- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[MIRIS] SISWI SMP MENJADI MUCIKARI BAGI TEMAN-TEMANNYA
TS
syaiDrumers
[MIRIS] SISWI SMP MENJADI MUCIKARI BAGI TEMAN-TEMANNYA
Assalamualaikum Warga Kaskus
Langsung aja gan simak beritanya
suarasurabaya.net - Polrestabes Surabaya berhasil mengungkap praktek pramuriaan belasan anak dibawah umur. Semuanya masih berstatus sebagai pelajar. Polisi juga menangkap NA, 15 tahun, sang mucikari yang juga masih berstatus sebagai pelajar kelas 3, di sebuah SMP di Surabaya.
Kompol Suparti Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, Minggu (9/6/2013) mengatakan, pihaknya juga mengamankan tiga orang siswi kelas 2 SMP di dalam kamar sebuah hotel di jalan Darmo Kali Surabaya. Saat digrebeg, salah seorang diantaranya sedang dalam tidak berbusana.
“Ada seorang pria yang diamankan. Dia yang memboking. Tapi karena saat digerebeg, si pria belum melakukan apa-apa. Tetapi tetap kita periksa. Kalau ada bukti-bukti yang kuat, kita akan jerat dengan pasal pencabulan,” ujar Suparti.
Kompol Suparti juga mengatakan, sebagai mucikari, modus yang dilakukan NA cukup sederhana. NA menunjukan kepada lelaki hidung belang sejumlah foto teman-temannya yang juga pelajar SMP.
Kemudian NA menawarkan harga untuk bisa berkencan dengan teman-temannya tersebut. Setelah cocok, kata Suparti NA dan temannya yang sudah dipilih melakukan pertemuan dengan lelaki hidung belang tersebut di sebuah hotel.
Suparti menjelaskan, "anak buah" NA kebanyakan adalah teman-temannya sendiri. Baik satu SMP maupun lain sekelah. Ada juga yang dikenalnya lewat orang lain, atau lewat media sosial.
"Kami masih mendalami, apakah praktek pramuriaan ini sudah berlangsung lama atau tidak. Apapun itu, ini tentu sangat menyedihkan sekali, karena baik mucikari dan anak buahnya masih pelajar, masih SMP," kata Suparti.
Dia menambahkan, tiap kali transaksi, NA menetapkan tarif sebesar Rp 750 ribu sampai Rp 1 juta.
“Ada yang ditawarkan 750 ribu dan ada yang satu juta. Biasanya kalau Rp 750 ribu, NA mengambil Rp 250 ribu. Sisanya untuk anak buahnya yang melayani tamu," kata Suparti.
Dia juga mengaku penanganan kasus ini akan dilakukan dengan berhati-hati, mengingat NA dan teman-temannya yang tertangkap ini masih dibawah umur.
sbo.co.id-Polisi terus memburu jaringan pelaku prostitusi yang melibatkan anak dibawah umur. Secara intensif polisi memintai keterangan saksi-saksi termasuk pelaku mucikari, yang masih duduk di bangku smp. Dari keterangan tersebut, polisi akan bekerja maksimal untuk membongkar jaringan bisnis prostitusi yang melibatkan anak. Kini polisi tengah memburu jaringan diatas pelaku mucikari, yang kini tengah menghadapi proses hukum di mapolrestabes Surabaya. Sementara itu polisi juga akan melakukan visum terhadap emapt korban perdagangan anak untuk prostitusi guna melengkapi berkas pemeriksaan kepolisian. Sementara itu, atas permohonan dari orang tua tersangka, polisi tidak melakukan penahanan, mengingat selain masih dibawah umur pelaku juga tengah mengikuti ujian kenaikan kelas. Meski demikian polisi terus melakukan pengawasan terhadap pelaku dan dikenakan wajib lapor bagi pelaku. Seperti diberitakan sebelumnya, polisi membekuk jaringan prostusi anak, dengan tersangka mucikari yang masih duduk dibangku smp. Dengan modus memanfaatkan blackberry masangger, korban dijual ke lelaki hidung belang dengan tarif 750 ribu tresangka mendapatkan bagian 250 ribu dari setiap transaksi.
inilah..com, Surabaya - Terungkapnya kasus perdagangan anak dibawah umur Sabtu (8/6/2013) lalu oleh Kapolrestabes Surabaya mencoreng nama baik bagi dunia pendidikan.
Pasalnya, pelaku mucikari dan korban yang tertangkap tangan sedang melakukan transaksi prostitusi sama-sama masih tercatat sebagai pelajar SMP dan SMK swasta di Surabaya.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) kota Surabaya Ikhsan merasa prihatin terhadap kondisi seperti ini. Karena itu Dispendik membentuk tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPTP2A) untuk menelusuri kasus ini secara tuntas. Mengingat kasus human trafficking tidak hanya terjadi kali ini, melainkan sudah berulang kali.
Tim ini sudah lama dibentuk, dikoordinir Bapemas KB yang siap melakukan pendampingan untuk menguak latar belakang masalah sang anak. Pendampingan bisa saja melalui psikologinya, faktor sosial masyarakat sekitar, bahkan faktor ekonomi keluarga.
"Untuk antisipasi menangani seperti ini kami juga membentuk konselor sebaya yakni komunitas pelajar yang memfasilitasi berbagai masalah yang dialami sesama pelajar untuk dipecahkan bersama. Mereka terdiri dari hampir 15.000 pelajar SMP, SMA dan Mahasiswa," tambahnya.
Menurut dia, pendampingan seperti ini dirasa lebih humanis daripada pendekatan lainnya. Karena secara tidak langsung para pelajar yang punya masalah bisa saling curhat kepada kakak-kakak seniornya. Apalagi, anak-anak muda masih punya masa depan yang lebih baik.
"Kita ingin anak-anak kita ditangani dengan baik untuk menjadi lebih baik. Karena mereka masih punja jenjang kehidupan yang panjang, sehingga masih punya kesempatan diperbaiki," papar Ikhsan.
Ihsan menyerahkan kepada kebijakan sekolah dari mucikari yang bersangkutan. Karena setiap sekolah pasti membuat aturan dan tata tertib yang berlaku sesuai kepada setiap anak didiknya. Kesepakatan tersebut sudah disetujui oleh orangtua sejak awal masuk sekolah.
"Terkait tata tertib sekolah yang berlaku, pasti ditindaklanjuti dengan evaluasi bersama. Karena, peraturan ada agar sebisa mungkin jadi peringatan untuk anak didik yang lain. Tidak hanya disekolah, tapi selebihnya juga dilingkungan keluarga dan masyarakat.
Komentar TS
Gimana Menururt Pendapat Agan-agan Sekalian ?????
Langsung aja gan simak beritanya
Quote:
Quote:
Pelajar SMP Ini Jadi Mucikari Teman-temannya
suarasurabaya.net - Polrestabes Surabaya berhasil mengungkap praktek pramuriaan belasan anak dibawah umur. Semuanya masih berstatus sebagai pelajar. Polisi juga menangkap NA, 15 tahun, sang mucikari yang juga masih berstatus sebagai pelajar kelas 3, di sebuah SMP di Surabaya.
Kompol Suparti Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, Minggu (9/6/2013) mengatakan, pihaknya juga mengamankan tiga orang siswi kelas 2 SMP di dalam kamar sebuah hotel di jalan Darmo Kali Surabaya. Saat digrebeg, salah seorang diantaranya sedang dalam tidak berbusana.
“Ada seorang pria yang diamankan. Dia yang memboking. Tapi karena saat digerebeg, si pria belum melakukan apa-apa. Tetapi tetap kita periksa. Kalau ada bukti-bukti yang kuat, kita akan jerat dengan pasal pencabulan,” ujar Suparti.
Kompol Suparti juga mengatakan, sebagai mucikari, modus yang dilakukan NA cukup sederhana. NA menunjukan kepada lelaki hidung belang sejumlah foto teman-temannya yang juga pelajar SMP.
Kemudian NA menawarkan harga untuk bisa berkencan dengan teman-temannya tersebut. Setelah cocok, kata Suparti NA dan temannya yang sudah dipilih melakukan pertemuan dengan lelaki hidung belang tersebut di sebuah hotel.
Suparti menjelaskan, "anak buah" NA kebanyakan adalah teman-temannya sendiri. Baik satu SMP maupun lain sekelah. Ada juga yang dikenalnya lewat orang lain, atau lewat media sosial.
"Kami masih mendalami, apakah praktek pramuriaan ini sudah berlangsung lama atau tidak. Apapun itu, ini tentu sangat menyedihkan sekali, karena baik mucikari dan anak buahnya masih pelajar, masih SMP," kata Suparti.
Dia menambahkan, tiap kali transaksi, NA menetapkan tarif sebesar Rp 750 ribu sampai Rp 1 juta.
“Ada yang ditawarkan 750 ribu dan ada yang satu juta. Biasanya kalau Rp 750 ribu, NA mengambil Rp 250 ribu. Sisanya untuk anak buahnya yang melayani tamu," kata Suparti.
Dia juga mengaku penanganan kasus ini akan dilakukan dengan berhati-hati, mengingat NA dan teman-temannya yang tertangkap ini masih dibawah umur.
Quote:
POLISI BURU JARINGAN MUCIKARI CILIK
sbo.co.id-Polisi terus memburu jaringan pelaku prostitusi yang melibatkan anak dibawah umur. Secara intensif polisi memintai keterangan saksi-saksi termasuk pelaku mucikari, yang masih duduk di bangku smp. Dari keterangan tersebut, polisi akan bekerja maksimal untuk membongkar jaringan bisnis prostitusi yang melibatkan anak. Kini polisi tengah memburu jaringan diatas pelaku mucikari, yang kini tengah menghadapi proses hukum di mapolrestabes Surabaya. Sementara itu polisi juga akan melakukan visum terhadap emapt korban perdagangan anak untuk prostitusi guna melengkapi berkas pemeriksaan kepolisian. Sementara itu, atas permohonan dari orang tua tersangka, polisi tidak melakukan penahanan, mengingat selain masih dibawah umur pelaku juga tengah mengikuti ujian kenaikan kelas. Meski demikian polisi terus melakukan pengawasan terhadap pelaku dan dikenakan wajib lapor bagi pelaku. Seperti diberitakan sebelumnya, polisi membekuk jaringan prostusi anak, dengan tersangka mucikari yang masih duduk dibangku smp. Dengan modus memanfaatkan blackberry masangger, korban dijual ke lelaki hidung belang dengan tarif 750 ribu tresangka mendapatkan bagian 250 ribu dari setiap transaksi.
Quote:
Dispendik Tangani Kasus Siswi SMP jadi Mucikari
inilah..com, Surabaya - Terungkapnya kasus perdagangan anak dibawah umur Sabtu (8/6/2013) lalu oleh Kapolrestabes Surabaya mencoreng nama baik bagi dunia pendidikan.
Pasalnya, pelaku mucikari dan korban yang tertangkap tangan sedang melakukan transaksi prostitusi sama-sama masih tercatat sebagai pelajar SMP dan SMK swasta di Surabaya.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) kota Surabaya Ikhsan merasa prihatin terhadap kondisi seperti ini. Karena itu Dispendik membentuk tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPTP2A) untuk menelusuri kasus ini secara tuntas. Mengingat kasus human trafficking tidak hanya terjadi kali ini, melainkan sudah berulang kali.
Tim ini sudah lama dibentuk, dikoordinir Bapemas KB yang siap melakukan pendampingan untuk menguak latar belakang masalah sang anak. Pendampingan bisa saja melalui psikologinya, faktor sosial masyarakat sekitar, bahkan faktor ekonomi keluarga.
"Untuk antisipasi menangani seperti ini kami juga membentuk konselor sebaya yakni komunitas pelajar yang memfasilitasi berbagai masalah yang dialami sesama pelajar untuk dipecahkan bersama. Mereka terdiri dari hampir 15.000 pelajar SMP, SMA dan Mahasiswa," tambahnya.
Menurut dia, pendampingan seperti ini dirasa lebih humanis daripada pendekatan lainnya. Karena secara tidak langsung para pelajar yang punya masalah bisa saling curhat kepada kakak-kakak seniornya. Apalagi, anak-anak muda masih punya masa depan yang lebih baik.
"Kita ingin anak-anak kita ditangani dengan baik untuk menjadi lebih baik. Karena mereka masih punja jenjang kehidupan yang panjang, sehingga masih punya kesempatan diperbaiki," papar Ikhsan.
Ihsan menyerahkan kepada kebijakan sekolah dari mucikari yang bersangkutan. Karena setiap sekolah pasti membuat aturan dan tata tertib yang berlaku sesuai kepada setiap anak didiknya. Kesepakatan tersebut sudah disetujui oleh orangtua sejak awal masuk sekolah.
"Terkait tata tertib sekolah yang berlaku, pasti ditindaklanjuti dengan evaluasi bersama. Karena, peraturan ada agar sebisa mungkin jadi peringatan untuk anak didik yang lain. Tidak hanya disekolah, tapi selebihnya juga dilingkungan keluarga dan masyarakat.
Spoiler for Video:
Spoiler for sumber:
Komentar TS
Quote:
Tampaknya Degradasi Moral Mulai Meramah Anak Yang Notabene Masih Bau Kencur
Gimana Menururt Pendapat Agan-agan Sekalian ?????
4iinch dan anasabila memberi reputasi
2
4.4K
Kutip
25
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan