- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Seru! Jelajah Alam Maluku, Eksotisme Indonesia Timur


TS
wongjail
Seru! Jelajah Alam Maluku, Eksotisme Indonesia Timur


Kaskuser yang baik selalu meninggalkan 






Dan jika berkenan memberikan 






Maluku, provinsi di timur Indonesia ini menjadi surga untuk para traveler. Mulai dari alamnya yang masih perawan dan eksotis, sampai keunikan budayanya.
Liburan kali ini berkesempatan melihat sensasi dan pengalaman yang tidak terlupakan di surga eksotis Maluku.
Jelajah Maluku yuk!
Ambon manise! Kali ini menjadi pilihan liburan untuk mengisi liburan ala kopernya. Perjalanan kali ini dimulai dengan menempuh penerbangan selama 3,5 jam menuju Ambon. Saat ini, ada beberapa pilihan maskapai penerbangan dan jam penerbangan. Kali ini memilih untuk berangkat pukul 01.30 WIB dari Jakarta dan tiba di Maluku pukul 07.00 WIT.
Kenapa memilih penerbangan dini hari? Karena perjalanan yang harus ditempuh menuju lokasi liburan masih panjang dan harus disesuaikan dengan jadwal kapal penyeberangan. Penerbangan dini hari ini adalah penerbangan langsung tanpa transit.
Setibanya di Bandara Pattimura, langsung menuju ke Pelabuhan Tulehu untuk mengejar kapal menuju ke Pulau Seram. Memilih duduk di kelas VIP dengan tiket seharga Rp 150.000 per orang untuk menuju ke Masohi bisa menjadi pilihan liburan.
Spoiler for Bandara Pattimura:
Kondisi kapal sangat bersih dan nyaman, tidak sia-sia rasanya merogoh kocek semahal itu untuk kenyamanan yang diperoleh. Setelah 2 jam perjalanan, akhirnya kapal merapat di Masohi.
Perjalanan pun berlanjut dan harus menempuh perjalanan dengan naik mobil selama 2 jam. Untuk membunuh waktu selama perjalanan, Kita memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu. Ada banyak pilihan makanan yang tersedia di sini. Selesai makan siang, perjalanan pun langsung dilanjutkan menuju Saleman.
Setibanya di Saleman, melihat resor yang akan menjadi tempat liburannya di kejauhan. Ora Beach Resort, inilah tempat yang akan menjadi tempat bermalam yang nyaman dan pas untuk liburan.
Di Dermaga Saleman, sebuah kapal sudah menunggu untuk menyeberangkan menuju resort. Perjalanan selama 15 menit tidak terasa membosankan karena sepanjang perjalanan, air laut yang bening dengan panorama tebing-tebing di kejauhan sangat memanjakan mata.
Petugas resort langsung menyambut kedatangannya dan mengantarkannya ke kamar. "Speechless!" Komentar yang terucap begitu menginjakkan kaki di resort ini. Lelah dan letih akibat perjalanan panjang langsung sirna begitu melihat indahnya resort ini.
Spoiler for Ora Beach Resort:
Spoiler for Ora Beach Resort 2:
Spoiler for Ora Beach Resort 3:
Wah, air laut yang jernih pun seperti memanggil untuk langsung menceburkan diri. Tapi, karena tiba sore hari, mending untuk istirahat dan menikmati suasana sore di Ora Beach Resort.
Tibalah saat yang ditunggu-tunggu keesokan harinya. Setelah beristirahat semalaman, menikmati indahnya terumbu karang yang ada di bawah kamarnya. Inilah salah satu keunikan dan keistimewaan resor ini. Tidak usah jauh-jauh kalau mau snorkeling, langsung nyebur dari kamar juga bisa.
Hanya dengan Rp 700.000 per malam surga nan eksotis ini bisa Anda nikmati juga. Walaupun hanya resort ini yang terdapat di pulau ini, pihak resort memberikan paket makanan untuk tamu yang menginap. Dengan membayar Rp 250.000 per hari, wisatawan akan mendapatkan sarapan, makan siang, snack, dan kopi atau teh. Tapi sebaiknya, akan lebih aman jika kita juga membawa persediaan snack dan minuman sendiri.
Ada dua pilihan kamar yang tersedia di resort ini, kamar darat dan kamar laut. Karena jumlah kamar yang terbatas, sebaiknya lakukan reservasi terlebih dahulu.
Snorkeling sambil bersantai di pantai bisa menjadi pilihan. Suasana yang sepi dan tenang benar-benar menjadikan tempat ini cocok untuk melarikan diri dari segala rutinitas pekerjaan.
Merasakan makan malam di sini pun terasa istimewa. Restoran terapung menjadi tempat makan malam yang romantis. Suasana romantis ini sangat pas digunakan sebagai lokasi bulan madu. Karena membutuhkan perjalanan yang cukup panjang menuju ke Ora Beach Resort, sebaiknya rencanakan liburan Anda ke sini dari jauh-jauh hari.
Bertualang di Maluku ala Backpackeran, seru!
Bila Tadi pilihan resort yang tersembunyi, Desa Nelayan Sawai sebagai lokasi liburannya. Perjalanan yang ditempuh hampir sama dengan perjalanan sebelumnya. Setelah tiba di Ambon, Kita juga menuju ke Pelabuhan Tulehu untuk naik kapal menuju ke Masohi. Bedanya, jika pilihan yang tadi adalah kelas VIP, yang ini masuk di kelas ekonomi. Tidak perlu fasilitas yang mahal yang penting nyaman dan bersih.
Seperti di pelabuhan pada umumnya, di Tulehu juga banyak anak-anak yang meminta para penumpang kapal melemparkan uang ke laut agar bisa mereka ambil. Atraksi-atraksi seru yang diperagakan para peloncat indah ini, menjadi pemandangan seru untuk wisatawan sebelum kapal berangkat.
Rata-rata perjalanan yang ditempuh dari Tulehu menuju Masohi sekitar 2 jam. Tapi, bila ada ombak perjalanan bisa menjadi lebih lama. Sebaiknya cek kondisi cuaca sebelum Anda melakukan perjalanan ke daerah ini. Jangan sampai Anda datang saat musim angin dan hujan. Sayang sudah jauh-jauh datang ingin berlibur ternyata cuaca tidak mendukung.
Spoiler for Kapal Cepat Pelabuhan Tulehu Pelabuhan Tulehu:
Spoiler for Kapal Cepat Pelabuhan Tulehu Pelabuhan Tulehu:
Tiba di Masohi, kita melanjutkan perjalanan dengan mobil angkutan selama sekitar 2 jam. Kemudian tim menyeberang dengan kapal nelayan menuju ke Desa Nelayan Sawai.
Sawai merupakan sebuah desa nelayan yang terletak di Kecamatan Seram Utara. Begitu mendarat, langsung berjalan melihat-lihat kampung dan mencari penginapan. Penginapan Lisar Bahari pun menjadi pilihan . Tidak kalah dengan penginapan koper, penginapan ransel juga terletak di atas laut.
Pastinya, harga penginapan ini lebih terjangkau. Cukup membayar Rp 250.000 per malam. Namanya perkampungan, mau cari makanan atau kebutuhan lain juga gampang di sini.
Spoiler for Desa Sawai:
Di sini berhasil mencoba kole-kole atau sampan kayu, kendaraan khas Desa Sawai. Keliling perkampungan naik kole-kole, seperti sedang berada di Venesia, Italia. Bedanya ini adalah versi penduduk lokal Maluku yang asli Indonesia.
Keseimbangan tubuh sangat diperlukan ketika Anda mencoba kole-kole. Karena untuk yang belum biasa, sedikit gerakan sudah membuat kole-kole oleng. Kita pun baru tahu, ternyata menurut penduduk di sekitar Sawai, laut ini sudah masuk kategori kotor, ketika mengobrol dengan Ali, pemilik penginapan.
Namun, buat yang tinggal di kota besar pasti menganggap laut ini masih bening dan bersih, ternyata tidak demikian menurut penduduk lokal. Bagaimana jika mereka melihat kondisi pantai dan air laut di kota besar seperti Jakarta ya?
Ada satu aktivitas yang seru dan patut dicoba ketika berlibur di Sawai. Setiap sore para penduduk akan mencuci dan mandi di sungai yang terletak di tengah perkampungan.
Spoiler for Assik Mandi:
Jika para wanita sibuk mencuci pakaian dan peralatan dapur, anak-anak kecil asyik berenang dan berlompatan di air. Makanya mumpung liburan di sini, tidak melewatkan kesempatan untuk berenang dan berbaur dengan penduduk lokal Sawai.
Keindahan Lain di Kota Manise
Spoiler for Kapal Ikan Tuna di Pelabuhan Tulehu:
Spoiler for Pantai Natsepa:
Spoiler for Pulau Haruku:
Spoiler for Negeri Tengah-Tengah:
Spoiler for Pantai Liang:
Spoiler for Pantai Liang 2:
Spoiler for Pantai Liang 3:
Spoiler for Pantai Liang 4:
Spoiler for Awan Bercermin di Teluk Ambon:
Spoiler for Awan Bercermin di Teluk Ambon 2:
I LOVE 

I LOVE







I LOVE






Diubah oleh wongjail 11-01-2013 01:22
0
2.9K
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan