Maaf kalo berantakan gan/sis
dijamin no
jangan lupa
Spoiler for pembukaan:
Karena sekarang lagi musim demo tolak/setuju kenaikan bbm, ane mau bantu kasi beberapa pendapat kenapa bbm harus naik (pengurangan subsidi)
Alasan
Subsidi dan harga minyak mentah
Spoiler for alasan:
Harga 1 barrel (117,63 liter) minyak mentah pada akhir mei 2013 adalah sebesar 99.95 dollar AS (bisa dicek di kompas.com). Jika dirupiahkan dengan kurs 9800 rupiah = 1 dollar AS, maka akan menjadi Rp 979.510. Dalam satuan liter, akan menjadi Rp 8327. Ini hanyalah harga minyak mentah , belum ditambah biaya olah menjadi bahan bakar seperti premium, pertamax ataupun solar. Bisa dibayangkan harga seharusnya tanpa adanya subsidi
Subsidi salah Sasaran
Spoiler for alasan:
Kalo yang satu ini mungkin agan sudah tau atau bakan sudah melihatr iklan yang ditayangkan pemerintah. Ditambah lagi sosialisasi pemerintah mengenai bbm bersubsidi tidak boleh untuk kendaraan dan juga masyarakat tertentu, tidak dapat dilaksanakan dengan baik. contohnya, banyak bbm bersubsidi digunakan oleh kendaraan yang berstiker khusus [img][/img]
Subsidi yang tinggi
Spoiler for alasan:
Selain itu untuk kebutuhan pokok, biaya subsidi bisa digunakan untuk bantuan kepada petani dan juga pengusaha sembako agar bisadigunakan untuk produksi yang lebih baik dalam kuantitas dan kualitas. Sehingga kebutuhan pasar akan terpenuhi dan dapat mengurangi impor, selain itu dengan kualitas, maka kemungkinan bisa diekspor ke negara lain
kesimpulan :
Spoiler for simpulan:
Ane melihat dari sudut pandang pro kenaikan bbm, kalau dari sisi kontra, ane rasa masalahnya karena takut harga bahan baku akan naik dan segala jenis kebutuhan serta biaya hidup akan naik, dan sudah ane jelaskan di atas mengenai hal tersebut
Spoiler for Tambahan:
Ane buat tread ini karen melihat banyak mahasiswa yang berdemo dan bahkan sampai merusak fasilitas umum. Dan yang lebih parah, mungkin dalam berdemo tidak mengetahui berapa harga minyak dunia sekarang, dan subsidi yang salah sasaran. Mungkin selama ini KITA hanya memntingkan diri sendiri. Kita menggunakan BBM bersubsidi, dan tidak senang bila harga tersebut naik. Akan tetapi, sadarkah kita, saat inipun ada orang yang kesusahan karena subsidi bbm yang salah sasaran dan juga akibat Subsidi yang tinggi menyebabkan negara kita defisit dalam neraca perdagangannya.
Jakarta - Rencana kebijakan pemerintah yang ingin menaikkan harga BBM bersubsidi menimbulkan tanda tanya besar, bahkan dengan harga BBM bersubsidi Rp4.500 per liter sebenarnya pemerintah tidak mengeluarkan subsidi dari APBN.
Menurut orang dalam Pertamina yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, "Mas, perlu diketahui, istilah subsidi itu hanya kebohongan pemerintah + Pertamina. Saya sendiri juga perih menyaksikan kerakusan para pejabat di pertamina. Harga premium & solar dari Russian oil itu cuma 425 USD per metrik ton atau sekitar kurang dari Rp4.300 per liter. Melalui Petral angka 425 tersebut di-mark up 300 USD sehingga menjadi 725 USD, dan oleh Pertamina disempurnakan mark up-nya menjadi 950 USD, angka inilah yang kemudian disebut sebagai harga pasar yang mengharuskan adanya istilah subsidi tersebut. Luar biasa bajingan mas!!".
Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Petromine Watch Indonesia, Urai Zulhendri mengatakan, jika memang isi pesan tersebut memang benar adanya, maka pemerintah dan Pertamina melakukan mark up harga mencapai 100% dari harga USD425 menjadi USD950, Petral mengambil untung USD300 dan Pertamina mengambil untung USD125.
"Jelas, bahwa ini mengindikasi PT Pertamina Energy Trading (Petral) anak usaha PT Pertamina (Persero) masih menggunakan Perantara (mafia minyak) dalam melakukan pembelian minyak mentah," katanya.
Tidak hanya itu, Urai menduga kuat bahwa mark up yang dilakukan PT Pertamina (Persero) sebesar USD125 dicurigai sebagai bentuk upeti atau Commitment Fee dari Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, yang diduga diberikan kepada Ani Yudhoyono untuk mempertahankan posisinya sebagai Dirut Pertamina.
"BPK harus berani mengaudit proses mark up yang diduga terjadi dalam pembelian minyak yang dilakukan PT Pertamina (Persero) dan Petral," imbuhnya.
*sumber: actual.co
gan, russian oil tu salah satu perusahaan besar... Dari harga beli nya ratusan dollar per barel buat mentahnya, ga mungkin dijual dibawah itu setelah diolah.. Lagian dari berita yang agan tampilkan, sumbernya tidak terlalu jelas...
Sekian tread dari ane, bila berminat bisa menyampaikan pendapatnya... Untuk menambah pengetahuan kita bersama, dan juga melihat keadaan dari berbagai sudut pandang.
Yang ini juga ane tunggu gan