Kaskus

News

citoxsonAvatar border
TS
citoxson
Bila PDIP Capreskan JOKOWI, Dorong Demokrat & Golkar berkoalisi ajukan PRABOWO?
Bila PDIP Capreskan JOKOWI, Dorong Demokrat & Golkar berkoalisi ajukan PRABOWO?
Jokowi

Mau Rebut Kekuasaan, PDIP Harus Capreskan Jokowi
Thursday, 13 June 2013 11:09

itoday - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dapat merebut kekuasaan di Pilpres 2014 jika mengajukan Jokowi menjadi calon presiden (Capres). "Kalau dia melaunching capresnya Jokowi sebelum pemilihan legislatif 2014, PDIP diyakini menjadi pemenang mayoritas," kata Direktur Eksekutif Institute for Transformation Studies (Intrans) Saiful Haq, Rabu (12/06).

Saiful juga menilai PDIP sedang melakukan regenerasi dengan menempatkan kalangan muda di pemerintahan. "Ibu Mega sudah melakukan itu dengan mencalonkan kader-kader mudanya, misalnya Ganjar Pranowo di (Pilgub) Jawa Tengah, dan Rieke Diah Pitaloka di Jawa Barat. Saya pikir itu menunjukkan Mega sedang menyiapkan generasi lapis baru PDIP. Itu sangat positif untuk perkembangan politik Indonesia," papar Saiful.

Kata Saiful, walaupun PDIP memenangkan suara legislatif 30 persen dan Pilpres tetapi harus berkoalisi dengan partai lain agar dapat menjalankan kebijakan di parlemen. "Saya pikir PDIP harus rasional. Kalau pun dia meraup suara di legislatif, 30 persen misalnya, dengan mencalonkan Jokowi, akan sangat sulit menjalankan kebijakan di parlemen. Makanya harus menggandeng partai Politik empat besar," pungkas Saiful.
http://www.itoday.co.id/politik/mau-...preskan-jokowi


PDIP Harus Capreskan Jokowi Jika Enggan Jadi Oposisi Lagi
Rabu, 12 Jun 2013

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fakta tingginya elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) di banyak lembaga survei, akan membuat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sang Gubernur DKI Jakarta sebagai calon presiden. Apalagi, Megawati saat ini sedang gencar menyiapkan kader mudanya untuk jadi pemimpin. "Ibu Mega sudah melakukan itu dengan mencalonkan kader-kader mudanya, misalnya Ganjar Pranowo di (Pilgub) Jawa Tengah, dan Rieke Diah Pitaloka di Jawa Barat. Saya pikir itu menunjukkan Mega sedang menyiapkan generasi lapis baru PDIP. Itu sangat positif untuk perkembangan politik Indonesia," ujar Direktur Eksekutif Institute for Transformation Studies (Intrans) Saiful Haq, Rabu (12/6/2013).

Saiful Haq menuturkan, jika Mega tidak ingin lagi menjadi oposisi, tidak ada jalan lain kecuali mencalonkan Jokowi. "Kalau dia melaunching capresnya sebelum pemilihan legislatif 2014, PDIP diyakini menjadi pemenang mayoritas," katanya. Serupa dengan Megawati yang memandang hasil survei capres sebagai hal penting, SBY, papar Saiful Haq, sebagai pimpinan tertinggi Partai Demokrat, juga akan melakukan tindakan yang sama untuk mengusung kandidat presiden di Pemilu 2014. Saiful Haq menjelaskan, sejak Pilpres 2004 hingga kini, SBY secara konsisten percaya dan terus mengamati hasil-hasil survei yang ada. Pilihan politik SBY selalu disandarkan pada temuan survei. "Karena SBY sudah tidak bisa lagi mencalonkan diri, dan dia orang yang percaya survei, di mana ada dua nama teratas, Jokowi dan Prabowo Subianto. Yang satu karakternya sangat merakyat. Yang kedua karakter yang sebenarnya dirindukan, karena tipikal Orde Baru tegas, cepat, sedikit otoriter," bebernya.

SBY, menurut Saiful Haq, akan memilih figur yang berbeda karakternya dengan Jokowi dan Prabowo, atau mungkin juga sebagai jalan tengah di antara kedua figur yang elektabilitasnya mentereng. "Otomatis pilihan SBY pada figur muda, punya background pendidikan yang bagus, lebih santun, berwibawa. Kalau kita melihat survei, nama Gita Wirjawan ada di 10 besar. Gita Wirjawan (Menteri Perdagangan) sangat berpeluang menjadi kuda hitam Demokrat untuk menghadapi Jokowi dan Prabowo. Apalagi, Gita punya karakter hampir sama dengan SBY," urainya.
Meski begitu, lanjut Saiful Haq, masih terbuka kemungkinan apakah Jokowi dan Gita akan berhadap-hadapan, atau menjalin komunikasi untuk bersama-sama di Pilpres 2014. Kemungkinan itu menurutnya fifty-fifty."Enggak ada yang enggak mungkin dalam politik. Saya pikir PDIP harus rasional. Kalau pun dia meraup suara di legislatif, 30 persen misalnya, dengan mencalonkan Jokowi, akan sangat sulit menjalankan kebijakan di parlemen. Makanya harus menggandeng partai politik empat besar. Menggandeng Golkar, Aburizal Bakrie, berat. Jadi, ada peluang untuk berkoalisi," jelasnya.

Board of advisor CSIS (Center for Strategic and International Studies) Jeffrie Geovanie, sebelumnya menyebutkan bahwa pilpres 2014 akan menjadi pertarungan para tokoh-tokoh muda. Dua di antara tokoh muda adalah Gita Wirjawan dan Joko Widodo. Gita maju sebagai capres, yang tak lepas dari terobosan SBY yang menerapkan metode konvensi. (*)
http://id.berita.yahoo.com/pdip-haru...135320434.html

Bila PDIP Capreskan JOKOWI, Dorong Demokrat & Golkar berkoalisi ajukan PRABOWO?

Megawati Pertimbangkan Matang Majukan Jokowi
Selasa, 11 Juni 2013 | 8:58

[JAKARTA] Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Iberamsjah mengatakan, Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri akan memperhitungkan secara matang untuk memajukan Joko Widodo sebagai bakal calon presiden pada 2014. "Jokowi akan diperhitungkan partai karena menang di Pilkada Jakarta, karena itu gambaran politik partai yang ditampilkan," kata Iberamsjah kepada Antara di Jakarta, Senin (10/6).

Dia mengatakan, meskipun Joko Widodo (Jokowi) menang di Jakarta namun untuk level Indonesia harus diperhitungkan matang, karena dalam beberapa pilkada di daerah yang merupakan basis suara partai tetapi calon yang diusung PDI kalah. Iberamsjah mencontohkan, dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Sumatera Utara, Bali, dan Jawa Barat calon yang diusung PDI Perjuangan kalah. "Tiga daerah itu termasuk basis suara PDI Perjuangan, namun calon mereka kalah. Tentu kejadian itu akan jadi pertimbangan bagi Megawati untuk memajukan bakal capres di 2014," ujarnya.

Menurut dia, sosok Jokowi memang menempati peringkat teratas dalam elektabilitasnya namun dalam politik tidak ada perhitungan yang selalu tepat. Dia menyarankan PDI Perjuangan mensurvei langsung mengenai sosok Jokowi karena tidak semua lembaga survei bisa dipercaya."Pertimbangan Megawati adalah bagaimana calon itu bisa menang tentu dengan stategi yang dimilikinya, misalnya dengan kekalahan di pilkada yang merupakan basis partai tersebut," katanya. Iberamsjah menilai penentuan bakal capres dari PDI Perjuangan akan ditentukan Megawati sebagai figur sentral dan sudah ditentukan dalam peraturan partai sehingga jika keputusan sudah diambil maka urusan itu akan selesai.
http://www.suarapembaruan.com/home/m...n-jokowi/36849

Takut Mega Marah, Demokrat Enggan Lobi Jokowi
SENIN, 03 JUNI 2013 | 13:23 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua memastikan partainya tidak akan melancarkan lobi supaya Joko Widodo--kader PDI Perjuangan yang kini menjabat Gubernur DKI Jakarta--ikut konvensi Demokrat. Alasannya, takut dimarahi oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. "Nanti kalau dimarahin sama Bu Mega, siapa yang menanggung?" kata dia saat ditemui di kompleks parlemen Senayan, Senin, 3 Juni 2013. Demokrat, kata Max, tidak akan mengundang siapa pun untuk ikut konvensi. Demokrat hanya akan membuka pintu konvensi. Max menyebut ini sistem semi-terbuka. "Kami membuka pendaftaran semi-terbuka, mulai tahap penyusunan peraturan, kemudian ada komite yang menyelenggarakan konvensi, bekerja sama dengan media massa dan lembaga survei," kata Max.

Menurut Max, hingga hari ini, belum ada calon presiden yang tingkat elektabilitasnya melampaui 20 persen, baik dari Demokrat maupun dari partai lain. Konvensi, dikatakan Max, merupakan solusi. "Konvensi adalah pilihan rakyat, sehingga kalau tokoh hasil konvensi itu disurvei, pasti melampaui 20 persen," ujar dia. Demokrat akan menggandeng tiga lembaga survei untuk menuntaskan tahapan konvensi. Di antaranya Lembaga Survei Indonesia, dan kemungkinan akan menggaet Saiful Mujani Research and Consulting.

Ketua Fraksi Demokrat Nurhayati Ali Assegaf mengatakan partainya bukan hanya tak akan mengundang Jokowi ke dalam konvensi, tapi juga tokoh-tokoh lain. "Mereka yang mendaftar, sehingga kami menunggu. Ini sekaligus memberikan kesempatan bagi siapa saja yang tertarik dengan konvensi," kata dia saat ditemui di kompleks DPR, Senin, 3 Juni 2013.
http://www.tempo.co/read/news/2013/0...an-Lobi-Jokowi

Prabowo Tak Takut Kalau Jokowi 'Nyapres'
Thursday, 30 May 2013, 10:30 WIB

Bila PDIP Capreskan JOKOWI, Dorong Demokrat & Golkar berkoalisi ajukan PRABOWO?
Prabowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak mengkhawatirkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo jika mencalonkan diri sebagai bakal calon presiden pada Pemilihan Umum 2014. Menurutnya, hasil akhir pemilihan presiden akan ditentukan oleh rakyat."Itu bisa saja, tapi nanti rakyat yang memutuskan," kata Prabowo Subianto saat menghadiri seminar bertajuk "Membangun Kembali Indonesia Raya Berdasarkan Konstitusi" di Jakarta, Kamis (30/5).

Prabowo mengaku, tidak akan mundur untuk mencalonkan diri sebagai bakal capres pada Pemilu 2014 karena mendapat dukungan rakyat. Dia pun tak takut siapapun tokoh yang menjadi rival pada partai lain, termasuk Jokowi. "Masa tidak maju kalau berdasarkan dukungan rakyat. Kami semua tergantung dukungan rakyat," kata Prabowo.

Seperti diketahui, nama Prabowo Subianto selalu muncul dalam beragam survei sebagai salah satu kandidat yang mendapat banyak dukungan untuk maju sebagai bakal calon Presiden pada pemilu 2014 dari Partai Gerindra.
Demikian nama Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta yang berhasil didukung Partai Gerindra selalu berada pada memiliki elektabilitas teratas dalam sejumlah survei capres.
http://www.republika.co.id/berita/na...jokowi-nyapres

Golkar nafsu duetkan Jokowi dengan Ical
Jumat, 14 Juni 2013 13:38:17

Bila PDIP Capreskan JOKOWI, Dorong Demokrat & Golkar berkoalisi ajukan PRABOWO?

Partai Golkar kepincut dengan popularitas dan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi). Ketua DPP Partai Golkar, Firman Soebagyo tak menampik sejumlah pimpinan partai berwacana mengusung Jokowi jadi pasangan Aburizal Bakrie (Ical/ARB). "Tentunya kemungkinan ada. Beberapa daerah ada yang mewacanakan itu. Ada unsur pimpinan punya pandangan sama. Tapi sifatnya hanya pandangan," kata Firman yang juga Ketua Komisi IV DPR di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (14/6).

Meski hanya wacana, namun ada peluang mewujudkan itu. Pada waktunya nanti, nama-nama yang dimungkinkan cocok mendampingi Ical bakal mengikuti proses mekanisme internal. "Tapi ditempuh mekanisme partai. Nanti survei, dan evaluasi. Nanti Pak ARB digandengkan siapa-siapa. Jadi rasional," tuturnya.

Meski Partai Golkar belum membahas apalagi memilih cawapres, Firman yakin secara pribadi Ical telah mengantongi nama-nama yang dianggap pantas sebagai wakilnya. "Ketum sudah mempunyai dan mengantongi nama-nama. Yang jelas cocok, punya ideologi sama, visi sama," terangnya. Sebelumnya, popularitas dan elektabilitas Jokowi di sejumlah lembaga survei berbuah manis. Tiga partai parlemen pun terang-terangan meminang, yaitu Partai Demokrat, PKB dan PPP.
http://www.merdeka.com/politik/golka...ngan-ical.html

-------------

Kalau Jokowi maju capres dari PDIP, peta politik akan amburadul menjelang pemilu dan pilpres yang kurang dari setahun itu. Dan otomatis semua perencanaan yang dibuat parpol pasti akan berantakan. Solusi terbaik menghadapi Jokowi dan PDIP bila skenario itu yang diambil oleh Megawati, adalah berkoalisi. Maka bila Jokowi maju pilpres, sangat mungkin Demokrat dan Golkar akan berkoalisi menampilkan jagonya, Prabowo. Kemungkinan pula parpol Islam seperti PAN, PKB dan PPP akan bergabung dengan koalisi besar untuk memenangkan Prabowo. PDIP kayaknya akan didukung Hanura dan NasDem, dan sangat mungkin PKS kalau dia didepak dari Setgab dan menterinya dicopot SBY dalam kasus protes kenaikan harga BBM saat ini.

emoticon-Angkat Beer
0
2.3K
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan