Tanah Surga Yang Di Abaikan


Hampir setiap hari, saya melihat berita-berita di Internet, TV, Radio maupun di Koran. Yang memberitakan tentang rencana kenaikan harga BBM, dengan tujuan untuk pemotongan atau penghematan subsidi BBM yang sudah mencapai ratusan Triliyun Rupiah.

Menurut saya pribadi, itu merupakan suatu langkah yang besar dan benar yang dilakukan pemerintah (sangat jarang terjadi). Bahkan menurut saya, subsidi BBM lebih baik di hapus saja, sebagai ganti nya uang subsidi BBM yang sangat banyak tersebut di konversikan untuk Infrastruktur, dan subsidi Sembako (sembilan bahan pokok). Dengan begitu tidak ada lagi yang namanya subsidi BBM salah sasaran, yang di nikmati oleh orang kaya yang tidak tahu malu . Lalu? apa yang terjadi? Demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh masyarakat kelompok tertentu. Mereka berdalih dengan naiknya harga BBM akan mempersulit kebutuhan keluarga "wong cilik", WTF!?. Coba anda pikirkan sekali lagi dan baik-baik. Kenaikan harga BBM untuk premium itu dari Rp 4.500 ke Rp 6.500 per liter. Apakah itu memberatkan kehidupan keluarga anda? dalam sehari, wong cilik yang selalu di jadikan alasan untuk menentang kenaikan harga BBM, setidaknya menggunakan 3 Liter bensin untuk kebutuhan aktivitas sehari-hari dengan sepeda motornya. Dalam artian, mereka hanya merogoh kocek lebih dalam sebesar : Rp 6.000 bila harga BBM naik. Apakah kehilangan uang Rp 6.000 bisa membuat ekonomi keluarga anda hancur lebur!?. Lalu bagaimana dengan biaya rokok anda sehari-hari!? yang minimal harus merogoh kocek sebesar Rp 10.000 untuk satu bungkus rokok yang hanya menghasilkan PENYAKIT!? atau uang pulsa internet yang boros, agar bisa tetap connect ke Facebook dan Twitter, biar eksis!? hmmm!?. "Just think about it bro !". lalu pasti akan ada kaskuser yang bertanya " Gan, kalau harga BBM naik, pasti harga sembako ikut pada naik!". Itu semua Bohong ! itu hanya permainan dari kartel-kartel besar, dan solusinya adalah seperti yang saya bilang sebelum nya , bangun infrastruktur yang baik agar biaya transport murah. Lalu buat subsidi Sembako agar tidak menjadi suatu alasan untuk melonjakan harga oleh orang-orang serakah .

Namun, hal yang miris terjadi di tanah papua, entah harga BBM ataupun harga sembakonya yang sangat tidak masuk akal bagi orang Indonesia pada umum nya, khusus nya di pulau Jawa. Asal kalian tahun harga bensin di papua itu Bisa mencapai Rp 100.000 !!! per liter. Harga beras!?. Tidak jauh berbeda dari BBM, beras di daerah papua berkisar dari Rp 35.000 - Rp 50.000 per Kilo!!!. Tapi apa!? tidak pernah terdengar rakyat papua yang mengeluh seperti rakyat Indonesia di pulau lain, khusunya di pulau Jawa. Kenapa harga BBM dll, bisa mahal di papua? karena hanya sedikit BBM dll, yang di terima oleh papua, hampir seluruh hasil bumi Indonesia di kirim ke pulau jawa, bahkan hasil bumi tanah papua sendiri tidak bisa di nikmati oleh rakyat papua sendiri

Penyiksaan, pemerkosaan, dan pembunuhan. Masyarakat pedalaman papua sudah terbiasa hidup di dalam ketakuan dalam bayang-bayang pemerintahan. Hak-hak dasar untuk bebas berekspresi hampir sepenuhnya di tolak di papua, siapapun yang mengungkapkan kritik ke pemerintahan Indonesia khusus nya aspirasi untuk kemerdekaan papua barat, sudah hampir di pastikan akan dianiaya oleh polisi dan di penjara.

Namun sayang nya, tidak ada media yang mengekspos ini. Karena saat ini provinsi papua barat terlarang bagi wartawan internasional. Bila di temukan wartawan yang tidak memiliki ijin, akan langsung di deportasi atau bahkan di penjara. Apakah ada genosida di pedalaman papua? layaknya suku aborigin tasmanian di Australia?...

Gadis Perawan Yang Di Jual Orangtua Nya Sendiri



Pembabatan hutan, penambangan emas yang di kendalikan asing dan perburuan fauna langka. Adalah salah satu dari sekian banyak contoh suber daya alam papua yang di rampok oleh manusia-manusia serakah . Pembabatan hutan maupun penambangan emas terus menerus, dapat merusak ekosistem di tanah papua. Masyarakat papua sangat menentang keras ini. Karena bagi rakyat papua, hutan dan gunung itu adalah sesuatu hal yang bersifat suci. Namun apa daya orang papua!?. Bila mereka berunjukrasa atas hal-hal di atas. sudah bisa dipastikan mereka harus menghadapi moncong senjata dari aparat. Sungguh ironis memang. Kasus Freeport itu bagaikan orangtua yang menjual anak gadis perawan nya ke mucikari. Orangtuanya senang mendapatkan Royaltidari mucikari tersebut. Lalu mucikari nya senang mendapatkan "Pegawai" baru nan cantik, yang akan membuat mucikari tersebut tambah kaya. Dan si gadis hanya bisa pasrah.... Andai saja pertambangan emas Grasberg menjadi milik rakyat papua. Sudah pasti masyarakat papua akan menjadi daerah yang sejahtera. Itu karena seperti yang kita tahu, pertambangan Grasberg di Timika adalah pertambangan emas terbesar di dunia.