Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menolak rencana kenaikan harga BBM subsidi. Sebagai partai oposisi, PDIP mempersilakan PKS yang juga menolak BBM naik, untuk merapat.

"Sumonggo (silakan) saja, sikap kita sudah jelas dari awal. Orang mengatakan kau nanti di luar pemerintahan mati kau bos, tapi enggak juga, kita masih hidup bos," kata Sekretaris Fraksi PDIP di DPR Bambang Wuryanto di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (14/6).

Menurut Bambang, semua partai politik adalah kawan dan anak bangsa. Sehingga tak ada alasan untuk membenci.

Taktik penolakan BBM naik yang dilakukan PDIP, juga sama dengan PKS. Yaitu sama-sama menggunakan spanduk sebagai bahasa komunikasi politik. Namun, PDIP menolak dibilang hanya ikut-ikutan.

"Kami harus dengan argumentasi. Kita di luar pemerintahan dua periode. Kalau dinilai ikut-ikutan, sumonggo saja," lanjutnya.

Rencananya, Senin depan sebelum paripurna pembahasan APBN-P yang jadi sumber pendanaan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) berjalan, Fraksi PDIP terlebih dahulu akan menentukan sikap resmi penolakan.

"PDIP perjuangan, sikap resmi PDIP akan disampaikan ketua fraksi hari Senin kira-kira sebelum paripurna menanggapi RUU APBNP 2013. Soal kenaikan BBM, bagian kecil tetapi bagaimana desain APBN model pemerintah dan postur SPBN model PDIP, soal kenaikan BBM bagian dari itu," terangnya.

sumber: http://www.merdeka.com/politik/sama-...g-oposisi.html
--------------------------------------------
ah,pks sih gak pernah konsisten, katanya koalisi tp kakinya di dua sisi, mundur aja lah kalo gitu...