Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

w0ng_nde50Avatar border
TS
w0ng_nde50
Indonesia bukan pulau Jawa saja
SAMARINDA – Pemadaman listrik bergilir dan panjang yang dilakukan PLN sejak Sabtu minggu lalu dan masih berlangsung hingga kemarin, ikut menjadi pencetus terjadinya kebakaran di Samarinda pada Rabu dini hari di Jl Flamboyan Loa Buah Samarinda, kemarin. Rumah Mulyadi (30) habis terbakar, begitu juga istri dan anaknya, Setiawati (26) dan Muhammad Hokianur (1,5).

Dari keterangan Muliadi, rumahnya termasuk salah satu dari ratusan ribu rumah yang terkena pemadaman PLN Kaltim beberapa hari ini. Selasa malam ketika listrik padam, mereka menyalakan lilin untuk penerangan dan kemudian tidur. Tanpa mereka sadari, lilin yang mereka gunakan jatuh dan membakar lantai rumah yang terbuat dari kayu sekitar pukul 03.00. Api merambat dengan cepat dan membakar kelambu tempat tidur yang mereka tempati.

Muliadi dan Setiawati terbangun dan berupaya memadamkan api dengan menyiram air, namun gagal. Dalam keadaan panik Muliadi lari keluar menyelamatkan diri dan tidak sadar anak-istrinya masih berada dalam rumah.

“Apinya begitu cepat membesar. Saya masih berupaya memadamkannya waktu membakar kelambu, tapi tidak padam, semakin besar,” kata Muliadi ketika ditemui setelah pemakaman anak dan istrinya kemarin.

Api pun semakin besar, Muliadi yang hanya menggunakan celana pendek keluar dari rumahnnya meminta pertolongan, tegang melihat api yang telah melahap rumahnnya yang baru ditempati sekitar enam bulan tersebut.

“Dia teriak-teriak, “Allahuakbar Allahuakbar, tolong anakku tolong istiku, ampuni mereka ya Allah”. Bahkan setelah ditenangkan ia ingin belari masuk kedalam api,” kata tetangga Korban, Wartiani (80) yang menjadi saksi mata.

Tidak lama kemudian, terdengar ledakan dahsyat dari dalam rumah yang diduga adalah ledakan tabung elpiji. Api semakin membesar. Warga sekitar dengan swadaya turun membantu memadamkan api hingga berhasil dipadamkan tanpa bantuan pemadam.

“Ada ledakan besar seperti tabung gas. Pemadam baru datang ketika api sudah padam,” jelas salah satu tetangga korban yang enggan namanya dikorankan.

Setelah api padam segeralah dilakukan pencarian terhadap istri dan anak Mulyadi yang kemudian ditemukan hangus tak bernyawa dalam keadaan berpelukan.

Kapolresta Samarinda Kombespol Arief Prapto Santoso Melalui Kapolsekta Sungai Kunjang Kompol Harun Purwoko mengatakan penyebab kebakaran bermula dari lilin. “Asal mula api dari lilin,”singkat Harun.

HARUS MUNDUR

Menyikapi pemadaman listrik yang terus terjadi, Koordinator Pokja 30 Carolus Tuah mengatakan GM PLN Kaltim Nyoman S Astawa tidak cukup hanya minta maaf seperti yang sudah dilakukan, melainkan harus mundur.

“Ketika penyedia layanan ini tidak mampu memberikan layanan dengan baik, berarti mereka gagal. Permintaan maaf itu tidak cukup. Harus ada sikap, minimal mereka harus mengundurkan diri. Dia manajer PLN bukan untuk memberikan pelayanan yang buruk serta bukan tugasnya untuk minta maaf. Tetapi harus bertanggung jawab memperlihatkan performa PLN yang prima dan berkualitas kepada konsumen,” tambah Tuah kemarin.

Carolus cukup terkejut setelah mengetahui kabar bahwa pihak PLN meminta maaf. Sebab, pihak PLN dianggap “galak” jika telat membayar listrik sehingga terjadi pemutusan listrik tanpa diketahui konsumen.

“Tetapi saat intensitas kemalangan semakin tinggi melanda PLN Kaltim baru-baru ini, saya kaget juga tiba-tiba PLN minta maaf. Menurut saya, permintaan maaf saja tidak cukup. Pihak PLN juga harus memberikan sanksi kepada manajernya yang tidak mampu,” ungkapnya.

sumber : http://www.korankaltim.com/listrik-p...k-terpanggang/

Quote:

0
2.6K
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan