- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Satpam tertembak oleh polisi


TS
rafiqfaqir
Satpam tertembak oleh polisi
SEMARANG - Rubiyati (56), ibu dari Nuki Nugroho (25), seorang satpam yang tewas tertembak oleh polisi dini hari tadi, beberapa kali pingsan. Dia tidak kuasa menahan sedih atas kepergian putranya itu.
Kesedihan memuncak saatjenazah tiba di rumah duka di Jalan Lemper, Mijen, Semarang, Jawa Tengah.
Kesedihan Rubiyati sangatberalasan. Selain karena korban merupakan salah satu penopang hidup keluarga, Nuki juga akan melangsungkan pernikahan dengan kekasihnya, Dewi, lepas Lebaran tahun ini.
Dewi yang juga berada di rumah duka juga histeris saat melihat peti jenazah almarhum tiba sekira pukul 12.35 WIB.
Kusmiyatun, tetangga almarhum, mengungkapkan, mereka sedianya akan menikah pada September 2013.
"Nuki orangnya baik. Temannya banyak dan tidak pernah aneh-aneh,”ujarnya, Sabtu (15/6/2013).
Seperti diberitakan, Nuki Nugroho, petugas keamanan PT TAG, tewas akibat terkena peluru senjata api milik polisi yang juga rekan korban. Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 02.30 WIB. Korban sempat diselamatkan oleh dokter,namun nyawanya tidak tertolong. Peluru menembus kepala Nuki dari belakang hingga ke depan.
Selain sebagai satpam, Nuki juga sopir yang pembawa uang ATM yang dikawalnya.
SEMARANG - Briptu Pr, polisi yang menembak satpam perusahaan pengiriman uang ATM di Kota Semarang, Jawa Tengah, Nuki Nugroho, kini diperiksa intensif olehPropam Polrestabes Semarang.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Dwi Priyatno, mengatakan, selain diperiksa secara verbal, Pr juga menjalani tes urine karena sempat diduga mabuk saat menembak Nuki di kantor PT TAG Jalan Guntur 26, Semarang, dini hari tadi.
“Kami masih periksa yangbersangkutan. Dia juga kami periksa urinenya karena ada dugaan pelaku mabuk miras. Tapi sejauh ini hasil tes urine negatif,” kata Dwi di Mapolda Jateng, Sabtu (15/6/2013).
Disinggun hasil pemeriksaan awal, Dwi enggan membeberkannya.Namun, dia menegaskan ada unsur kelalaian dalamperistiwa tersebut.
Dwi menjelaskan, pemicu senapan ditarik secara tidak sengaja. “Memang ditarik, tapi tidak sengaja, itu kecelakaan. Tidak ada latar belakang dendam atau benci kepada korban,” paparnya.
Pihaknya masih mendalamiunsur kelalaian yang dilakukan pelaku. Ada kemungkinan pelaku dikenai pasal kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa orang.
“Seharusnya dia mengembalikan senjatanya dulu ke kesatuan. Dia itu warga Grobogan dan menginap dikantor PT TAG. Kalau detail kronologinya saya belum bisa sampaikankan karena yang bersangkutan masih diperiksa,” ucpanya.
Sementara itu, orangtua Nuki, Muryanto (63), mengaku sudah mengikhlaskan kepergian anaknya. Menurutnya semua terjadi karena kecelakaan dan tidak ada unsur kesengajaan.
“Semua manusia pasti akan kembali ke pangkuan Sang Pencipta,”katanya saat ditemui di rumah duka, di Jalan Lamper, Mijen.
Kesedihan memuncak saatjenazah tiba di rumah duka di Jalan Lemper, Mijen, Semarang, Jawa Tengah.
Kesedihan Rubiyati sangatberalasan. Selain karena korban merupakan salah satu penopang hidup keluarga, Nuki juga akan melangsungkan pernikahan dengan kekasihnya, Dewi, lepas Lebaran tahun ini.
Dewi yang juga berada di rumah duka juga histeris saat melihat peti jenazah almarhum tiba sekira pukul 12.35 WIB.
Kusmiyatun, tetangga almarhum, mengungkapkan, mereka sedianya akan menikah pada September 2013.
"Nuki orangnya baik. Temannya banyak dan tidak pernah aneh-aneh,”ujarnya, Sabtu (15/6/2013).
Seperti diberitakan, Nuki Nugroho, petugas keamanan PT TAG, tewas akibat terkena peluru senjata api milik polisi yang juga rekan korban. Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 02.30 WIB. Korban sempat diselamatkan oleh dokter,namun nyawanya tidak tertolong. Peluru menembus kepala Nuki dari belakang hingga ke depan.
Selain sebagai satpam, Nuki juga sopir yang pembawa uang ATM yang dikawalnya.
SEMARANG - Briptu Pr, polisi yang menembak satpam perusahaan pengiriman uang ATM di Kota Semarang, Jawa Tengah, Nuki Nugroho, kini diperiksa intensif olehPropam Polrestabes Semarang.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Dwi Priyatno, mengatakan, selain diperiksa secara verbal, Pr juga menjalani tes urine karena sempat diduga mabuk saat menembak Nuki di kantor PT TAG Jalan Guntur 26, Semarang, dini hari tadi.
“Kami masih periksa yangbersangkutan. Dia juga kami periksa urinenya karena ada dugaan pelaku mabuk miras. Tapi sejauh ini hasil tes urine negatif,” kata Dwi di Mapolda Jateng, Sabtu (15/6/2013).
Disinggun hasil pemeriksaan awal, Dwi enggan membeberkannya.Namun, dia menegaskan ada unsur kelalaian dalamperistiwa tersebut.
Dwi menjelaskan, pemicu senapan ditarik secara tidak sengaja. “Memang ditarik, tapi tidak sengaja, itu kecelakaan. Tidak ada latar belakang dendam atau benci kepada korban,” paparnya.
Pihaknya masih mendalamiunsur kelalaian yang dilakukan pelaku. Ada kemungkinan pelaku dikenai pasal kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa orang.
“Seharusnya dia mengembalikan senjatanya dulu ke kesatuan. Dia itu warga Grobogan dan menginap dikantor PT TAG. Kalau detail kronologinya saya belum bisa sampaikankan karena yang bersangkutan masih diperiksa,” ucpanya.
Sementara itu, orangtua Nuki, Muryanto (63), mengaku sudah mengikhlaskan kepergian anaknya. Menurutnya semua terjadi karena kecelakaan dan tidak ada unsur kesengajaan.
“Semua manusia pasti akan kembali ke pangkuan Sang Pencipta,”katanya saat ditemui di rumah duka, di Jalan Lamper, Mijen.
0
2K
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan