Quote:
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi wajar karena untuk memindahkan subsidi dari penduduk yang mampu kepada yang tidak mampu dan pembangunan infrastruktur.
"Kenaikan harga BBM itu wajar, dan penting untuk memindahkan subsidi dari orang yang sebenarnya mampu kepada infrastruktur dan kepada orang tidak mampu," kata Jusuf Kalla atau yang biasa disapa JK di Jakarta, Selasa (18/6).
Dia mengatakan seharusnya cara menaikkan harga BBM itu jangan dibesar-besarkan sehingga tidak terjadi gejolak di masyarakat.
Menurut dia, sejak rencana kenaikan harga BBM itu dua tahun lalu, masyarakat sudah bertanya-tanya mengenai kebijakan itu sehingga diperlukan lebih banyak tindakan daripada sekadar bicara.
"Tahun 2005-2008 tidak terjadi apa-apa karena waktu itu kami menaikkan harga BBM tidak perlu ramai. Hal itu tidak seperti sekarang karena dua tahun bicara mengenai rencana kenaikan, sehingga terlalu banyak bicara dibandingkan tindakan, sehingga masyarakat dan mahasiswa marah," ujarnya.
Kalla mengatakan kenaikan harga BBM sekitar 30% jelas berdampak pada masyarakat yang memiliki kendaraan, namun kalau mereka terbebani seharusnya berpindah menggunakan transportasi massal.
Menurut dia apabila harga BBM tidak dinaikkan, risikonya lebih besar yaitu menimbulkan inflasi akibat aktivitas industri terhalang, penyaluran logistik barang terhambat.
"Inflasi tidak terlalu besar karena BBM naik 30%. Saya perkirakan
inflasi hanya 1%," tuturnya.
Ia juga mengusulkan solusi jangka panjang untuk masalah energi, yaitu pemerintah harus membuat sistem transportasi dengan baik sehingga penggunaan kendaraan pribadi berkurang.
Selain itu, perlu dilakukan konversi bahan bakar dari bensin menjadi gas karena selama ini konsumsi tersebut untuk kendaraan bermotor. (Ant)
Sumber
Dulu waktu 2005 BBM jadi 6 ribu gak seribut sekarang, tapi dulu memang JK bertindak dengan gesit dan efisien....
YAng jelas orang pada gambar di bawah ini gak suka dengan pernyataan JK
