[psikologi] anxietas penyakit yang tanpa sadar kadang kita mengalaminya
TS
saladin24
[psikologi] anxietas penyakit yang tanpa sadar kadang kita mengalaminya
ini thread pertama ane jadi maap kalo berantakan
ane mau tanya agan pernah denger istilah anxietas?
kalo yang belom ane mau sedikit jabarin and kalo yang udah tau buat nambah nambah pengetahuan lagi atau bisa nambahin
APA ITU ANXIETAS ??
Spoiler for definisi:
Ansietas (anxiety) adalah kondisi yang ditandai dengan kecemasan dan kekhawatiran berlebihan atas peristiwa kehidupan sehari-hari tanpa alasan yang jelas untuk mencemaskan/ mengkhawatirkannya.
Orang dengan gejala gangguan ansietas umum cenderung untuk selalu mengantisipasi bencana dan tidak bisa berhenti mengkhawatirkan kesehatan, keuangan, keluarga, pekerjaan, atau sekolah. Kekhawatiran tersebut seringkali tidak realistis atau tidak proporsional terhadap situasinya. Kehidupan sehari-hari menjadi suatu keadaan yang selalu menimbulkan ras khawatir, takut, dan cemas. Akhirnya, ansietas yang mendominasi pikiran orang tersebut akan mengganggu fungsi sehari-hari, termasuk pekerjaan, sekolah, kegiatan sosial, dan hubungan.
jadi anxietas itu adalah kecemasan berlebihan gan.S E N S O Ran takutnya pun macem-macem temen ane lagi mengalaminya gan kalau dia takut mati ganada juga yang takut gila, takut ketinggalan jaman(buat para ababil )
temen ane ngalami gangguan ini awal januari 2013 gan sampe sekarang tapi dia sekarang udh agak berkurang gak sesering dulu
lanjut ya gaan
APA GEJALANYA ?
Spoiler for gejala:
gejala gejalanya sebagai berikut:
- Ketegangan motorik : kedutan otot,kaku,pegal,sakit dada,sakit persendiran.
- Hiperaktif otonom : sesak nafas, jantung berdebar, telapak tangan basah , mulut kering ,rasa mual,mules , diare dll.
- bila ditemukan adanya kelainan organis pada umumnya keluhan tidak sebanding dengan kelainan organ yang ditemukan.
- kewaspadaan berlebihan dan daya tangkap berkurang : mudah terkejut , cepat tersinggung , sulit konsentrasi, sukar tidur dll.
dari gejala gejala diatas banyak yang mengira mereka mengalami sakit jantung tapi setelah diperiksa ternyata gak ada apa apa gan
TINGKAT KECEMASAN :
Spoiler for KECEMASAN:
Tingkat kecemasan ada 4 yaitu : Ringan , Sedang, Berat dan Panik
1. Kecemasan Ringan adalah ketegangan yang dialami sehari – hari, individu masih waspada serta lapang persepsinya meluas. Dapat memotivasi individu untuk belajar dan mampu memecahkan masalah secara efektip.
Contoh : Seseorang yg menghadapi ujian akhir, Pasangan dewasa yang mau menikah, Individu yang mau melanjutkan kuliah.
2. Kecemasan Sedang adalah Individu terfokus pada pikiran yang menjadi perhatiannya, terjadi penyempitan lapang persepsi, masih dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang lain. Contoh : Pasangan suami/istri yg menghadapi kelahiran anak pertama dengan resiko tinggi, keluarga yg menghadapi perpecahan, indivgidu yg mengalami konflik dalam pekerjaan
3. Kecemasan Berat adalah Persepsi semakin sempit, perhatian pada detail semakin kecil, tidak dapat berfikir tentang hal hal lain. Seluruh prilaku dimaksudkan mengurangi kecemasan perlu banyak perintah dan arahan. Contoh : Individu yg mengalami kebakaran atau kehilangan orang yang dicintai, Individu dalam kondisi penyanderaan.
4. Panik adalah Individu kehilangan kendali diri, hilang control diri, perhatiannya hilang, tidak mampu melakukan apapun walaupun dengan perintah. Peningkatan aktivitas motorik, penyimpangan persepsi, hilangnya pikiran rasional, tidak mampu berfikir secara efektip (Brust, 2007).
GAMBARAN KLINIS :
Spoiler for gambaran klinis:
Ditinjau dari aspek klinis, dikenal 5 jenis gangguan ansietas : Gangguan panik, gangguan fobik, gangguan ansietas menyeluruh, obsesif-kompulsif, dan stress paska trauma(House cit Stark, 2002) Ansietas dapat timbul primer disebut gangguan ansietas umum, sedangkan ansietas sekunder dapat timbul dari gangguan fisik atau timbul dari depresi. Ansietas patologis ditunjukkan dengan gejala-gejala dan tingkah laku disfungsi yang nyata atau gangguan kehidupan sehari-hari.
Gambaran klinis bervariasi, namun dapat berkembang menjadi gejala-gejala panik, histeria, fobia, somatisasi, hipokondriasis, dan obsesif kompulsif. Diagnosis gangguan ansietas ditegakkan apabila dijumpai gejala-gejala antara lain keluhan cemas, khawatir, was-was, ragu untuk bertindak, perasaan takut yang berlebihan, gelisah, takut mati, takut menjadi gila, yang mana perasaan-perasaan tersebut mempengaruhi hampir diseluruh aspek kehidupannya, sehingga fungsi pertimbangan akal sehat, perasaan dan perilaku terpengaruh. Selain itu dijumpai pula keluhan atau gejala-gejala fisik atau fisiologis tubuh.
Penyembuhannya gan :
TERAPI :
Spoiler for terapi:
Terapi pada ansietas pada umumnya dapat dilakukan dengan 2 cara yakni terapi psikologis (psikoterapi) atau terapi dengan obat-obatan (farmakoterapi). Angka-angka keberhasilan terapi yang tinggi dilaporkan pada kasus-kasus dengan diagnosis dini. Psikoterapi sederhana sangat efektif, khususnya dalam konteks hubungan pasien dan dokter yang baik, sehingga dapat membantu mengurangi farmakoterapi yang tidak perlu.
1. Terapi Psikologis
Penyuluhan psikiatrik atau psikologis dan manipulasi lingkungan tidak jarang pula dibutuhkan. Biasanya terapi-terapi psikologis pada ansietas tersebut merupakan bagian dari manajemen untuk mengatasi kebanyakan kondisi medis. Namun untuk melakukan psikoterapi semacam itu tidak selalu mungkin dapat dilakukan, khususnya yang ada dalam rumah sakit. Jangkauan dari ketersediaan pelayanan seringkali terbatas, dan tidak semua pasien siap untuk menyetujui sebuah skenario tertentu.
Terapi pada ansietas tidak harus dilakukan oleh seorang psikiatri, namun seharusnya dapat diterapkan oleh semua dokter yang berkompeten, sehingga keterbatasan pelayanan dapat diatasi(House cit Stark, 2002). Memberikan informasi selalu menjadi langkah awal dalam menolong pasien ansietas, yang mana informasi yang diberikan harus sesuai dengan kadarnya dan selalu memberikan harapan yang besar bagi setiap individu untuk sembuh. Kebanyakan pasien menginginkan sebuah kejelasan dan informasi mengenai kondisi yang sedang ia alami, dengan melakukan tindakan tadi, menunjukkan kepada pasien bahwa mereka benar-benar diperdulikan dan dirawat.
Komunikasi yang efektif adalah esensial dalam pemberian informasi, dokter-dokter terlatih dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan terbuka dari pasien, mampu memahami kondisi psikis, dan kemampuan memberikan nasehat-nasehat yang baik sangat dibutuhkan, sehingga akan tercipta komunikasi yang efektif. Yang mana akan mampu membantu pasien dalam mengurangi beban psikisnya(House cit Stark, 2002)
2. Terapi Religi
Terapi ini sering digolongkan sebagai sebuah terapi psikis, namun sayangnya tidak semua dokter berkompeten mampu melakukannya, dan terapi ini biasanya hanya dapat dilakukan oleh seorang yang memang ahli dalam bidang spiritual. Terapi religi biasanya membantu pasien untuk lebih tenang dan memberi waktu pasien untuk memahami dirinya sendiri, sehingga menciptakan sebuah kesadaran dalam diri sendiri. Hal ini cenderung lebih efektif karena kesadaran tersebut muncul dari diri sang pasien sendiri.
Terapi ini dilakukan melalui sharing kepada ahli religi yang dipercaya oleh penderita, dan kemudian ahli religi tersebut memberi nasehat-nasehat untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, namun tak jarang juga terapi semacam ini dilakukan secara invidual tanpa seorang agamawan yang membimbing. Terapi semacam ini terkadang pada akhirnya juga membentuk sebuah karakteristik atau watak yang baru dari penderita.
3. Terapi farmakologi
Beberapa jenis obat-obatan biasanya dapat digunakan untuk mengatasi dan mengurangi ansietas, dan masing-masing obat memiliki keuntungan dan kekurangan masing-masing. Penggunaan suatu zat dalam jangka waktu yang lama pun tidak akan membuahkan hasil yang baik untuk kesehatan fisik sang pasien sendiri
Obat-obatan yang paling sering digunakan dalam mengatasi ansietas adalah benzodiazepine(BDPs)(Fracchione, 2004). Adapun beberapa jenis obat yang lazim digunakan adalah :
- Diazepam
- Lorazepam
- Alprazolam
- Propanolol
- Amitriptilin
Penghentian suatu konsumsi zat tertentu juga dapat membantu mengurangi ansietas, biasanya penggunaan beberapa zat yang mengandung analgesik dan alkohol yang mana telah disinggung diatas tadi, bahwa konsumsi zat-zat tersebut sebenarnya merupakan sebuah pelarian dari gejala-gejala ansietas namun pada akhirnya pada situasi tertentu, penghentian zat-zat tersebut malah menjadi bagian yang penting untuk program manajemen ansietas. Karena ketergantungan terhadap zat-zat tersebut dapat memicu timbulnya ansietas yang lebih, meskipun pada awal penggunaannya terasa membantu meringankan gejala-gejala ansietas penderita.