PKS Partai Cabul yang Sedang Belajar Berpolitik Kotor

Oleh: Yuyun Iriyanti | 13 June 2013 | 17:53 WIB
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah menggelar rapat untuk menentukan sikap partai terkait rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Tak hanya itu, rapat DPTP juga membahas mengenai posisi PKS dalam koalisi. hasil rapat yang digelar di Bandung itu memutuskan bahwa PKS sepakat menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Terkait urusan koalisi, anggota Majelis Syuro PKS  mengatakan, partainya tak akan mengambil keputusan untuk hengkang dari koalisi.PKS menolak kenaikan harga BBM bersubsidi karena dengan kenaikan tersebut akan berdampak pada kenaikan harga-harga barang lainnya, seperti harga kebutuhan pokok, serta akan lebih menambah jumlah rakyat miskin yang ada di Indonesia. Mereka juga menyebutkan iklan-iklan di televisi yang mengajak orang agar tidak menggunakan bahan bakar bersubsidi adalah sebagai bentuk kesesatan. Aksi   PKS kali ini sebagai bentuk pencitraan, dimana saat ini citra partai dengan nomor urut tiga pada Pemilu 2014 mendatang sedang merosot karena sejumlah permasalahan yang menerpa anggotanya.Berbeda ucap dan prilaku mungkin sebutan yang layak di berikan pada partai PKS tersebut, indikasi pencitraan jelas sedang dimainkan oleh kader kader PKS, melihat kondisi persidangan kasus korupsi impor sapi telah memasuki tahap akhir. Kenapa demikian karena 2 pengusaha yang melaukan penyuapan terkait kasus suap impor sapi sudah di tentukan hukumanya selama 4,5 tahun. Dan tidak menutup kemungkinan akan melanjutkan perkara pada kader PKS lutfi hasan (mantan Presiden PKS ) yang sudah resmi di tetapkan sebagai tersangka akan menjalani hukuman yang sama seperti 2 pengusaha yang menyuap tersebut.PKS sangat gencar melakukan sosialisasi agar masyarakat digiring pemberitaanya sehingga melupakan kasus yang telah di lakukan oleh beberapa kader PKS terkait korupsi daging sapi, Lutfi Hasan bukan3hanya sekedar korupsi daging sapi. Dia bersama Ahmad Fatonah telah merusak republic ini dengan merendahkan harkat perempuan, bahkan penjinahan terhadap anak di bawah umur. Moral bangsa ini sedang di rusak oleh elit partai yang mengaku bermoral baik padahal sangat bejad dan tidak berkemanusiaan, aling aling menamakan sirih, maka mereka melegalkan perjinahan.Dualisme PKS sangat terlihat disini jika masyarakat melihat dengan mata terbuka, kalau iklan iklan kenaikan BBM yang dianggap menyesatkan harusnya kita persalahkan mentri kominfo yang melegalkan iklan tersebut di luncurkan. Kita bahkan masyarakat  tau siapa mentri kominfo saat ini, beliau adalah kader terbaik partai PKS, Jadi sebutan menyesatkan lebih jelas dan tepat di ajukan pada partai PKS bukan pemerintah. Manufer PKS lebih tepat dianggap sebagai prilaku politik kotor, sangat jauh berbeda dengan slogan partai yang memperjuangkan kebenaran dan kebaikan. Di belakang itu semua dia melakukan prilaku yang sangat tidak layak di contoh untuk masyarakat.Kembali lagi kita bahas ke bobrokan partai PKS yang menganggap pro rakyat, masih ingat mobil yang di miliki oleh mantan presiden PKS. Semuanya kendaraan mewah, dan bukan hanya Lutfi Hasan saja yang memiliki mobil mewah hamper 80 persen kader partai PKS memiliki lebih dari 3 kendaraan mewah. Jadi jelas mereka sangat terusik jika BBM naik maka kendaraan mereka akan menggunakan pretamak dan sangat mahal harganya. Wajar merek menolak, karena rasa aman mereka telah tergangu oleh keberadaan pemerintah yang ingin mengambil hak kader PKS yang nantinya akan di berikan untuk rakyat miskin.Jadi masihkah kita hamus bangga dengan partai yang telah mempermalukan ukuah agama kita, apa kah kita masih bangga dengan kelakuan para orang orang yang telah melakukan prilaku Ri’a, atau kah kita masih bangga dengan orang orang yang telah menghianati perempuan bahkan melakukan perjinahaan atas nama agama. Jawabanya ada di kita semua, Semoga Tuhan membukakan pintu pencerahan bagi kita semua.
http://m.kompasiana.com/post/politik...olitik-kotor-/

Cabul nya halal kok