakan FBI untuk memantau lalu lintas internet.
FBI akan menggunakan informasi dari sosial media tersebut untuk merespon krisis yang mungkin akan terjadi.
FBI juga akan melakukan pengawasan seputar kata kunci terorisme, operasi pengawasan, kejahatan online, dan hal lain yang berkaitan dengan misi FBI. Agen akan mewaspadai pencarian yang menghasilkan bukti pelanggaran atau ancaman.
White Paper yang dikeluarkan FBI menunjukkan bahwa FBI ingin menargetkan pengguna spesifik dalam grup pengguna sosial media.
Agen akan bisa menemukan lokasi pelaku, menganalisa gerak-gerik, kerentanan perilaku, keterbatasan mereka, dan kemungkinan tindakan buruk yang akan dilakukan.
Media sosial akan membantu memetakan matriks pola hidup, dan membantu menganalisa rutintinas sehari-hari target mereka.
Badan-badan intelijen Amerika dituduh telah melakukan spionase pada email dari jutaan orang Amerika dan ini sering kali dilakukan. Sistem database, yang disebut Pinwale, digunakan oleh National Security Agency (NSA) untuk menangkap dan memeriksa sejumlah besar email yang melewati jaringan telekomunikasi Amerika.
NSA yang telah mengkonfirmasikan bahwa Pinwale memang ada, meskipun tidak akan berkomentar mengenai dugaan terbaru atau memberikan rincian lebih lanjut mengenai bagaimana sistem tersebut beroperasi.
Berita tersebut merupakan salah satu dari rangkaian panjang tentang sejauh mana badan-badan keamanan Amerika terus melacak kehidupan orang biasa, termasuk kontroversi mengenai warrant-less wiretaps, sebuah kebijakan yang diisukan terjadi pada masa pemerintahan Bush yang mana mereka mengijinkan NSA untuk memeriksa segala jaringan yang dipakai oleh warga AS, termasuk telepon, email, sms dan kegiatan internet lainnya, tanpa pemberitahuan sebelumnya.
“Email paling pribadi masyarakat Amerika biasa telah dan masih sedang disadap dan kemudian disimpan dalam database rahasia NSA, mungkin tanpa alasan,” ujar Kevin Bankston, seorang pengacara dengan kelompok kampanye Electronic Frontier Foundation. Organisasi yang menuntut pemerintah atas penyadapan komunikasi ilegal, mengatakan sistem seperti Pinwale harus berhenti.
Sesungguhnya, kepopuleran komunikasi internet ini telah mendorong pemerintah dan badan-badan intelijen di seluruh dunia untuk fokus terhadap bidang tersebut. Minggu lalu, Cina telah dipaksa untuk menghentikan rencana untuk mewajibkan menginstal perangkat lunak pengawasan pada setiap PC dalam negeri, sementara pemerintah Iran melumpuhkan komunikasi internet dengan adanya sengketa Pemilu.
Pemerintah Inggris, sementara itu, berniat untuk membuat rangkaian database yang digunakan untuk melacak setiap panggilan telepon, email dan pesan teks di Inggris.
Awal tahun 2012 lalu, badan GCHQ menyangkal bahwa mereka sedang membangun sistem yang setara dengan Pinwale, setelah adanya laporan bahwa badan tersebut mengalokasikan £ 1 miliar untuk membangun sebuah sistem yang berguna untuk memonitor semua penggunaan internet di Inggris.
Sumber
Federal Bureau of Investigation (FBI) mengeluarkan rilis yang menyatakan FBI untuk mengontrol sosial media, termasuk Facebook dan Twitter.
FBI meminta perusahaan teknologi yang bergerak pada platform jejaring sosial untuk membangun sistem monitoring yang bisa digunakan FBI untuk memantau lalu lintas internet.
FBI akan menggunakan informasi dari sosial media tersebut untuk merespon krisis yang mungkin akan terjadi.
Spoiler for Ilustrasi:
![[AWAS] ANDA SEDANG DIAWASI!!!](https://dl.kaskus.id/indocropcircles.files.wordpress.com/2013/03/internet_privacy.jpg)
FBI juga akan melakukan pengawasan seputar kata kunci terorisme, operasi pengawasan, kejahatan online, dan hal lain yang berkaitan dengan misi FBI. Agen akan mewaspadai pencarian yang menghasilkan bukti pelanggaran atau ancaman.
White Paper yang dikeluarkan FBI menunjukkan bahwa FBI ingin menargetkan pengguna spesifik dalam grup pengguna sosial media.
Agen akan bisa menemukan lokasi pelaku, menganalisa gerak-gerik, kerentanan perilaku, keterbatasan mereka, dan kemungkinan tindakan buruk yang akan dilakukan.
Media sosial akan membantu memetakan matriks pola hidup, dan membantu menganalisa rutintinas sehari-hari target mereka.
Spoiler for FBI White Paper:
![[AWAS] ANDA SEDANG DIAWASI!!!](https://dl.kaskus.id/indocropcircles.files.wordpress.com/2013/03/fbi-notice-social-media.jpg)
Badan-badan intelijen Amerika dituduh telah melakukan spionase pada email dari jutaan orang Amerika dan ini sering kali dilakukan. Sistem database, yang disebut Pinwale, digunakan oleh National Security Agency (NSA) untuk menangkap dan memeriksa sejumlah besar email yang melewati jaringan telekomunikasi Amerika.
NSA yang telah mengkonfirmasikan bahwa Pinwale memang ada, meskipun tidak akan berkomentar mengenai dugaan terbaru atau memberikan rincian lebih lanjut mengenai bagaimana sistem tersebut beroperasi.
Berita tersebut merupakan salah satu dari rangkaian panjang tentang sejauh mana badan-badan keamanan Amerika terus melacak kehidupan orang biasa, termasuk kontroversi mengenai warrant-less wiretaps, sebuah kebijakan yang diisukan terjadi pada masa pemerintahan Bush yang mana mereka mengijinkan NSA untuk memeriksa segala jaringan yang dipakai oleh warga AS, termasuk telepon, email, sms dan kegiatan internet lainnya, tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Spoiler for Ilustrasi:
![[AWAS] ANDA SEDANG DIAWASI!!!](https://dl.kaskus.id/indocropcircles.files.wordpress.com/2013/03/internet-privacy4.jpg)
“Email paling pribadi masyarakat Amerika biasa telah dan masih sedang disadap dan kemudian disimpan dalam database rahasia NSA, mungkin tanpa alasan,” ujar Kevin Bankston, seorang pengacara dengan kelompok kampanye Electronic Frontier Foundation. Organisasi yang menuntut pemerintah atas penyadapan komunikasi ilegal, mengatakan sistem seperti Pinwale harus berhenti.
Sesungguhnya, kepopuleran komunikasi internet ini telah mendorong pemerintah dan badan-badan intelijen di seluruh dunia untuk fokus terhadap bidang tersebut. Minggu lalu, Cina telah dipaksa untuk menghentikan rencana untuk mewajibkan menginstal perangkat lunak pengawasan pada setiap PC dalam negeri, sementara pemerintah Iran melumpuhkan komunikasi internet dengan adanya sengketa Pemilu.
Pemerintah Inggris, sementara itu, berniat untuk membuat rangkaian database yang digunakan untuk melacak setiap panggilan telepon, email dan pesan teks di Inggris.
Awal tahun 2012 lalu, badan GCHQ menyangkal bahwa mereka sedang membangun sistem yang setara dengan Pinwale, setelah adanya laporan bahwa badan tersebut mengalokasikan £ 1 miliar untuk membangun sebuah sistem yang berguna untuk memonitor semua penggunaan internet di Inggris.
Spoiler for Bonus:
![[AWAS] ANDA SEDANG DIAWASI!!!](https://dl.kaskus.id/indocropcircles.files.wordpress.com/2013/03/internet-privacy2.jpg)
Spoiler for Bonus:
![[AWAS] ANDA SEDANG DIAWASI!!!](https://dl.kaskus.id/indocropcircles.files.wordpress.com/2013/03/internet-facebook-controlled-cia.jpg)
Sumber
Spoiler for CMIIW:
![[AWAS] ANDA SEDANG DIAWASI!!!](https://s.kaskus.id/images/2013/06/20/2652449_20130620042139.jpg)
Spoiler for Edward Snowden:
![[AWAS] ANDA SEDANG DIAWASI!!!](https://s.kaskus.id/images/2013/06/20/2652449_20130620053429.jpg)
Profil Edward Snowden
STOP WATCHING US
Yes, you are being watched!
NSA collecting phone records of millions customers
Melindung diri dari NSA
Diubah oleh nagabatak 23-06-2013 18:57
0
34.3K
Kutip
546
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan