Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

SuicideSilenceAvatar border
TS
SuicideSilence
Mengapa Toko Online Sepi Pembeli?
Netpreneur.co.id - Memaksimalkan kehadiran situs toko online dengan menggunakan layanan berbayar seperti Google AdWords sudah dilakukan. Jumlah pengunjung situs pun cukup mengalami kenaikan. Tapi, mengapa barang dagangan tak kunjung laku di toko online?

Toko online yang sepi penjualan ibarat toko di tengah pusat perbelanjaan yang sering dilewati oleh orang. Bahkan, beberapa orang yang lalu-lalang mau masuk dan melihat-lihat barang yang dijual. Namun, tetap barang dagangan tak laku. Jika hal itu yang terjadi, mungkin pemilik toko online melakukan beberapa kesalahan berikut ini.

“Ini toko apa, ya?”

Jangan salahkan pengunjung yang langsung pergi meninggalkan situs toko online karena tidak tersedianya informasi yang jelas mengenai barang-barang seperti apa yang dijual. Pengunjung dengan mudahnya menekan tombol close di ujung kiri atas jika apa yang dilihatnya tak memenuhi ekspektasi. Termasuk toko online seseorang.

Untuk menghindari kejadian seperti itu, sebaiknya penjual menyediakan informasi yang penting untuk diketahui pengunjung di homepage toko online-nya. Mulai dari nama toko online, beberapa foto produk yang dijual, kategori-kategori produk yang ada, hingga beberapa kalimat yang eksplanatif mengapa orang harus membeli produknya atau apa keunikan dari produk yang dijual.

Ketidakjelasan informasi juga disebabkan oleh penggunaan kata, kalimat, hingga tanda baca yang tidak jelas. Bahasa Indonesia yang baik dan benar lebih mudah dipahami oleh sebagian besar masyarakat dibandingkan bahasa daerah tertentu. Oleh karena itu, sebaiknya penjual menggunakan bahasa Indonesia yang mudah dipahami oleh pengunjung situsnya.

Desain situs jualan juga berpengaruh terhadap kemauan pengunjung untuk mempelajari toko online lebih lanjut. Misalnya, jika seseorang menjual aksesori yang diproduksi sendiri (kerajinan tangan) atau Jual Beli Sepeda serta asesorisnya , sebaiknya situs toko online-nya dinamis dan memiliki desain yang kreatif. Supaya pengunjung makin percaya bahwa pemilik toko online adalah orang yang kreatif. Selain itu, desain situs yang terlalu simpel dapat menimbulkan kesan ‘kumuh’ dan tidak modern. Sehingga hal tersebut dapat membuat ragu pengunjung untuk melakukan pembelian.

“Loading-nya lama sekali!”

Terkadang, seseorang perlu menunggu waktu yang cukup lama untuk membuka sebuah situs. Faktor ini sangat besar perannya dalam membuat pengunjung kabur begitu saja. Banyak hal yang membuat sebuah situs, termasuk toko online, memerlukan waktu load yang banyak. Salah satunya adalah penggunaan foto yang ukurannya terlalu besar.

Homepage toko online umumnya menampilkan beberapa foto produk –produk terbaru. Sebaiknya, penjual mengunggah foto yang berukuran sedang. Supaya situsnya tak memiliki load berlebih dan foto produk masih tetap terlihat jelas.

“Mana barang yang saya butuhkan?”

Salah satu kesalahan yang membuat toko online sepi penjualan adalah penjual tak mengetahui siapa target market-nya. Oleh karena itu, besar kemungkinan orang-orang yang datang ke situsnya bukanlah orang yang membutuhkan barang dagangannya.

Mengetahui siapa target market dari toko online akan membantu penjual untuk membuat segala strategi penjualan hingga promosi yang tepat sasaran.

“Penjualnya betulan atau tipuan?”

Banyak orang yang melihat situs dengan desain ala kadarnya berpikir, apakah situs yang sedang mereka kunjungi adalah situs yang betulan atau justru hanya situs palsu yang sedang berusaha menjebak pengunjungnya dengan tipuan. Di sini letak pentingnya desain profesional sebagai kesan pertama yang baik.

Penjual bisa menyewa jasa pembuatan desain website atau belajar sendiri dari sekian banyak informasi yang tersedia di mesin pencari. Lagipula, informasi mengenai pembuatan website di internet kadang dilengkapi pula dengan kode templates toko online yang dapat diunduh secara cuma-cuma.

“Yah, cuma bisa bayar pakai bank itu.”

Tak menutup kemungkinan bahwa pengunjung meninggalkan sebuah toko online karena tak banyak pilihan yang diberikan kepadanya. Termasuk pilihan pembayaran. Sebaiknya, pemilik toko online menyediakan beberapa alternatif pembayaran berupa variasi nomor rekening dari bank yang berbeda, khususnya bank-bank yang tidak melayani transfer dengan jenis bank tertentu.

Toko online yang membuat pengunjung merasa mudah berbelanja online akan membuat pengunjung mudah pula menekan tombol ‘beli’ pada toko online tersebut.

“Toko apa? Baru tahu ada toko itu.”

Sebuah toko online memerlukan promosi dan marketing dari pemiliknya. Menggunakan layanan seperti Google AdWords saja tentu tidak cukup. Intinya, buatlah orang lain menyadari kehadiran sebuah toko online. Media sosial cukup membantu dalam hal ini. Penjual pun dapat memulainya dari lingkungan teman terdekat dan keluarga. Selain itu, mengikuti bazaar-bazaar di pusat keramaian juga bisa menjadi alternatif menarik untuk mempublikasikan toko online.

sumber
-------------------------------------------------------
ditunggu komentarnya gan emoticon-Big Grin
Diubah oleh SuicideSilence 17-06-2013 05:41
0
2.3K
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan